26

11K 736 5
                                    

Membeku, begitulah rekasi Alexio setelah mendengar pertanyaanku. Dia sekaget itu seakan dia berpikir aku tidak akan menanyakan alasannya. Aku segera berdiri dari dudukku.

"Kau tidak perlu menjawabnya kalau itu rahasiamu." Jawabku ringan dengan senyuman. Toh aku juga memiliki niat rahasia mengajaknya bertunangan. Jika dia tahu alasan itu, apa dia akan membenciku karena manfaatkannya? Akan lebih bagus jika dia juga memanfaatkanku. Semuanya akan menjadi adil.

"Seperti alasanmu padaku. Kau cukup cantik."

Aku menghentikan langkahku ketika mendengar jawabannya. Beberapa saat aku merasakan seseorang memelukku dari belakang. Tidak cukup atas jawabannya, Alexio malah memelukku dari belakang.

Aku dapat merasakan tubuh besarnya mengurung tubuh kecilku dengan erat. Kepala Alexio dia tumpukan pada bahu kananku. Aku dapat merasakan dia menghirup aromaku dalam-dalam.

Tubuhku membeku, apa dia tertarik denganku? Jantungku berdetak sangat cepat. Aku juga dapat merasakan kedua pipiku memanas.

"Jadi kau sedang pacaran di sini?"

Aku segera melepas pelukan Alexio setelah mendengar suara lelaki dari belakang. Pria berjubah putih dengan rambut biru dan mata kuning menatap kami dengan tatapan bosan. Apa dia melihat semuanya?

"Kenapa kau di sini?"

Aku lebih kaget karena sepertinya Alexio dan orang ini memiliki hubungan yang akrab. Astaga! Malu sekali rasanya.

"Dia siapa?!" Tanyaku tanpa sadar setengah berteriak.

Lelaki itu menatapku dari bawah sampai atas. Seolah menilaiku. Kurang ajar!

"Apa yang sedang kau lakukan?!"

"Seleramu bagus juga."

Aku segera melongo. Apa yang dia bilang barusan?!

"Tahu batasanmu Aden. Kenapa kau kemari?" Tanya Alexio dengan nada yang jauh lebih dingin.

"Cendric ingin bertemu denganmu. Jadi kapan kau akan menemuinya? Dia akan meminta maaf." Jawab pria bernama Aden ini.

Aku menatap pria ini dengan pandangan tidak suka. Sudah muncul dengan tiba-tiba, dia juga dengan berani menilai seseorang yang baru dia temui. Pria yang tidak memiliki sopan santu.

"Dia siapa sih?" Tanyaku berbisik pada Alexio.

Alexio tampak memberikan senyuman miring padaku. "Salah satu anggota organisasi gelap, semacam pembunuh bayaran."

Jawaban enteng Alexio membuat tubuhku merinding, dia bohong kan? "Kenapa kau kenal orang seperti dia? Kau tidak boleh berhubungan dengan pasar gelap!" Ucapku melarangnya. Tanganku bahkan bergerak seperti orang tua yang tengah menasehati anak laki-lakinya.

"Dia hanya bercanda. Perkenalkan aku Aden, teman Alexio yang juga memiliki sihir." Ucap Aden memperkenalkan diri. Dia bahkan mengulurkan tangan jeleknya padaku dengan senyuman cabul. Bajingan ini!

"Kau mau tanganmu terpotong?" Tanya Alexio dingin.

"Kau memang harus memotong tangannya!" Seruku menyetujui ide Alexio yang gila. Aku hanya tidak suka dengan pria ini!

"Ah, ternyata kalian juga cocok. Selamat! Kau menemukan pendamping yang persis seperti dirimu!" Ucap Aden tiba-tiba merangkul pundakku.

Aku sangat terkejut akibat ulahnya. Namun sedetik kemudian Alexio segera merebutku dan menjatuhkanku dalam pelukannya.

"Kau baru saja melakukan hal yang berbahaya loh! Bisa saja kepalamu dipenggal setelah ini." Ucap Alexio mengancam.

Aku dapat merasakan pelukan Alexio sangat erat padaku. Tapi anehnya aku tidak merasa sesak, aku malah merasa, nyaman?

The Way To Protect My New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang