Bab 16💫

73 7 0
                                    

"pada akhirnya aku sudah tau, bahwa kamu adalah sosok itu,"

Nara Thalia Violeta
________________________________

Sore pun berganti dengan malam dan sekarang waktu penunjukan pukul 22.26 WIB dan terdapat keluarga Nara sedang bermakan malam karena, bunda dan ayahnya kini sudah Pulang lebih awal.

Ketika sedang menyantap makan malam kemudian ayah Nara pun angkat bicara.

"Nara!!"

Nara yang di panggil namanya pun sontak melirik ke lawan bicaranya.

"Kenapa, yah?"

"Bagaimana luka memar kamu apakah sudah baikan?"

Yang mendengar pertanyaan itupun Nara langsung mengangguk, sebenarnya luka memar itu semakin bertambah, namun Nara menyembunyikannya.

Kemudian Ardi pun menghela nafas lega. "Syukurlah, jika sudah membaik,"

Mendengar penuturan Ardi, Shela pun tersenyum lalu melirik Nara.

"Alhamdulillah, Nak, jika luka kamu sudah sembuh ibu jadi tidak perlu khawatir lagi,"

Yang mendengar itu pun Nara langsung tersenyum ke arah mereka.

Dan akhirnya Friska pun menimpali dan melirik Nara. "Oh ya, tumben Kaka pake foundation
Gak kaya biasanya,"

Mendengar penuturan Friksa, Nara pun gelagapan bingung menjawab apa. "Oh-itu kakak tad-,"

Belum menjelaskan perkataan Nara, Ayahnya Ardi langsung memotong dan menjawab pertanyaan Friska.

"Kamu ini, mungkin Kaka kamu ingin belajar make up makanya pake kaya begituan,"

Mendengar pernyataan Ayahnya, Nara pun bernafas lega karena ia tidak jadi menyatakan sebenarnya.

"Selamat," batinnya.

Mendengar perkataan ayahnya kemudian Friska pun tersenyum dan menampakan deretan giginya.

"Owhhh ... Heheh, Sorry ka, Friksa nanya aneh-aneh,"

Mendengar penuturan Friska, Nara pun mengangguk. "Tidak apa-apa,"

Setelah mendengar akhirnya mereka pun melanjutkan makannya, dan di sela-sela makan Ardi pun ingin mengatakan sesuatu kepada kedua putrinya.

"Oh ya, ayah ingin mengatakan sesuatu kepada kalian dan sudah saatnya kalian tau juga,"

Mendengar penuturan Ardi, Ardi pun melirik ke arah Shela dan di beri anggukan oleh istrinya, lalu Ardi pun tersenyum.

Mendengar penuturan ayahnya kemudian Nara dan Friksa pun melirik ke sumber suara dan memperhatikan nya.

"Ingin mengatakan apa, yah?"

"Iya, Friksa juga penasaran,"

Kemudian Ardi pun menghela nafas dan ia pun langsung berbicara.

"Dulu, ayah adalah seorang anak Genk motor,"

Mendengar penuturan Ardi, Nara dan Friksa pun membelalakan matanya tidak percaya.

"Iya sayang, ayah kamu dulu adalah mantan anggota genk motor,"

"Really?"

Mendengar penuturan Friksa, Ardi pun mengangguk, dan Nara pun ikut berbicara juga.

"Kenapa ayah baru mengatakan sekarang?"

Kemudian Ardi pun menghela nafas lalu tersenyum ke arah kedua putrinya. "Karena Ayah akan mengatakan di waktu yang tepat, dan ini adalah waktunya,"

Mendengar penuturan Ardi kemudian ia pun berbicara lagi. "Boleh ayah teruskan?" Tanya Ardi sambungnya

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang