2

26.2K 1.7K 41
                                    

Aku menggigit ujung kuku jempolku ketika Marie, dayang setiaku sedang membantuku memakai gaun.

Marie adalah wanita yang tadi pagi mengejutkanku. Dan tubuh yang aku tempati saat ini memiliki nama yang cukup sulit. Ah, bukan sulit lagi tapi sangat sulit dan panjang, Victoria Grizelle Junienin Fregrent Roseted. Nama yang sangat melelahkan jika aku sebut dalam sekali tarikan nafas.

Grizelle adalah seorang Putri dari satu-satunya Kekaisaran besar di benua ini. Ia memiliki kakak laki-laki yang menyandang gelar Putra Mahkota, seorang pewaris pertama tahta Kaisar.

Sementara itu, King Edward Fregrent Of Roseted, Ayahnya adalah kaisar yang saat ini sedang memimpin Kekaisaran. Dengan kata lain, aku adalah salah satu anggota keluarga Kaisar.

Jantungku seakan berhenti berdetak ketika sebuah ingatan memalukan tadi mengalir di otakku.

Grizelle yang merupakan Putri Kekaisaran ini dengan tidak tahu malunya mengejar cinta seorang Duke kejam dan dingin. Tak segan-segan, Grizelle menjadi penguntit Duke serta sangat terobsesi pada Duke dingin itu.

Astaga! Bagaimana bisa wajah cantik ini terobsesi dengan seseorang! Aku sangat menyayangkan hal itu! Sangat!

Karena Duke dingin tidak berperasaan itu, citraku menjadi sangat buruk di dunia sosial serta pergaulan kelas atas! Banyak Lady mengataiku murahan ketika aku membalikkan punggungku. Dasar!

Aku sudah bertekad, aku akan mengubah citra jelek itu dan hidup rukun dengan semua Lady. Aku harap begitu.

Namun setelah aku mendudukkan tubuhku di kursi ruang makan, Ayahku segera membuka suara.

"Ayah dengar kamu kembali merundung Putri Count Alberta. Kenapa kamu tidak langsung memenggal kepalanya jika kamu tidak menyukainya?" Kata Ayah santai seraya memakan sarapan paginya.

Mendengar kata 'memenggal kepala' seketika membuat buluku berdiri. Kenapa manusia zaman dulu sangat gampang mengatakan kematian?!

"Apa Ayah lupa? Duke Maxillion tidak akan membiarkan itu, bukan? Terlebih Lady Emma akan menjadi seorang Duchess." Sahut Frey, Frey Augustine Fregrent Roseted. Kakakku sekaligus Putra Mahkota Kekaisaran ini.

Pasti sangat membingungkan bagi orang yang baru mengenal istilah-istilah itu, bukan? Jadi Duke adalah seseorang yang memiliki jabatan tertinggi di kalangan Bangsawan setelah Raja atau Kaisar. Lalu jika seorang wanita menikahi seorang Duke maka dengan sendirinya status sosialnya berubah menjadi Duchess. Dengan kata lain, Duchess adalah gelar yang didapat setelah menikah dengan seorang Duke.

Di bawah Duke ada yang namanya Marquess. Lalu dibawah Marquess ada Earl, lalu Count, dan setelahnya ada Baron.

Selain itu, siapa Duke Maxillion, Count Alberta, dan Lady Emma?

Mari aku jelaskan dari awal. Aku adalah Grizelle, seorang putri yang mengejar cinta satu-satunya Duke di Kekaisaran ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah Duke Maxillion atau dengan nama panjang Calix Maxillion.

Saat ini, Duke sedang menjalin hubungan romantis dengan seorang putri Count, Emma Alberta. Putri dari Count Joel Aberta.

Hal itu membuat amarahku naik dan setelahnya aku selalu merundung Lady Emma di setiap pertemuan. Maka dari itu desas-desus tentangku sangatlah buruk. Aku dikenal maniak Duke bertahun-tahun serta tukang buli.

Aku memijat pelipisku. "Saya memutuskan untuk tidak lagi mencintai Duke Maxillion." Kataku tegas.

Seketika tidak terdengar dentingan piring dan sendok. Aku mendongak melihat reaksi Frey dan Ayah. Mereka serempak membuka mulut mereka lebar-lebar.

"Apa kau sakit? Bagaimana ini Ayah? Grizelle kita sepertinya sakit parah!" Panik Frey berdiri hendak menghampiriku.

"Astaga kabar apa ini?! Segera panggilkan tabib!" Perintah Ayah pada salah satu kesatria di sana. Kesatria itu segera melaksanakan perintah Ayah tanpa bertanya lagi.

Aku menggeleng keras ketika Frey menempelkan punggung tangannya di dahiku. "Saya baik-baik saja. Ayah jangan lakukan itu! Sungguh saya baik-baik saja. Saya hanya berpikir tidak baik bagi saya untuk membuang-buang waktu saya lagi."

Frey dan Ayah segera membekap mulut mereka masing-masing. Sepertinya mereka terlalu terkejut, aku tidak bisa membiarkan situasi ini. Aku harus segera memberikan alasan logis agar aku tidak dianggap gila oleh mereka.

"Saya dengar, Kak Frey dan Ayah mendapat beberapa laporan buruk tentang saya dari pergaulan kelas atas. Kalian juga membantu saya membereskan rumor-rumor kejam itu. Jadi untuk memutus rumor tidak bermutu itu bukankah saya harus memutus rasa cinta saya pada Duke? Bukankah itu bagus?" Jelasku.

Wajah Ayah sedikit melunak, namun tidak dengan wajah Frey. Ia tampak berapi-api.

"Astaga! Ternyata kamu sudah dewasa. Ayah bangga padamu. Frey cepat duduk dan jangan ganggu adikmu lagi!" Titah Ayah mulai memakan kembali sarapannya.

Aku tersenyum lebar lalu ikut memakan sarapanku. Namun apa yang dikatakan Frey membuat Aku dan Ayah tersedak kemudian.

"Bagaimana kalau kita mengancam Duke dan memaksanya menikahi Grizelle?"

"Uhukk uhukk!"

Orang sinting! Aku menatap Frey dengan tatapan itu. Mungkin dari tatapanku Frey dapat mengartikannya.

"Ah, apakah begitu?" Gumam Ayah sepertinya akan setuju dengan saran Frey

TIDAKK! INI TIDAK BOLEH TERJADI! Lagi pula yang menyukai Duke Calix bukanlah aku! Melainkan jiwa Grizelle yang dulu. Sungguh! Walau dia Duke yang tampan tapi aku tidak suka lelaki yang kejam dan dingin! Aku bahkan benci Duke itu setelah tahu perlakukannya terhadap Grizelle!

"TIDAKK! Sungguh tidak usah! Ayah! Aku mohon!" Kataku memelas.

"Kenapa? Kau akan menjadi Duchess satu-satunya di Kerajaan ini. Dan lagi kau menikahi lelaki yang kau suka." Tanya Frey keheranan.

Bukan aku yang menyukai Calix!

"Tidak! Apasih yang kau bicarakan?! Saya tidak mau menikah dengan Duke Calix! Saya akan berusaha untuk tidak mencintainya lagi. Ayolah! Bantu saya." Mohonku lagi.

Frey dan Ayah melunakkan wajahnya mendengar permohonanku.

"Baiklah kalau begitu." Kata Frey kembali duduk di kursinya. "Tapi apa kau benar-benar tidak apa-apa melihat Duke Calix menikah dengan Lady Emma?" Tambahnya lagi.

Aku mengangguk mantap. "Saya sangat yakin! Lagi pula jika saya memaksakan pernikahan itu bukankah rumor buruk tentang saya akan menyebar luas sampai ke Kerajaan tetangga? Itu dapat menjadi pemicu hal buruk kedepannya." Jelasku tenang.

Ayah meneteskan air matanya. Dan lagi Frey menatapku dengan suka cita dan penuh kehangatan.

"Sepertinya Grizelle kita sudah dewasa ya." Gumam mereka berdua terdengar begitu bahagia.

Bagaimana tidak? Grizelle dahulu adalah anak nakal yang hanya tahu cara membuat masalah dan menghambur-hamburkan uang. Orang yang keras kepala dan semaunya sendiri.

Aku tersenyum mendapatkan perlakuan hangat ini. Saat ini pun tangan Frey dengan lembut membelai surai panjangku serta memberikan berbagai pujian. Bahkan Ayah sedang berceloteh membingungkan hadiah apa yang akan beliau berikan padaku sebagai hadiah dari sikap dewasaku.

Kontras dengan orang tuaku di kehidupan terdahulu. Ayah yang tidak peduli denganku dan Ibu tiri yang jahat. Tidak pernah sekalipun aku mendapatkan senyum dari mereka kecuali dari Ibu kandungku.

Walau di dunia ini Ibu kandungku telah tiada, setidaknya keberadaan Frey dan Ayah sudah sangat cukup. Aku sangat bahagia saat ini.

...

The Way To Protect My New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang