Tentu Yechan hanya bisa tercengang dengan fakta yang baru saja dituturkan padanya.
Ia tak sadarkan diri. Sudah satu minggu terhitung dengan hari ini.
Gila!
Yang benar saja?!
Ia bahkan tak ingat jika terjadi sesuatu, selain jalan-jalan dengan Jae tentu saja. Pun itu hanya sebentar seingatnya.
Yechan memijit kening, sang ibu kembali khawatir dan berniat memanggil dokter untuknya. Namun, Yechan mencegahnya. Nanti saja, katanya. Ia masih terkejut, dan butuh waktu sebentar untuk memikirkan.
"Mi, kok Yechan bisa di rumah sakit gini gimana ceritanya, sih?"
Mami Yechan terlihat sekali jika kurang tidur. Lingkaran hitam yang mengelilingi mata cantiknya sudah menjelaskan segalanya.
"Kamu di restoran, mesen kopi ke Sebin. Tapi, katanya kamu ketiduran. Udah dibangunin ga bangun-bangun. Jadinya, Sebin terus nelponin mami."
Yechan terdiam, mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
"Karena kamu tetep ga mau bangun, akhirnya mami bawa ke sini."
Yechan tak juga bersuara, karena sejujurnya ia kebingungan juga.
"Kamu tuh kenapa sih, Sayang? Jangan bikin Mami khawatir dong. Kamu stress, capek, atau apa? Cerita ke Mami ga masalah, 'kan? Apa gara-gara Mami nyuruh kamu nemuin Jehyun?"
Tapi, dari banyaknya jawaban yang bisa diberikan, Yechan hanya menjawab dengan gelengan. Tak satupun dari semua itu ia anggap sebagai jawaban. Ia kembali berbaring dan memejamkan mata. Ia yakin Maminya tak akan percaya jika ia bercerita tentang Jaehan.
Jadi, tak banyak yang Yechan lakukan, ia hanya memejamkan mata, dan kembali mencoba mencari jawaban.
Jadi, apa Jaehan membawanya ke dunianya?
Yechan mendesah, dalam hatinya memanggil nama pria itu berulang kali.
Sampai, Yechan mencium bau wangi.
Ia membuka mata dan mendapati sang ibu yang masih memandangi dengan mata sendunya.
"Mi, Mami bau sesuatu ga?"
"Bau apa?" Lalu, tak lama Maminya mengangguk juga. "Ah, iya ... wangi banget, ya? Dari pengharum ruangan kali. Tapi, kok ga kaya biasanya."
Yechan menggulirkan maniknya, mencoba mencari sosok yang ia panggil sedari tadi. Namun, tak ada wujud, hanya suara yang tiba-tiba berdengung di telinganya, "Kamu istirahat, ya ... maaf karena udah bikin kamu jadi kaya gini."
Tapi, itu udah resiko. Saat ia masih bersama Jae, pemuda itu sudah menjelaskan, bahwa tak baik jika mereka sering bertemu.
Energi Jaehan akan habis dan pada akhirnya menyerap energi yang Yechan punya.
Itu bisa berbahaya.
"Kita ketemu lagi kalau kamu udah sehat, ya ..."
