*sudut pandang Nerissa sebagai Grizelle
Hal pertama yang akan dilakukan sepasang pengantin baru adalah bulan madu. Setelah diadakannya pesta selama seminggu penuh, kami sekeluarga memutuskan berlibur ke Ethelind sekalian mengantar keluarga Julie kembali ke Kerajaan mereka.
Kerejaan yang tidak terlalu mencolok itu akan segera menyambutku. Beberapa hari setelah pesta, Marie menyiapkan segala keperluanku guna perjalanan panjang menuju Ehtelind.
Jika dari Ibu Kota serta menggunakan kereta kuda, mungkin membutuhkan waktu selama satu minggu lamanya tanpa henti. Jadi Marie begitu heboh menyiapkan perbekalanku.
Selama aku pergi, aku menyerahkan urusan survei gedung kepada Belle dengan anjudanku. Aku cukup selektif dalam memilih gedung jadi aku juga meminta Alexio turut membantu. Untung saja lelaki itu mau membantuku serta mengawasi kinerja Belle dan Elaina. Setelah yakin, aku segera berangkat ke Ethelind dengan tenang.
Aku menggunakan kereta kuda khususku, Ayah menggunakan kereta kuda khusus kaisar, sementara Frey dan Julie menggunakan kereta kuda khusus mereka. Kenapa kami menggunakan kereta kuda terpisah? Jawabannya ada pada barang bawaan kami.
Perjalanan yang panjang jelas membuatku bosan, aku menghabiskan waktuku dengan mendesain dress serta mendesain interior gedung. Selama tiga hari penuh aku berada di kereta tanpa melakukan apapun. Kami kerap kali beristirahat pada desa-desa kecil untuk membersihkan tubuh kami.
Seperti yang sudah diperkirakan, kami tiba di Ethelind setelah satu minggu kemudian. Setibanya di kerajaan kecil itu, kami segera digiring menuju Kastil yang dikhususkan untuk keluarga kami.
Mataku segera menyipit menatap Kastil tua yang kecil di depanku. Entah kenapa aku ditempatkan pada kastil yang berbeda dengan Ayah dan Frey.
Aku menoleh menatap Marie dengan tatapan tidak percayaku. Sementara dayang dari Ethelind bahkan dapat tersenyum lebar saat ini.
"Mari masuk, Tuan Putri. Kastil ini sudah disiapkan dari jauh-jauh hari." Ujar dayang itu membukakan pintu untukku.
Kastil tua yang hendak rubuh. Bahkan aku dapat melihat sarang laba-laba di atap Kastil kala aku memasuki kastil itu. Tak ambil pusing dengan semua itu, aku segera memasuki kamar yang disediakan untukku beristirahat.
Ketika pintu kayu yang tua itu berdecit karena dibuka, aku segera terbelalak karena isi kamar yang akan aku gunakan.
"APA-APAAN INI?! KALIAN MENGHINA KAMI?" Tanya Marie dengan penuh murka.
Aku mengangkat tangan kananku meredam kericuhan ini. Badanku berbalik menatap dayang dari Ethelind satu-persatu. Saat ku tatap mata mereka, mereka munundukkan kepalanya.
"Apa menurut kalian aku adalah lelucon?" Tanyaku dengan nada datar.
Mereka tambah menundukkan kepala mereka.
"Kau anggap aku setara dengan kastil yang akan rubuh ini?" Tanyaku lagi. Mereka tentu tidak akan menjawabnya. "Antarkan aku ke Kastil yang sama dengan Ayahku!"
"Anda tidak dapat melakukannya! Kastil ini sudah diputuskan akan menjadi tempat anda untuk sementara di Ethelind." Ujar salah satu dayang ketika aku hendak beranjak dari sana.
Aku menarik salah satu ujung bibirku. "Jadi kalian sudah menyiapkan ini? Aku katakan sekali lagi, antar aku ke kastil yang sama dengan Ayahku!" Ucapku dengan lantang.
Mau tidak mau mereka pasti menuruti permintaanku. Aku kembali digiring menuju Kastil yang digunakan Ayah. Kami tiba hampir siang hari, tentu badanku serasa remuk karena lelah perjalanan. Ketika aku sampai di sana, aku segera tercengang karena kastilnya jauh lebih baik dari yang disiapkan untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Protect My New Family
FantasyNerissa, seorang gadis pengangguran yang sering membaca komik. baginya menamatkan satu serial komik dalam tiga hari adalah sebuah kewajiban. namun secara tiba-tiba, dia tertidur pulas dan tidak bangun lagi, jantungnya berhenti berdetak. Apakah Neris...