52

8.1K 548 2
                                    

*sudut pandang Nerissa sebagai Grizelle

Rapat kabinet kali ini berjalan dengan begitu lancar. Aku tidak mengerti darimana Julie dapat mengatakan seseorang menekan Frey ketika kami berada di kamar Kaisar? Membantah laki-laki itu saja tidak ada yang berani.

Aku beranjak dari tempat dudukku. Setelahnya aku melenggang pergi meninggalkan ruang rapat.

Beberapa bangsawan yang aku kenali menyapaku ketika aku melewati mereka. Aku balik menyapa mereka dengan ramah. Suasana hangat yang membuat moodku membaik.

"Yang Mulia!"

Aku berbalik ketika mendengar suara berat seseorang memanggil namaku. Sial, ternyata Calix.

Jendral itu menghampiriku dengan berbagai berkas ditangannya. Rambut merahnya berayun indah seirama dengan langkahnya yang lebar dan tegas.

Lelaki itu berdiri tepat di hadapanku. Tubuhnya menjulang tinggi membuatku mendongak untuk dapat melihat wajahnya.

"Ada apa Duke?"

"Bisakah kita berbicara sejenak?"

Aku menatap sekeliling. Saat ini Alexio tidak ada di Istana. Lelaki itu tengah memeriksa perbatasan. Selain itu, terlalu banyak orang memperhatikan. Bahkan aku baru sadar kami menjadi pusat perhatian.

"Maafkan saya, sepertinya saya tidak punya waktu." Tolakku sehalus mungkin.

Aku dapat melihat rahang Calix mengeras. Netra kuningnya menatapku begitu tajam.

"Mengapa seperti itu? Saya ingin menagih janji anda sebelum saya bertunangan."

Janji? Apa Grizelle pernah berjanji padanya?

Sangat disayangkan aku tak kunjung mendapatkan ingatan Grizelle lainnya. Terutama pada Calix. Apa hubungan mereka tidak buruk hingga Grizelle membuat janji padanya? Bahkan sebelum Calix bertunangan?

"Apa yang anda bicarakan? Saya tidak pernah merasa membuat janji."

"Bagaimana mungkin! Anda melupakan janji itu?!" Seru Calix cukup nyaring.

"Astaga! Tuan Putri dan Duke pernah membuat janji? Apakah ini dapat disebut cinta mereka bersemi lagi?"

"Mereka bahkan memiliki hubungan baik sebelum Duke bertemu lady Emma."

"Apakah mereka melanjutkan kisah cinta mereka?"

"Ini termasuk perselingkuhan kan? Mereka berdua bahkan telah memiliki pasangan masing-masing."

Apa?

Aku diam membeku kala bisikan-bisikan itu mulai terdengar. Aku menatap Calix dengan tatapan benciku padanya.

Bukan tatapan terkejut yang aku harapkan karena kami tertangkap basah seolah-olah tengah berselingkuh. Calix balas menatapku dengan menyeringai. Ah sial, jadi dia merencanakan ini semua? Aku kecolongan.

Calix menarikku dengan paksa meninggalkan lorong. Aku berusaha memberontak, ketika aku hendak berteriak Calix menyumpal mulutku dengan telapak tangannya. Aku menoleh ke belakang berusaha meminta tolong. Tapi percuma saja, tidak ada yang berani menentang kehendak Duke Amyna.

Habis sudah! Pasti akan ada rumor buruk menyebar tentang kami setelah ini.

Calix terus menyeretku sampai kami tiba di taman Istana. Ia melepaskanku di tempat yang lumayan sepi.

"KAU GILA?!" Teriakku tepat di depan wajahnya. Napasku terengah karena ulah laki-laki ini.

Calix tertawa terbahak-bahak seolah hal itu lucu. Tubuhku kembali membeku. Rasa takut menyeruak setelah aku sadar hanya kami di tempat ini.

The Way To Protect My New Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang