Bab 39 Breaking News

53 3 0
                                    

Pagi itu Langit langsung buru-buru ke kampus tanpa melakukan sarapannya. Alhasil kini ia harus kembali terdampar di ruang UKS yang kali ini ditemani oleh Rendra.

"Sarapan dulu makannya, tumbang lagi kan." Tutur Rendra menyerahkan roti dan susu yang ia beli dikantin pada Langit.

Langit menyengir lebar, menerima roti dan susu itu kemudian dimakan olehnya. Rendra yang melihat Langit tampak lahap memakan roti itu membuatnya terkekeh.

"Kenapa?" tanya Langit saat mendengar kekehan tiba-tiba dari Rendra.

"Lo kayak gak dikasih makan aja, lahap banget gue liat." ledek Rendra meskipun kenyataannya jika Langit tidak dikasih makan karena ia terburu-buru, bahkan melupakan bekal makanannya.

"Ngekos makannya, biar gak kayak dikejar setan." ujar Rendra memberikan saran pada temannya itu.

Langit mengangguk, meminum susu kotak terlebih dahulu sebelum akhirnya menjawab ucapan dari Rendra. "Udah gue minta dari awal juga, tapi gak dikasih. Tapi kalau sekarang boleh, lagi dicariin kos yang kosong buat gue." jelas Langit membuat Rendra mengangguk paham.

Langit kembali melanjutkan makannya, setelah selesai ia dan temannya kembali ke kelas melanjutkan pembelajarannya.

Beberapa saat kemudian kelas itu telah selesai. Langit kini bisa pulang tanpa menunggu Gibran, karena kini ia datang dengan motornya. Saat tengah mencari motornya, ponselnya berdenting menandakan sebuah pesan masuk. Cepat-cepat Langit membuka ponselnya.

Gibran

Duluan aja ngit kalau kelas lo udah selesai
Gue ada kerja kelompok

Heg

Setelah membalas pesan dari Gibran. Langit segera menaiki motornya dan pergi darisana pulang menuju rumahnya.

~•0•~

Alaska duduk sembari melihat-lihat ponselnya. Sebenarnya ia berniat pergi ke kantor untuk mengerjakan sesuatu, tapi rasa malasnya membuatnya kini duduk nyaman tanpa melakukan apa pun selain melihat ponselnya.

"Langit pulang!" Seru Langit masuk kedalam rumahnya.

Alaska mendongak mengalihkan penglihatannya dari ponselnya. Menatap sang adik yang sudah duduk terlentang di atas sofa.

"Tumben pulang lo masih siang, biasanya udah mau jam 5 baru pulang." ucap Alaska.

"Lagi beruntung aja, mungkin besok pulangnya malem." ujar Langit membalas ucapan dari Alaska.

Alaska mengangguk paham, beranjak dari duduknya berniat pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian, Alaska kembali dengan dua gelas minuman yang terlihat segar ditangannya.

"Minum dulu, pelan-pelan." Alaska berucap sembari memberikan segelas minuman itu pada Langit.

Langit mengangguk menerima minuman itu dan meminumnya. "Papah sama mamah kemana bang?" tanya Langit sebab tak melihat Nadine ataupun Arga dirumah.

"Mamah ada, papah masih dikantor." Langit mengangguk mendengar penjelasan dari Alaska, kembali meminum minumannya hingga habis.

Ia bangkit kemudian menepuk pundak Alaska. "Makasih bang minumannya." Setelah itu Langit pergi darisana meninggalkan Alaska yang sepertinya asik melihat ponselnya.

~•0•~

Mobil itu terparkir di depan sebuah gedung perusahaan. Ia keluar dari mobil, berjalan masuk kedalam gedung itu.

Bumantara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang