Setelah namaku dan Alexio diumumkan pertanda kami akan segera memasuki aula. Pintu aula yang sangat tinggi dan lebar itu terbuka memperlihatkan betapa ramainya pesta malam ini. Seluruh perhatian para tamu jelas tertuju pada kehadiranku bersama dengan Alexio. Selepas ini, pasti rumor hubunganku dengan Alexio akan segera memenuhi Ibu Kota.
Aku menatap angkuh pada Julie yang tengah menggandeng lengan Frey. Dia memang sangat memukau saat ini. Gaun yang ia pakai bewarna merah muda yang senada dengan warna rambutnya. Rambutnya dihiasi mutiara serta berlian. Mata ungu yang cantik itu, bukankah dia sangat indah bagaikan seorang mermaid?
Tapi tidak ada seorangpun bangsawan di aula ini yang berhasil mengenakan gaun limited edition dari perancang gaun terkenal di Exoryxi selain aku. Bahkan gaun ini tidak akan pernah ditemukan lagi selain pada tubuhku.
Dengan sombong aku menyibak gaunku ketika aku berjalan. Di sampingku, Alexio juga tampak bersinar begitu terang. Rambut hitamnya ditata rapi, tubuh besarnya dililit pakaian dengan warna senada denganku. Dia persis seperti para pangeran yang sering aku tonton di televisi.
Orang pertama yang memberiku salam tentu adalah Marchioness Arabella dan teman baikku, Iris. Mereka tentu memuji gaun yang aku pakai serta memberiku selamat atas pertunanganku. Aku menyambut mereka dengan senyum lebar namun Alexio hanya diam dengan wajah datar. Sangat berbeda sebelum kami memasuki aula.
"Saya tidak akan menganggu waktu para Lady, jadi saya akan berada di sisi Kaisar untuk beberapa waktu. Jangan lupa nanti berdansa denganku!" Ucap Alexio mencium punggung tanganku lalu pergi menunju meja Ayah yang dipenuhi para elit politik di Kekaisaran.
Aku menatap kepergian Alexio dengan jengkel. Padahal aku ingin memamerkan ciptaan dewa yang luar biasa itu pada sekutuku.
"Apa anda melihat gaun yang menghebohkan Ibu Kota tadi pagi?" Tanya Marchioness Arabella langsung pada pointnya.
Aku segera mengangguk, gaunnya indah. Tapi memalukan!
"Saya tahu beliau sudah menjadi seorang Duchess saat itu. Tapi bukankah gaunnya sangat sederhana? Padahal dekorasinya sangat menawan." Tambah Iris.
Gaun yang dipesan di Butik yang sering aku pakai, tidak memiliki satu permata sama sekali? Yang benar saja!
Aku yakin butik itu pasti menyediakan permata berkualitas tinggi, namun kenapa Emma tidak memilah salah satu diantaranya? Jika tidak ada permata satupun di gaun, maka akan ada kabar bahwa
Keluarga Duke tidak mampu membeli gaun indah di butik yang sering digunakan Putri Grizelle.
Indahnya dunia sosialita. Aku tidak usah repot repot menyebarkan rumor itu karena mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, lalu mereka sendiri yang akan menyebarkan rumor.
"Tapi belahan dadanya juga terlalu rendah. Padahal upacara pernikahannya dihadiri Kaisar dan Keluarga Kaisar." Keluh Marchioness Arabella lagi.
"Sangat di sayangkan." Gumamku.
"Dekorasi malam ini juga terlihat tidak asing." Iris kembali menambahkan bahan bakar di percikan api kecil diantara kalangan kelas atas.
"Hampir mirip dengan pesta yang anda selenggarakan untuk calon putri mahkota ya? Bahkan di tengah-tengah ada patung juga. Bedanya hanya tidak ada band musik yang terkenal itu." Ucap Marchioness Arabella menimpali dengan menggebu-gebu. Jelas saja dia marah. Dia yang memiliki ide itu dengan seenaknya Emma menirunya. Menggelikan. Apa dia tidak memiliki kreatifitas agar bisa disebut Duchess yang layak?
Pintu utama aula terbuka lebar. Setelahnya musik dengan alunan halus mengiringi kedatang sang pengantin baru.
Emma memakai gaun bewarna ungu gelap sedangkan Calix memakai pakaian bewarna hitam yang diselingi warna ungu dan putih. Mereka saling melemparkan senyuman yang membuatku sangat jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Protect My New Family
FantasyNerissa, seorang gadis pengangguran yang sering membaca komik. baginya menamatkan satu serial komik dalam tiga hari adalah sebuah kewajiban. namun secara tiba-tiba, dia tertidur pulas dan tidak bangun lagi, jantungnya berhenti berdetak. Apakah Neris...