37

165 20 3
                                    

Yechan bahkan tidak tahu juga kemana harus pergi. Ia terus memanggil Jaehan tapi tak kunjung dihampiri atau bahkan panggilannya ditanggapi.

Yechan frustasi.

Apa benar yang Hyuk katakan?

Ia merasa sangsi.

Ia ... tidak mungkin setidak tahu diri itu, 'kan?

Namun, untuk apa juga Hyuk berbohong padanya?

Juga, sejak kapan Hyuk bisa melihat hal tak kasat mata?

Tunggu, apa orang yang Jaehan maksud kemarin itu adalah Hyuk? Yang bisa melihatnya, namun memilih untuk diam saja.

Tapi, kenapa?

Kenapa tak sejak awal saja Hyuk mengatakannya?

Lebih dari itu semua, kenapa bisa ia melupakannya?

Bahkan sampai sebegitu lamanya.

Kenapa keluarganya tak memberitahu dan malah membuatnya lupa?

Jika itu benar, bukankah ia pantas mendapat ganjarannya?

Lalu apa?

Selama ini ia hidup bahagia dan tenang tanpa tahu bahwa ia pernah membuat orang yang menyayanginya terluka, menderita.

Yechan kalut. Memukul setir, ia memutar kemudi, dan menuju rumah yang pernah ia sambangi.

Hwichan. Ya, Hwichan pasti tahu sesuatu.



Sekitar sepuluh menit, tiba juga Yechan di sana. Permisi juga menyapa, ia pun melihat sang pemuda yang tengah melakukan sesuatu di kebun kecilnya.

Cukup  ketus sambutan yang ia dapatkan, namun Hwichan  tetap mempersilakan dirinya masuk ke dalam rumah.

"Ada apa?" tanyanya.

Yechan duduk menunduk, jemarinya saling meremat, dan Hwichan pun melihat.

Pemuda itu pun menghela dan seolah sudah tahu apa maksud kedatangannya, Hwichan pun berkata,  "Kalau sudah ingat semua, lebih baik segera minta maaf sama Jaehan."

Jaehan tak pernah bisa kembali selama ini karena dia. Menunggu permintaan maafnya, juga teman-temannya. Tapi, yang paling ditunggu tentu saja dirinya, Shin Yechan.

"Jaehan hyung itu udah lama banget di sini, kasian dia, mau pergi ga bisa, mau tetap di sini juga ga leluasa karena emang bukan lagi dunianya."

Yechan menunduk, mengusap wajahnya putus asa. Ia kembali bertanya apa yang bisa dilakukannya.

"Setiap jiwa yang tak sempurna hanya minta satu hal pada yang masih bernyawa, yakni keadilan atas apa yang pernah menimpanya."

My Jae✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang