*sudut pandang Nerissa sebagai Grizelle
Berita mengenai penyerangan sebuah desa yang berada dekat dengan Amyna segera menyebar luas. Desa yang seharusnya menjadi tempat paling aman karena berada dekat dengan daerah kekuasaan Calix itu terbakar habis. Namun korban jiwanya sedikit berkat bantuan keluarga Van Georgia.
Di rapat berikutnya, Alexio mempromosikan kenaikan keluarga Van Georgia di depan seluruh anggota rapat. Kaisar yang mendengar berita penyerangan itu tentu dengan senang hati menerima permintaan tersebut. Rencana pelantikan itu segera terjadi saat itu juga. Maka dari itu hari ini dengan resmi Elaina menjadi anggota keluarga Count di Roseted.
Aku memakan kue yang disiapkan Marchioness Arabella dengan nikmat. Memang, makanan orang kaya itu yang terbaik!
"Seperti yang anda prediksi. Saat ini perkumpulan sosial kelas atas terbelah menjadi dua kubu." Kata Marchioness Arabella setelah kami diam cukup lama.
Ya, hari ini aku mengunjungi Marchioness Arabella di kediaman beliau. Terlalu berbahaya jika aku mengundangnya ke Istana. Saat ini Istana bukan lagi wilayah kekuasaanku. Julie dengan waktu cepat dapat menguasai Istana serta meletakkan telinganya guna memantau kegiatanku.
"Mereka tentu menimbang-nimbang siapa yang layak untuk diikuti. Akan lebih bagus jika Julie berada di pihakku, semua ini tidak akan terjadi bukan?" Balasku diangguki Iris.
"Tapi kali ini kau adalah pihak yang banyak dipertimbangkan. Karena penyerangan di dekat Amyna beberapa waktu lalu, reputasi Duke agak menurun. Malah Marquess Alexio banyak mendapat sorotan karena keberhasilannya dengan menyelesaikan masalah diplomasi dengan Petricho." Ucap Iris mengalihkan perhatian kami.
"Apa langkah anda berikutnya, Tuan Putri?" Tanya Marchioness Arabella terdengar begitu berharap padaku.
Sejujurnya setelah pesta teh Julie beberapa waktu lalu, wanita itu tidak banyak bergerak. Selain itu, Elaina memberiku informasi bahwa pesta teh yang diadakan Julie berjalan lancar.
Namun beberapa oknum dengan gencar berusaha menjatuhkanku dan perkumpulan yang sering aku kunjungi. Untung saja reputasiku banyak diperhitungkan berkat kepopularitas Alexio. Aku benar-benar tertolong olehnya.
Aku terlalu fokus untuk mengangkat keluarga Elaina sebagai Count sampai lupa dengan peringai Julie.
"Marchioness, ada berapa yayasan panti asuhan yang anda danai?" Tanyaku tiba-tiba.
"Untuk di Ibu Kota Suami saya mendanai sebanyak 16 yayasan. Kenapa, Tuan Putri?"
"Bolehkah saya memberi saran agar reputasi anda tetap berada di puncak?" Tawaranku segera disambut senyuman licik khas Marchioness Arabella.
"Tentu saja, mungkin Lady Iris juga akan bergabung." Sambut Marchioness Arabella begitu hangat.
"Sejujurnya saya memang membutuhkan nama saya disebut akhir-akhir ini. Karena bisnismu, bisnisku agak menurun. Setiap hari para khalayak selalu membeli gaun." Keluh Iris membuat kami tertawa.
"Marchioness, bukankah lebih baik anda menaikkan nominal dana sumbangan di yayasan itu? Akan lebih bagus pula anda berkunjung di sana bersama Lady Iris." Ucapku memberi mereka saran.
"Putri Mahkota memang sangat pandai menguasai bangsawan kali ini tapi perlu diingat bahwa 80% penduduk Roseted adalah rakyat biasa. Ambil simpati mereka lalu dengan sendirinya rumor mengenai Putri Mahkota yang sibuk menghias Istana dan menelantarkan rakyat biasa. Lagi pula masih 50% dari bangsawan di Roseted berpihak pada kita. Mereka belum sepenuhnya beralih ke Putri Mahkota. Jika agendanya dilakukan cepat maka hasilnya akan lebih baik. Saya juga akan melakukan pendaan menyeluruh di wilayah Roseted, bukan hanya di Ibu Kota."
"Lalu Lady Iris, jika anda melakukan pendaan dimana pusat perekonomian berada maka pertimbangan mengenai bisnis anda tentu akan melonjak ke atas. Saya rasa, Exoryxi adalah wilayah dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di Kekaisaran untuk saat ini. Tidak masalah jika anda ikut menaikkan sedikit penghasilan anda di sana. Anda tidak masalahkan, jika yang membeli produk anda adalah rakyat biasa?" Ucapku panjang lebar di depan dua bangsawan ini.
Iris menyungguhkan senyuman lebarnya. "Prinsip saya adalah orang yang punya uang yang dapat membeli. Bukan para bangsawan yang suka korup. Saya akan melakukannya seperti yang anda bilang. Menurut saya saran anda patut dicoba."
"Ya dengan begitu berita mengenai kehidupan boros kita dapat terendam dengan mengalihkan uangnya sebagai donasi. Setidaknya akan ada orang yang berkesan baik terhadap saya. Saya benar-benar terbantu, Tuan Putri." Balas Marchioness Arabella senang.
Pesta teh lalu dilanjutkan dengan berbagai bahasan mengenai kehidupan bangsawan di Roseted. Ya, pesta teh memang tidak jauh dari kegiatan menggunjing seseorang bukan?
...
Sore harinya aku mengunjungi ruang kerja Frey yang berada di samping Istana. Biasanya aku akan segera kembali ke kamar dan beristirahat, namun aku ingin menanyakan perihal ekonomi Ibu Kota dengan Putra Mahkota.
Di perjalanan aku berpapasan dengan Calix. Wajahnya begitu suram. Terdapat lingkaran hitam di bawah matanya. Dia tidak beristirahat dengam baik rupanya.
Langkahnya terhenti ketika ia mendongakkan wajahnya menatapku. "Yang Mulia, bisakah kita berbicara sejenak?" Ajaknya tiba-tiba.
Aku mengerutkan dahiku. "Saya tidak bisa mengambil resiko dicap sebagai selingkuhan anda, Duke. Maafkan saya." Tolakku lugas. Namun Calix menahan lenganku kala aku hendak melewatinya.
"Sebentat saja, saya mohon!"
Aku tidak pernah mendengar Calix bisa memohon seperti ini sebelumnya. Aku merasa bersimpati dengannya. Astaga, kenapa aku memiliki sifat jelek seperti ini sih?!
"Baiklah. Bicaralah di sini!" Ucapku tegas.
"Tidak! Tolong jangan di sini!"
"Saya tidak bisa pergi ke tempat yang lebih tertutup. Saya tidak ingin tunangan saya salah paham." Tolakku lagi.
Dia kenapa sih? Menjengkelkan sekali!
"Anda sangat menyukai, Marquess ya?" Gumamnya terdengar lirih.
Aku tersenyum lebar. "Tentu saja! Marquess memiliki ketampanan yang luar biasa dan tidak terkalahkan di Kekaisaran ini. Tunanganku memang yang terbaik!" Ucapku memanas-manasi dirinya.
Rasakan! Siapa suruh kau begitu kejam dengan Grizelle! Kau pasti menyesalkan! Sialan!
"Tapi kenapa anda melupakan saya secepat itu? Anda tidak mengingat perkataan saya sebelumnya?" Tanya Calix dengan suara yang agak parau.
Tubuhku terkejut kaku. Perkataan? Perkataan apa? Apa yang dia katakan pada Grizelle sebelumnya?
"Anda melanggar janji anda, Tuan Putri!" Seru Calix lagi, kali ini dia terdengar marah.
Aku diam seribu bahasa. Grizelle sialan! Kenapa dia tidak memperlihatkan semua ingatannya?
"Memangnya apa yang kau katakan?" Tanyaku pelan.
Calix membulatkan mata kuningnya. Alis tebalnya berkerut penuh kemarahan. "Jadi anda benar-benar sudah berpaling dari saya! Anda tidak mengingat janji anda sewaktu kita masih kecil!" Sungut Calix mencengkeram lenganku lebih erat.
"Hentikan itu Duke! Lengan saya terasa sakit!" Ucapku berusaha melepaskan diri.
"Saya lebih sakit, Grizelle! Beraninya kamu!" Sebelum tangan Calix melayang ke arahku. Teriakan Belle segera memisahkan kami.
"TUAN PUTRI!" Belle berlari ke arahku dengan terbopoh-bopoh. Calix segera melepaskan cengkraman tangannya dan melengos begitu saja.
Aku sangat bersyukur Belle datang tepat waktu. Tapi berita yang ia bawakan membuatku membeku.
"MARQUESS DAN MARCHIONESS OBEID TELAH WAFAT, ANDA HARUS SEGERA KE EXORYXI!"
...
![](https://img.wattpad.com/cover/371041147-288-k491178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Protect My New Family
FantasíaNerissa, seorang gadis pengangguran yang sering membaca komik. baginya menamatkan satu serial komik dalam tiga hari adalah sebuah kewajiban. namun secara tiba-tiba, dia tertidur pulas dan tidak bangun lagi, jantungnya berhenti berdetak. Apakah Neris...