04

347 41 3
                                    

Makanan yang Yechan sajikan jelas terlihat enak, menggugah selera, juga cantik dipandang mata.

Daging berlumur bumbu ditambah sayuran kaya serat yang jelas sehat.

Akan tetapi,

"Kok ga dimakan? Katanya laper ..."

Nadanya jelas jika Yechan tengah kecewa. Makanannya sudah dingin, tapi yang dilakukan Jae hanya memandanginya saja. Oh, iya ... tadi Yechan sudah berkenalan. Katanya, namanya Jae. Waktu Yechan tanya nama lengkapnya, hanya senyum manis yang ia dapat sebagai jawabannya.

Aneh, tapi Yechan masih tak sedikit pun menaruh rasa curiga.

"Ini ... boleh aku bawa pulang aja ga?"

Dibawa pulang?

Yechan pun mengangguk, "Boleh, bentar ya aku ambilin wadah."

Jae mengiyakan, menunggu dengan tenang.

Tak lama Yechan kembali. Dengan sabar pria itu menata makanan ke dalam wadah, tak lupa dengan sebotol air mineral sebagai bonusnya. Semua dimasukkan ke dalam kantong plastik, diserahkannya pada pemuda yang kini mengucap terima kasih.

"Berapa semuanya?"

Yechan menggeleng, "Buat pelanggan terakhir hari ini, aku kasih gratis."

Jae mendongak, "Eh, beneran?"

"Iya."

Setelah menyunggingkan senyuman, Yechan menoleh dan melihat jalanan gelap. Rasa khawatir tidak tahu kenapa mulai merayap. "Jae, rumah kamu di mana? Mau aku anter pulang ga?"

Padahal baru kenal, tapi kenapa juga Yechan sebegini perhatian?

Sisinya yang lain bahkan menganggap dirinya aneh sekali.

Beruntung, Jae tampak masih waras ketimbang Yechan saat ini.

"Aku pulang sendiri aja. Deket, kok. Makasih ya, Yechan ... padahal udah nutup, tapi kamu masih mau ngelayanin. Dikasih gratis lagi. Semoga besok makin rame lagi ya restorannya." Pria itu memperlihatkan gigi gingsul yang manis sekali. "Aku pulang dulu, ya . Bye, Yechan ..."

Yechan terdiam, namun lagi-lagi tubuhnya bergerak tanpa mampu ia tahan. Ia membuka pintu bahkan mengantar Jae sampai depan.

"Oh, iya ... cepetan pulang. Jangan kemaleman, apalagi kamu di sini sendirian."

Yechan mengiyakan sembari melambaikan tangan. Ia amati sampai pria manis itu menghilang di tikungan seberang.

Dalam hati, Yechan berharap besok Jae datang kembali.








My Jae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang