Aku menggeliatkan badanku kala sinar matahari memasuki kamar. Ketika mataku terbuka, aku melihat Marie tersenyum dengan baskom di kedua tangannya.
Dengan perlahan aku mendudukkan tubuhku lalu bersandar pada kepala ranjang. Telapak tanganku mengucek kedua mataku karena habis bangun tidur.
Rasanya aneh, tadi malam aku bermimpi apa ya?
"Apa yang sedang anda pikirkan, Yang Mulia?" Tanya Marie karena aku tak kunjung membasuh wajahku.
Aku menggeleng pelan. Kemudian segarnya air segera aku rasakan kala aku mulai membasuh wajahku. Marie membantuku mandi dan memakaikanku gaun. Tak lupa dia juga merias wajahku setipis yang aku mau lalu menata rambutku.
Pagi ini aku ingin berkeliling Ethelind. Rasa bosan akibat perjalanan jauh akan terbayarkan dengan melihat pemandangan Ethelind yang bagus bukan?
"Ayah khawatir karena setibanya di sini kau langsung tertidur pulas. Apa kau masih merasa kelelahan?" Tanya Ayah ketika kami menyantap sarapan pagi bersama.
Aku melirik Julie, wanita itu tampak tenang. Sementara itu Frey lebih aktif hari ini. Dia selalu mengajakku berkeliling namun Ayah segera menegurnya. Bukan tanpa alasan, Ayah pasti ingin Frey lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan istrinya. Aku hanya akan menjadi serangga bagi mereka.
"Saya baik-baik saja. Tubuh saya terasa begitu bugar hari ini, jadi saya akan jalan-jalan sendiri." Ucapku tersenyum memamerkan deretan gigiku.
Ayah mengangguk. "Lain kali jangan memaksakan dirimu!" Ujar beliau kemudian meneruskan acara saparan pagi kami.
Setelah acara sarapan itu dilaksanakan dengan baik, aku segera menjelajahi seluk-beluk Ethelind. Seperti yang dirumorkan, kerajaan kecil ini memiliki pemandangan yang begitu luar biasa. Sejauh mata memandang aku dapat melihat pegunungan tinggi yang membatasi Ethelind dengan samudra lepas. Daerah kekuasaannya memang kecil, namun Ethelind dikelilingi laut dan gunung, bukankah daerah itu sangat strategis? Semacam benteng alami.
Apa kalian yakin aku memang malaksanakan acara "jalan-jalan" ku tanpa maksud lain? Jika kalian curiga maka benar. Aku memang sengaja melakukan survei sendiri pada kerajaan yang berencana menginvasi Roseted. Perbedaan kultur dan daerah sudah sangat jauh, Roseted adalah Kekaisaran adikuasa raksasa di benua ini. Hanya Kekaisaran Petricho yang mampu mengimbangi. Namun bukannya saling unjuk kebolehan, kedua kekaisaran besar itu tidak terlibat konflik. Sangat mencurigakan bagiku Ayah takut Kerajaan kecil di pinggiran ini akan menginvasi Roseted.
Ya memang tidak baik sih memandang musuh sebelah mata. Terlebih konflik di dalam kekaisaran saja aku tidak tahu. Bisa saja mereka masuk ke dalam dan menghancurkannya tanpa kami sadari. Itu semua dapat terjadi.
Aku, Marie, dan Graciano menghabiskan waktu di pasar tradisional dekat Kastil yang kami gunakan. Pasar itu mayoritas menjual hasil laut mereka serta makanan khas Ethelind.
Aku menarik jubah yang digunakan Marie lalu menunjuk sate yang dipanggang di pinggiran jalan. "Marie aku ingin itu!" Tunjukku padanya.
Marie menggelengkan kepalanya. "Bukankah anda harus diet?" Tanya Marie terlihat khawatir padaku.
Aku beralih menatap Graciano, berharap laki-laki itu mau membujuk Marie. Namun, Graciano dengan cepat mengalihkan pandangannya dariku. Dia sengaja ya?
"Sesekali tidak boleh?" Tanyaku penuh harap.
Marie menggeleng dengan tegas. "Sebentar lagi desain gaun anda akan segera keluar. Desain itu disesuaikan dengan berat badan anda beberapa minggu lalu. Tapi sepertinya berat badan anda cukup bertambah ya?" Ujar Marie membuatku merinding. Baiklah aku tidak dapat mendebatnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Protect My New Family
FantasyNerissa, seorang gadis pengangguran yang sering membaca komik. baginya menamatkan satu serial komik dalam tiga hari adalah sebuah kewajiban. namun secara tiba-tiba, dia tertidur pulas dan tidak bangun lagi, jantungnya berhenti berdetak. Apakah Neris...