Prolog

304 19 1
                                    

Di suatu taman yang indah dengan bunga² yang bertaburan memberikan kesan bagi setiap pengunjung yang datang. Dan terdapat sebuah keluarga sedang menikmati keindahan tersebut, ialah keluarga tuan ARDI AL FARIZI dan istrinya nyonya SHELA SEQUENA dan mereka memiliki putri kembar.

Masing-masing usianya tidak terpaut cukup jauh hanya beda 5 menit saja, putri pertama nya bernama NARA THAlIA VIOLETA dan putri kedua nya bernama FRISKA GRACIA NATHANIA dan sekarang umur mereka beranjak 4 tahun.

mereka sedang menikmati hari libur dan berinisiatif untuk datang ke taman. Tanpa di sadari putri mereka yang bernama Nara itu melihat se-ekor kelinci berjalan ke arah kolam. Dan akhirnya Nara pun pergi menyusul kelinci itu dan tidak sadar adik nya yang bernama Friska mengikuti dari arah belakang.

"Ka Nala tunggu Ika." ucap gadis yang tak lain adalah Friska berteriak dan ikut berlari mengikuti Nara Kaka nya.

Ketika mendengar anak nya berteriak, sontak mereka tersadar dari pandangannya yang sedang melihat asri nya rerumputan di taman. Dan meneriaki kedua anak nya yang sedang berlari ke arah kolam.

"Eh, mau kemana? Nara, Friska, ya allah itu mas mereka lari-lari." ucap Shela kepada suaminya, dan khawatir takut terjadi sesuatu kepada mereka.

"Tidak apa-apa jangan khawatir, mereka sedang mengejar kelinci di sana, yasudah kita susul mereka."ucap Ardi Dan di angguki oleh Shela kemudian mereka menyusul ke dua anak nya itu.

Saat sedang berlari mengejar kelinci, akhirnya Nara pun terjatuh dan lutut nya berdarah.

"Brukk .... ! Aduhh, cakitt ndaa Utut Nala beladah." gadis itu pun menangis sesegukan dan Friska melihat itu pun sontak berjongkok demi membangun sang Kaka namun, hasil nya nihil dia tidak bisa mengangkat Kaka nya. Dan berakhirlah Duduk di hamparan rerumputan.

"Kaka jangan lali-lali kan jadi jatuh, klo papa malah gmna? Gak mau ya Kaka nanti di malahin papa Ika gak suka." Ucap Friska sambil menenangkan kaka nya. dan menyusul orang tua nya untuk memberitahu kan bahwa Nara jatuh.

"Iyaa Ika, Kaka ati-ati nanti, maafin Kaka ya Kalna lali-lali." Ucap Nara sambil memeluk Friska dan di angguki oleh nya.

"Kaka tunggu di sini, bial Ika yang bilang papa klo ka Nala jatoh. Jangan takut, cuma cebental." Ucap Ika tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya dan di angguki oleh Nara sambil tersenyum.

Setelah itu Friska berjalan untuk menemui orang tua nya. Beruntungnya tempat jatuh nya Nara tidak terlalu jauh dengan tempat yang tadi mereka singgahi pertama, hanya menempuh 6 menit untuk kembali ke sana.

Di saat Friska sedang pergi menemui orang tua nya, ada seorang laki-laki berumur 6 taun menghampiri Nara.

"Kamu, kenapa?" Ucap laki laki itu lalu ikut duduk di atas rerumputan demi menyamai tinggi badan seperti Nara.

Sontak Nara pun menoleh ke sumber suara dan melihat ada anak laki-laki tersenyum ke arah nya.

"Kamu ciapa?" Tanya Nara sambil menatap anak laki-laki yang sedang ikut duduk di pinggir nya.

"Nama aku Raksa Aleo Baskara, panggil aku raksa, kalo kamu siapa? dan kenapa kaki kamu berdarah?" tanya Raksa kepada Nara sambil melihat luka di lutut nya Nara.

"Nama aku Nala, aku jatoh ka, tadi mau ngejal kelinci tpi ga dapet." ucap Nara sedih dan melirik Raksa yang sedang menempel plester ke arah lutut Nara.

"Nah udah selesai, hati-hati yaa lain kali, oh iyaa Nara salam kenal." lelaki itu pun mengulurkan tangan yang ingin menjabat tangan Nara, dan akhirnya mereka berjabatan tangan tanda mereka berteman.

Dan Nara pun tersenyum sambil mengangguk.

"Makacih ka laksa, ka laksa mau nda jadi temen Nala? Nala gak punya temen ka." gadis itu pun bertanya kepada raksa dan akhirnya, Raksa pun mengangguk dan tersenyum tandannya iya mau menjadi temannya Nara.

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang