*sudut pandang Nerissa sebagai Grizelle
Hari yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Rapat pertamaku untuk membuka butik. Para nona bangsawan yang disarankan Marchioness Arabella dan Lady Iris tiba di ruangan yang telah aku siapkan. Aku menyajikan beberapa makanan ringan kesukaan bangsawan kelas atas. Aku harap mereka sedikit tersanjung dengan sambutanku.
Aku duduk di ujung meja. Di sampingku, Lady Belle tengah berdiri dengan buku katalog gaunnya. Aku segera mengetuk gelas yang aku pegang dengan sendok. Semua perhatian segera tertuju padaku.
Aku mulai menjelaskan pada mereka rencana pembuatan butik serta pembagian daerah mana mereka akan mulai bekerja. Mereka mau tidak mau menyetujui usulan untuk bekerja denganku. Selain karena ekonomi mereka, mereka pasti gengsi jika berkeja di bawah bangsawan lain yang lebih rendah dariku.
Setelahnya Belle mulai menjelaskan point utama model gaun yang akan aku produksi. Mereka tampak terkejut namun puas dan terpukau. Dengan kemampuan mereka yang mendapatkan pendidikan lebih dari rakyat biasa, mereka mulai memberikan saran-saran yang membantu.
Pertemuan ini berjalan lancar hingga masing-masing Lady memutuskan untuk bergabung dan menandatangani kontrak. Mereka lantas saling berpamitan satu sama lain. Namun aku tersenyum miring melihat salah satu Lady yang hadir di sana.
"Lady Elaina Van Georgia, bisakah kita berbincang sebentar?" Tanyaku mencegah Elaina hendak keluar dari ruangan ini.
Gadis yang memiliki warna rambut dan mata merah menyala itu menatapku penuh curiga. Seperti yang aku harapkan dari seorang yang pernah hidup beberapa tahun di Ethelind, dia selalu transparan dan, cantik.
"Apa saya membuat kesalahan?" Tanya Elaina penuh selidik.
Aku segera menggeleng. Aku memeriksa hanya ada kami bertiga yang tersisa di ruangan ini dengan ekor mataku.
"Saya akan menawarkan kontrak yang berbeda pada anda." Ucapku dengan nada riang.
Elaina pasti sangat curiga padaku. Kami tidak pernah bertemu, selain itu semua orang tahu dia tinggal di Ethelind beberapa tahun, lalu ditambah hubungan Putri Grizelle dan Putri dari Ethelind tidak baik. Dia pasti sudah menyimpulkan sesuatu jika dia tidak bodoh.
"Ayo ikut saya ke ruangan terpisah!" Ajakku.
Mau tidak mau dia menerima ajakanku. Aku membawa Belle dan Elaina ke ruang tamu dimana aku selalu membawa tamuku di sana. Ruangan yang hanya aku yang boleh menggunakannya.
Kami duduk di masing-masing sofa di sana. Aku membuka pembicaraan dengan berdeham.
"Seperti yang anda lihat, saya memiliki dua tangan. Tangan kanan saya sudah diisi oleh Lady Belle dan tangan kiri saya masih kosong." Kataku menunjuk Belle yang duduk di samping kananku.
"Anda mau saya menjadi tangan kiri anda?" Tanya Elaina langsung pada poinnya. Dia seperti yang dirumorkan, dia cerdik namun bar-bar.
"Seperti yang aku harapkan. Orang Ethelind memang identik dengan bar-bar dan sangat transparan ya." Ucapku sengan nada riang seperti biasanya.
"Jadi, anda mau menerimanya atau tidak?" Tanyaku menahan daguku dengan kedua tangan. Sepanjang penantianku aku memasang senyuman, aku tahu aku mendapatkan kemenangan telak atas ini.
"Kenapa saya harus menjadi tangan kiri Tuan Putri? Bukankah ini pertemuan pertama kita?" Tanya Elaina seperti tidak habis pikir dengan jalan otakku. Seperti yang dikatakan Alexio, aku harus memberi umpan pada sungai yang banyak ikannya.
"Aku hanya mencoba peluang. Kau orang yang tinggal di Ethelind beberapa tahun." Ucapku juga transparan.
Reaksi Elaina adalah keterkejutan yang tidak dapat dia sembunyikan. Dia tidak akan menduga aku akan mengatakan keinginanku dengan terang-terangan seperti ini. Tapi bukankah orang-orang Ethelind selalu seperti itu?
"Apa yang akan saya dapatkan jika saya menjadi tangan kiri anda?" Tanya Eliana menaikkan salah satu alisnya.
Aku menepuk tanganku satu kali dengan wajah gembira. "Aku akan memberimu kewarganegaraan Roseted. Kau tidak mungkin menolak ini kan? Bukan hanya kau, tapi seluruh keluargamu yang berbondong-bondong dari Ethelind. Bagaimana?" Tawarku.
Tawaranku pasti akan sangat membantu bagi Elaina. Setelah menikah, secara otomatis nama keluarga perempuan akan mengikuti nama keluarga suaminya. Saat ini kewarganegaraan keluarga Elaina pasti masih nama belakang Ayahnya. Terlebih Ayahnya berasal dari Ethelind. Dia tidak dapat melakukan apapun saat tinggal di Roseted bahkan ketika Julie diangkat menjadi ratu atau kakeknya yang seorang Earl di Roseted. Karena aturan mutlak, orang yang berkuasa adalah orang asli Roseted. Pasti dia kan keluarganya sangat kesulitan hidup di Ibu Kota dengan kewarganegaraan Ethelind. Jangankan mencari kerja, membeli makanan saja mereka akan dicaci maki.
"Bagaimana cara anda merubah kewarganegaraan saya?"
Lihat wajahnya, aku seperti berhasil mengorek kelemahan yang selama ini dia tutupi. Sepintar apapun Elaina dia tidak akan berkutik di depan orang bodoh yang lahir asli di Roseted. Dia tidak akan berdaya di Ibu Kota yang dipenuhi dengan rasisme.
"Aku akan memberimu wilayah kekuasaan di Roseted dengan begitu kau dan keluargamu akan mengubah marga kalian karena tanah itu. Tanahnya tidak luas tapi dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Hanya ladang perkebunan gandum yang terbengkalai. Kalian juga bisa memulai berbisnis di lanang itu. Di samping ladang ada desa kecil, saya ingin keluarga anda yang mengurusnya. Dengan begitu saya bisa mengajukan gelar Countess pada anda, Lady. Saya tidak bisa menjadikan seorang baron menjadi tangan kiri saya, anda tahukan selera saya sangat tinggi?" Tawarku.
Dia tidak akan menolak gelar Count secara cuma-cuma kan? Dia pasti waras. Jadi Elaina, ayo terima tawaranku dan jadilah senjata terakhir yang aku siapkan!
"Bagaimana anda memberikan wilayah itu? Tentu beberapa bangsawan akan berteriak."
Jawaban sedih Elaina membuat hatiku tertusuk. Aku berdiri dari dudukku lantas berdiri di depannya.
"Jangan pikirkan apapun dan jadilah salah satu ajudanku!" Tawarku terakhir kali. Jika dia menolak, aku bisa mencari celah lainnya.
Elaina tampak terdiam sejenak lalu memgangguk. "Baiklah, saya mohon bantuan anda."
Akhirnya, aku memberikan senyuman indahku padanya.
"Keputusan yang bagus."
...
Hari yang ditunggu seluruh rakyat Kekaisaran Roseted akhirnya tiba. Hari dimana Frey dan Julie menikah. Seperti yang diingankan Julie, aku tidak melakukan apapun selain mengsurvei gedung-gedung, menentukan tanggal renovasi dan rapat lainnya.
Pagi buta Istana penuh dengan kesibukan. Tidak, bukan hanya pagi buta, Istana sangat sibuk dari beberapa minggu lalu.
Aku membiarkan Marie menyiapkanku. Gaun yang aku pilih beberapa waktu lalu sudah melekat di tubuhku. Rambutku juga sudah ditata sedemikian lupa. Aku menatap pantulan diriku dari cermin besar di kamarku. Cantik, Grizelle memang memiliki pesona lain. Walau tidak secantik Julie dan Emma, tapi dia memiliki aura yang berbeda. Itu karena keturunan Kaisar yang memiliki aliran sihir dalam tubuh mereka. Sepertinya aliran itu mampu membuat aura pengguna berbeda dengan orang lain. Sama halnya dengan Calix, lelaki itu selalu tampil suram dan mengerikan.
Hari ini sama seperti deklarasi perang bagiku. Rasa gugup menjalar tatkala aku menginjakkan kakiku untuk bergabung dengan Ayah. Kami duduk pada kursi yang telah disediakan khusus untuk anggota keluarga Kaisar. Dari atas sini aku dapat melihat nuansa dekorasi serba putih yang lumayan meriah bagiku. Tidak simpel tapi tidak juga meriah mewah. Biasa saja.
Aku melirik Ayah, beliau memakai jubah kebesarannya sebagai seorang Kaisar kerajaan ini. Begitupun denganku, aku memakai selempang khas Putri Kaisar.
Acara ini dimulai dengan munculnya Julie dari pintu masuk, seluruh tamu yang datang lantas berdiri dari duduk mereka, kecuali diriku dan Ayah. Frey tampak memberikan senyuman terbaiknya menyambut sang mempelai wanita. Di atas altar suci itu di depan seluruh rakyat Roseted, mereka berdua mengucapkan janji pernikahan mereka yang amat suci.
Sorak-sorai seluruh tamu serta tepuk tangan memenuhi ruang suara ruangan yang besar ini. Seluruh orang bersuka-cita seraya menampilkan senyuman lebar mereka.
Aku memberikan senyuman kecil, dengan begitu Julie resmi menjadi kakak iparku.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Protect My New Family
FantasiNerissa, seorang gadis pengangguran yang sering membaca komik. baginya menamatkan satu serial komik dalam tiga hari adalah sebuah kewajiban. namun secara tiba-tiba, dia tertidur pulas dan tidak bangun lagi, jantungnya berhenti berdetak. Apakah Neris...