'*•.¸♡ ♡¸.•*'
✶﹒❀﹒✷﹒✸﹒Sabine terlihat anggun dalam balutan Max Mara midi dress putih berbalut belt senada yang melingkar di pinggang dengan model sederhana namun tetap terlihat mewah dan berkelas. Ia menuruni tangga yang berkelok, menghubungkan lantai satu dan lantai dua rumahnya. Suami dan anaknya sudah menanti di ruang utama.
"Haruskah kita melakukan ini? Bertemu dengan orang-orang itu yang bahkan tak kita kenal?" Protes Sabine pada suaminya.
"Mau bagaimana lagi? Marius, anak itu mengundang satu crew acara untuk meliput keluarga kita dan calon istrinya. Jika kita tidak ikut dalam syuting dokumenter itu, kamu pasti tahu apa yang akan Marius lakukan."
Sabine berdecak tak senang. "Kamu bahkan tidak bisa melawan anak itu!" Gerutunya seraya berlalu keluar menuju golf car yang sudah menunggu.
Melihat kepergian istrinya, Sawyer hanya mengangkat bahu ringan lalu menepuk bahu Jace yang tengah fokus dengan ponselnya. "Ayo. Mereka sudah menunggu kita di kediaman utama."
Sesampainya mereka di kediaman utama, taman belakang rumah itu sudah dipenuhi oleh crew acara. Kamera ada di mana-mana. Sawyer mengedarkan pandangannya mencari-cari sosok Marius yang tak lama kemudian muncul. Ia menghampiri keponakannya itu.
"Paman sudah membaca daftar pertanyaannya?"
Sawyer menyunggingkan senyum, ia merapihkan kerah kemeja warna charcoal yang kontras di kulit Marius. "Bukankah aku tinggal mengikuti skenariomu saja?"
Marius hanya mengedipkan matanya tanpa mengalihkan pandangan dari pamannya.
"Tapi aku tidak yakin dengan kakekmu. Akankah dia bersikap baik di hadapan keluarga calon istrimu, atau justru ...." Sawyer sengaja mendekat untuk berbisik. "Membuat mereka meninggalkan kediaman ini dalam waktu singkat dan membatalkan rencana pernikahanmu."
Alis Marius menukik tajam, ia menatap sengit pamannya yang tengah tersenyum simpul, merasa puas telah menggoyahkan keponakannya. Kecurigaannya terhadap Sawyer makin bertambah, lihat saja, jika sampai terbukti bahwa Sawyer atau Jace dalang yang berusaha menjatuhkan Marius, maka ia akan membalas mereka berkali-kali lipat tanpa ampun.
Melihat kehadiran Zoe dan keluarganya yang baru sampai, disusul oleh Adrian yang datang dengan raut wajah tegas seraya memegang tongkat sebagai alat bantu berjalan, Marius lantas pergi untuk menemui mereka. Dari kejauhan Marius melihat Sabine tiba-tiba datang dan dengan ramah—seperti skenario yang Marius buat—bibinya merangkul Zoe seakan-akan mereka sudah sangat dekat padahal ini adalah pertemuan perdana mereka.
Semoga semuanya berjalan sesuai dengan yang Marius inginkan. Dalam hati ia berdoa berharap kali ini kakeknya tak berulah. Setidaknya untuk beberapa jam kedepan.
⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯
Orang gila mana yang bisa mendatangkan gaun pengantin dari designer ternama Prancis hanya dalam waktu kurang dari satu minggu? Bahkan untuk membawanya Marius meminta Brianna mengambil langsung dengan pesawat pribadi milik Marius. Tentu saja orang gila itu adalah Marius. Ia tak memiliki waktu untuk memesan secara khusus gaun pengantin yang dibuat untuk Zoe, alhasil dirinya membeli beberapa pilihan koleksi designer Donatelle Godart. Di hadapannya tiga orang pelayan memegang gaun yang masih terbungkus dengan rapih. Marius yang duduk di sofa memperhatikannya dengan detail, ia tidak tahu apakah gaun itu akan pas di badan Zoe. Tapi mengingat ukuran tubuhnya malam itu yang masih membekas di benak Marius sepertinya gaun-gaun itu sesuai dengan ukurannya.
Marius menggeleng-gelangkan kepala berusaha menghapus bayangan setiap lekuk tubuh wanita itu. Ia kemudian menolah saat mendengar langkah kaki yang memasuki ruang keluarga dengan berbagai furniture mewah. Akhirnya wanita itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Dangerous ✔ (New Version)
Romance(New Version, 2024) Media menyebutnya sebagai Mr. Dangerous. Dia disebut berbahaya sebab pribadinya dikenal begitu sempurna; ketampanan, kekayaan, citra yang sangat baik, dia memiliki semuanya. Kharisma dan pesonanya mampu menghipnotis siapapun yang...