62

16K 794 71
                                    

*sudut pandang Nerissa sebagai Grizelle

Setahun setelah perang saudara itu Ibu Kota telah pulih total. Begitupun dengan Exoryxi dan beberapa Kota yang terdampak akibat perang.

Sementara itu, hari ini adalah hari yang sangat aku nantikan. Hari dimana Alexio diangkat menjadi Duke. Keluarga Obeid kini menggantikan posisi Maxillion sebagai Duke Kekaisaran ini.

Aku duduk di singgasana yang telah disiapkan untukku. Sementara Kaisar dan Permaisuri duduk lebih depan dari posisiku. Ya permaisuri, setelah memantapkan hati Frey segera menikahi Elaina. Kisah mereka kemudian di tulis di dalam catatan kerajaan. Kisah dimana pengorbanan dan kepercayaan sangat dibutuhkan dalam sebuah hubungan. Tak hanya itu, Frey membuatkan patung mereka berdua di tengah alun-alun Ibu Kota.

Pintu aula di bukak membuat bunyi terompet saling bersahutan. Dari balik pintu besar itu, Alexio datang dengan jubah ungu yang identik dengan gelar Duke Kekaisaran. Tanpa sadar air mataku membendung di ujung mata. Aku segera mengusapnya, tidak ada yang perlu di sesali di hari yang sangat membahagiakan ini.

Kaisar menyambut kedatangan Alexio dengan penuh suka cita. Tak lupa, Frey memberikan berkat kaisar kepada Alexio sebagai hadiah kepada sang pahlawan perang.

Alexio menjadi orang pertama yang mendapatkan berkah dari Frey. Setelahnya lambang gelar Duke di letakkan di dada sebelah kiri Alexio.

Laki-laki itu dengan bangga membalikkan badan memberikan penghormatan pertamanya sebagai Duke kekaisaran ini. Suara tepuk tangan para tamu membuat suasana menjadi lebih hidup. Pesta yang disiapkan untuk pengangkatan Alexio sebagai Duke pun dilanjutkan sampai pagi menjelang.

Aku menghampiri Alexio yang tengah berbicara dengan beberapa tamu lainnya. Alexio melirikku sejenak sebelum pamit undur dari dari para tamunya. Laki-laki itu kemudian menghampiriku.

"Apa aku menganggumu?" Tanyaku ketika ia berdiri di depanku.

Alexio menggeleng seperti anak kecil. "Kau tak pernah mengangguku." Jawabnya memeluk pinggangku.

Alexio membawaku ke teras Istana. Teras yang menjadi saksi bisu aku mulai mencintai laki-laki ini. Akhirnya kami kembali ke teras ini setelah sekian lamanya.

Sesampainya kami di teras, Alexio segera menyatukan dahi kami. Aku menutup mataku meniknati semilir angin yang berhembus mengenai tubuhku. Harum tubuh Alexio menguar kemana-mana membuatku nyaman berada di dekatnya.

"Aku menepati janji bukan? Aku kini menjadi Duke dan orang pertama yang menerima berkat dari Kakakmu." Gumam Alexio.

-( Chapter 50 )

Aku membuka mataku menatap mata kebalu itu dalam diam. Secara tidak sadar tanganku terulur menyusuri rahang tegas yang mempesona itu. Tampan, aku tak pernah merasa bosan menatap wajah tampan kekasihku ini.

"Kau selalu menepati janjimu." Balasku membelai wajahnya.

Alexio menggeram menangkap gerakan tanganku. "Jangan seperti ini! Kau dapat membuatku lepas kendali."

"Begitu kah?" Tanyaku memamerkan seringai.

"Jangan memancing!"

Aku tertawa kecil mendengar suara rendah Alexio. "Sudah lama semenjak hari itu kita tidak berdiri berdampingan di teras seperti ini." Ucapku melepaskan diri dari pelukannya. Aku menghampiri pagar teras menatap taman Istana yang kini dirombak total.

Dapat aku rasakan sebuah tangan melingkari pinggangku dari belakang. Kini kepalaku terasa sedikit lebih berat karena menjadi tumpuan dagu Alexio.

"Kau merindukan saat-saat itu? Kenapa?"

The Way To Protect My New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang