23

10.9K 747 3
                                    

Seperti yang diinginkan Julie, Emma akhir-akhir ini banyak berkunjung ke Istana. Bahkan dia diizinkan mengikuti rutinitas minum teh bersama Kaisar.

Dari jendela kamarku, aku dapat melihat mereka bertiga tampak sangat akrab. Hatiku serasa sesak melihatnya. Aku melangkah keluar dari kamarku. Di depan pintu, Marie sudah siap dengan pakaian santainya.

"Apa keretanya sudah siap?" Tanyaku.

Marie mengangguk cepat. "Graciano sudah menunggu di bawah, Yang Mulia." Jawab Marie menunduk.

Aku mengangguk. Lantas aku berjalan menuju gerbang Istana. Siang yang terik di kerajaan Roseted. Matahari terlihat bersinar begitu terik. Angin berhembus cukup kuat juga, jadi aku memutuskan membawa topiku.

Aku nenerima uluran tangan Graciano setelah aku tiba di depannya. Sesaat setelah aku masuk ke kereta kuda bersama Marie, kereta itu segera meninggalkan Istana.

Hari ini aku akan bertemu dengan Lady Belle ditemani Marquess Obeid. Ya, dia sudah pindah ke Ibu Kota kemarin. Jalanan dari Istana menuju Ibu Kota memang bagus. Tapi jika di lihat lebih luas, jalan pinggiran Ibu Kota sangat kotor. Banyak lalat dan sampah dimana-mana. Aku harap Frey segera membacakan ideku saat rapat kabinet bersama Ayah. Lebih cepat lebih baik, bau yang dihasilkan dari sampah sangat menyengat. Aku ingin segera menyingkirkan bau-bau itu.

"Anda baik-baik saja? Saya lihat beberapa hari ini anda terlihat sangat khawatir." Tanya Marie menatapku penuh kekhawatiran.

Aku memberikannya senyuman terbaikku. "Aku baik-baik saja. Hanya merasa tidak enak badan saja." Jawabku mengalihkan pandanganku darinya ke jendela kereta.

"Apa karena kedekatan Putri Julie dengan Yang Mulia Kaisar?"

Sial, tebakan Marie sangatlah akurat. Apa aku terlihat kekanak-kanakan saat ini?

"Anda gelisah karena itu kan?"

"Dia adalah Ayahku, aku cuman punya Ayah dan Kakak di dunia ini. Aku bahkan tidak peduli jika dunia hancur sekalipun yang penting Ayah dan Frey baik-baik saja." Ucapku cepat. Aku menatap pantulan diriku yang semu dari kaca jendela. Semenjijikkan itu kah aku?

"Sejujurnya saya khawatir karena secara perlahan tata letak Istana mulai berubah. Kini Yang Mulia Kaisar juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama calon Putri Mahkota. Tapi apakah anda mengingat sesuatu yang dikatakan oleh kakak anda?" Tanya Marie lembut. Suara Marie mengalun indah di telingaku.

"Pesan Frey? Apa itu?" Tanyaku mulai mengingat-ingat. Apa Frey pernah memberiku pesan berharga?

"Anda adalah harta terakhir yang Yang Mulia Kaisar dan Putra Mahkota miliki. Mereka tidak akan mudah berpaling semudah itu, Yang Mulia. Saya sarankan anda segera memperbaiki hubungan dengan Putri Julie karena kedepannya beliau akan menjadi kakak ipar anda. Sebentar lagi pernikahannya akan segera terlaksana."

"Apa aku terlihat bisa memperbaikinya? Dia yang lebih dahulu membalikkan badannya padaku. Padahal aku adalah kubu yang sama dengan Frey, apa dia juga akan mengkhianati Frey? Jawabannya sudah jelas bukan?" Sungutku pada Marie.

Marie menampilkan senyuman lebar yang tidak bisa aku pahami. "Mencari informasi dari seorang teman lebih akurat, Yang Mulia. Anda tidak bisa menentang fakta itu."

Aku segera tertawa. "Kau mau aku disembelih Marchioness Arabella? Dari awal aku berencana menggandeng tangan Marchioness, jangan sampai aku melepas kekuatan yang besar itu. Aku akan lakukan apapun untuk nelindungi Frey. Untuk saat ini kita lihat gelagat Julie itu, jika dia mulai berulah aku tidak segan-segan menghancurkannya atas gelar yang menempel padaku sejak lahir. Atas nama Roseted, camkan itu Marie!" Kataku tegas.

The Way To Protect My New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang