043. Berujung Clingy
“Demi apapun. Gue kangen sama lo Van!”
Vani melengkungkan bibir nya ke bawah, “Gue juga kangen kalian, kok.”
“Mau sampai kapan lo di sana Van?”
Posisi Vani yang tengah mengantri makan siang itu menghela napasnya, “Nggak tau juga gue. Gue juga pengen pulang kok. Mungkin aja sore ini.”
“Serius sore ini?”
Vani mengangguk, “Tapi liat sikon dulu. Yang pasti gue juga udah muak di sini.” visual Elsa langsung muncul di otaknya, “Muak banget.”
“Kak Arsel nyakitin lo lagi?”
“Bentar-bentar,” Vani memasukkan ponselnya ke dalam saku. Gadis itu menyodorkan wadah makanannya untuk di isi. Saat sudah mendapatkan makanannya. Vani segera mencari tempat kosong untuk duduknya. Sengaja gadis itu memilih duduk di pojokan. Setelah mendapatkan tempat duduk yang pas, ia merogoh sakunya mengeluarkan kembali ponselnya, “Nah, aman.”
“Lo seriusan kerja di sana? Nggak Arsel larang?”
Vani menyuapkan makanannya. Gadis itu menggeleng, “Dia ngelarang kok. Cuma gue bete lah. Masa diem mulu di kamar. Akhirnya gue kerja deh. Seru si, gajinya juga hampir setara sama di sana.”
“Enak dong. Mana di bandung.”
“Alah bilang aja lo mau ketemu mantan kan lo?”
“Apaan si!”
Vani ikut terkikik, “Berantem aja lu pada, sana,” gadis itu kembali tertawa.
“Tapi Van. Gue seneng si kalo lo sama Kak Arsel mau memperbaiki hubungan kalian. Jujur kalian cocok si.”
“Iya Van bener. Gue juga seneng banget. Yah, lo langgeng-langgeng terus ya. Jangan sampe deh ada masalah lagi. Kalo pun ada, selesein baik-baik gini aja.”
Kedua sudut bibir Vani tertarik, “Iya-iya. Makasih banyak ya kalian udah mau dengerin dan ngasih saran ke gue. Makasih banyak.”
“Iya Van. Lo berhak bahagia.”
“Van, kalo gitu udah dulu ya. Di sini udah pada masuk. Lo lanjut makan biar cepet tinggi. Gue yakin si lo paling pendek di sana.”
Vani melotot, “Nggak lah, ada kok yang lebih pendek di sini.”
“Iya-iya. Kita percaya. Dah Van! Nanti kita sambung lagi!”
“Iya. Dah,” Vani langsung menutup sambungan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGAL • [ON GOING]
Teen FictionPerihal pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk di laksanakan apalagi di jalani. Belum lagi, umur Vani yang masih 19 Tahun belum berpikir jauh hingga ke jenjang tersebut. Vani yang tidak terima dengan perjodohan itu pun berusaha menggunakan beberap...