Bab 7💫

119 10 0
                                    

"sejak pandangan pertama kau membuat aku memikirkanmu"

Rafka Alvero
________________________________

Sudah sebulan Nara dan Friska bersekolah, di sekola barunya dan Friska izin keluar untuk berbelanja kebutuhan sekolah nya di toko perlengkapan sekolah dan terbilang sangat jauh Antara rumah nya dan toko itu.

Dan ketika Friska akan berpamitan dia melihat Kakanya, ayah dan bundanya sedang santai di ruang tamu sambil menonton TV.

Dan seketika Friska pun menghampiri mereka lalu Shela menoleh ke arah Friska

"Bund,"

Yang di tanya pun menoleh ke sumber suara

"Eh sayang .... Kenapa? Tumben rapi mau kemana malam-malam begini,"

"Friska mau keluar bund, mau beli perlengkapan sekola,"

"Woah sama siapa?"

"Mungkin sendiri,"

Mendengar perkataan Friska pun Nara angkat bicara

"Mau Kaka temenin?"

"Eh gak usah ka, Friska aja sendiri lagian cuma 14 menit aja ke sana nanti Friska buru-buru blik deh,"

Ayahnya pun yang sedang nanti terdiam kini angkat bicara juga.

"Kamu mau keluar?"

Di angguki oleh Friska.

"Kalo begitu kamu sama supir mau? Atau sama bodyguard biar bisa jagain kamu biar gak ada apa apa,"

Friska pun menggeleng keras dia tidak mau di kawal jika di kawal Friska si tidak akan bebas menurutnya.

"Gak usah, Friska bisa sendiri ko yah, lagian Friska akan cepat-cepat pulang," Friska pun Tersenyum meyakinkan keluarganya.

Akhirnya Ardi pun menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah, jika ada sesuatu langsung telpon Ayah karena ayah gak mau kamu kenapa-napa,"

Friska pun tersenyum lalu mengangguk.

"Oh ya, kamu ke sana mau naik apa,"

Friska pun sedikit berpikir.

"Mungkin pake motor Friska aja yah yang ayah beliin di waktu Friska umur 16 tahun,"

Motor kesayangan Friska yang di berikan ayahnya ketika Friska menginjak umur 16 tahun yaitu motor ninja karena Friska sangat suka dengan motor tersebut.

Ardi pun mengangguk. "Oh, kamu hati-hati ya,"

Dan Shela pun menimpali. "Iya sayang, jangan lupa pake helm demi keselamatan kamu,"

"Jika ada apa-apa ingat telepon Ayah ya,"

Friska pun mengangguk lalu berpamitan untuk segera pergi berbelanja.

"Kalo begitu Friska pergi dulu yah bund, ka,"

"Hati-hati," jawabnya serempak.

Dan akhirnya Friska pun pergi menggunakan motornya.

Setelah kepergian Friska tersisa dua orang Nara pun berpamitan juga kepada ayah dan bunda nya untuk pergi duluan ke kamarnya.

"Bund,yah,"

Mendengar Nara yang memanggil kemudian mereka melirik.

Shela pun bertanya. "Iya, kenapa sayang, ada apa?,"

Nara pun menggeleng. "Nara duluan ya ke kamar, mau ngerjain tugas,"

Ardi pun mengangguk dan sedikit memberi semangat kepada Nara.

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang