17 tahun hidup tanpa seorang ayah dan hanya ditemani oleh sang ibu dan ketiga sahabatnya itulah yang dirasakan oleh seorang langit baskara,Langit sangat bersyukur meskipun ia hidup tanpa sesosok ayah tapi ia masih bisa hidup dengan sang ibu.
"Langit,bangun udah pagi."teriak nadine dari dapur meskipun jauh antara dapur dan kamar langit tapi ia masih bisa mendengar teriakkan sang ibu.
"Iya mah ini udah bangun."ucap langit langsung keluar dari kamarnya dan berlari kedapur mendapati ibunya yang sedang memasak.
"Mamah masak apa?"tanya langit menatap makanan yang sedang dihidangkan oleh nadine.
"Nasi goreng kesukaan kamu" jawab nadine sembari menampilkan senyum manisnya,melihat langit hendak duduk membuat nadine kembali berucap.
"Mandi dulu terus sarapan"
Langit yang mendengar itu langsung saja menyengir lebar dan lari terbirit ke arah kamar mandi,nadine yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.
Menatap nanar pintu kamar mandi yang didalamnya terdapat langit yang sedang mandi,teringat akan kejadian malam tadi ia bertemu dengan seseorang yang ia hindari.
Flasback on
Hembusan angin itu menerpa wajah nadine,ia melihat langit yang mulai mendung membuat langkahnya semakin cepat karena terlalu fokus menunduk,nadine tak sengaja menabrak seorang pria tegap berjas.
"Akhirnya kita bertemu"ucap pria itu.
Nadine mendongak menatap pria itu,betapa terkejutnya ia melihat siapa yang ada dihadapannya kini.
"Mas arga"
Arga tersenyum simpul manatap nadine,ia begitu menyesal telah menyia-nyiakannya dulu. Saat hendak merangkul tangan nadine arga dibuat terkejut karena nadine menjauh darinya.
"Nadine dengarkan saya dulu,saya ingin memperbaiki hubungan kita,saya menyesal dulu pernah menelantarkan kamu" ucap arga sembari mengejar nadine.
Arga berhenti ketika melihat nadine yang berhenti berjalan. Nadine membalikan tubuhnya menghadap ke arga dan ia langsung menampar arga membuatnya terkejut.
"Kamu baru mau memperbaikinya sekarang?setelah 17 tahun kamu menelantarkan aku sama anakku dan lebih memilih wanita jalang itu dibanding istrinya sendiri. Ngaca!gaada yang harus diperbaiki lagi semua sudah hancur langit udah bahagia tanpa kamu." Tegas nadine membuat arga mengerutkan keningnya,tunggu siapa langit yang nadine maksud?
"Tunggu siapa langit?" Tanya arga membuat nadine menggelengkan kepala mendengarnya.
"Lihat bahkan kamu gatau kalau aku punya anak lagi,aku hamil saat kamu ngusir aku dulu dan memilih wanita itu,aku malah bersyukur langit gak pernah ketemu kamu,mungkin kalau dia tau betapa BRENGSEK nya ayah nya pasti dia bakal kecewa berat" tegas nadine langsung meninggalkan arga yang termenung.
Suara petir bergemuruh tak lama hujan pun turun membasahi arga yang masih termenung,sekarang apa yang harus ia lakukan?bahkan dulu ia tak tau jika istrinya sedang hamil anak keduanya,apa yang harus ia jelaskan jika mereka bertemu?
"Akhhhh!!"
Flasback off
"Mah"
Nadine tersentak kala tangan kekar langit menyentuh bahu. Langit yang melihat itu mengerutkan keningnya kala mendapati ibunya tersentak.
"Kenapa mah?dari tadi langit liat mamah ngelamun terus. Ada masalah?" Ucap langit.
"Engga papa,mama cuman lagi pusing mikirin kerjaan aja" jawab nadine menampilkan senyumnya yang membuat candu bagi langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumantara ✔
Teen FictionSeorang remaja yang bernama langit baskara, 17 tahun sudah ia hidup tanpa sosok seorang ayah. Hidup dalam dunia yang menurutnya kadang adil dan tak adil. "Kita punya masalah berbeda yang gabisa dianggap remeh, tapi mereka malah menganggap remeh masa...