"bahkan melihat matanya saja pikiran ini semua tertuju padanya"
Raksa Aleo Baskara
_______________________________Dan akhirnya Ezi pun dapat menyusul teman-temannya dan dia seperti orang yang akan mati sekarang badannya berkeringat dan nafasnya turun naik karena mengejar teman-temannya yang sudah masuk ke kelas.
Setelah itu Eza pun melirik Ezi yang sedang ngos-ngosan.
Dan Eza pun tertawa. "Lo kenapa? Kaya abis di rampok,"
Ezi yang sedang ngos-ngosan pun kemudian duduk sambil melirik sinis ke arah abangnya itu. "Rampok matamu gue capek bangsul, Lo ninggalin gue sih,"
Aslan pun ikut bicara. "Makanya Lo jangan terlalu lelet makanya kita tinggalin,"
Radian pun ikut berbicara. "Lagian Lo tadi kemana, bisa ketinggalan,"
Eza pun melirik Ezi yang sedang duduk sambil minum air. "Biasa, dia jalan nya lelet kaya siput, kebanyakan melamun masih untung gak kemasukan jin,"
Ezi yang mendengar penuturan Eza pun langsung melirik sinis "Sadis,Lo,"
"Udah, jangan ribut," Aslan pun melerai.
Radian pun berdecak "Ck, tau kalian ribut Mulu heran gue, kalo kalian di jauhin pada kangen nanti,"
"Yelah-yelah,"
Rafka pun ikut berbicara. "Udah, guru bentar lagi masuk,"
Dan akhirnya mereka pun terdiam lalu duduk di bangku masing-masing menunggu guru pelajaran datang.
Namun Raksa sedang bergelut dengan pikirannya sendiri sehingga, dia ia pun tidak ambil pusing dan akhirnya dia melakukan sesuatu seperti membaca buku.
Setelah itu guru pelajaran pun datang dan mereka pun belajar sampai bel pulang pun berbunyi.
Setelah beberapa jam akhirnya bel pulang pun berbunyi dan seisi kelas mereka sontak bahagia akhirnya, mereka berhamburan keluar kelas untuk pulang.
tapi tidak dengan anggota ASTHARIA GENK yang sedang duduk sementara di sana. dan Ezi yang sedang menulis tugas akhirnya mulai bicara lagi seperti burung berkicau.
Ezi pun bernafas lega "Akhirnya .... selesai juga."
Eza yang melihat Ezi sedang melihat Adik nya rajin namun dia usul terhadap Ezi adilnya. "tumben Lo rajin, ada angin apaan,"
Ezi yang mendengar itu pun memutar bola mata malasnya. "Emang gue rajin, Lo baru nyadar,"
"Idih, kemasukan jin Tomang kali,"
Sontak mereka pun tertawa mendengar penuturan Aslan, tapi tidak dengan Raksa dan Rafka mereka terlihat datar-datar saja.
Ezi yang mendengar itupun mendengus kesal. "Lo bikin emosi mulu heran gue untung gue sabar dan tidak sombong,"
Eza pun memutar bola mata malasnya. "Idihh,iyee si paling tidak sombong,"
Aslan pun mulai bicara "Orang waras diam aja,"
Ezi pun mencibir "Si paling waras,"
Mendengar ucapan unfaedah mereka Raksa pun langsung berdecak.
"Ck, ribut mulu udah kita pulang,"
Aslan pun mengangguk. "Oke gass cuyy kita pulang,"
Dan akhirnya mereka pun serempak mengangguk.
Dan akhirnya mereka pun keluar untuk pulang kemudian mereka pun keluar gerbang dan menuju motor nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT TWINS (END)
Teen FictionASLI PEMIKIRAN SENDIRI, NO PLAGIAT🚫 [FIRST STORY] ||END Nara Thalia Violeta Anak pertama dari pasangan Ardi Dan Shena memiliki paras cantik, hidung mancung, bibir pink alami, pipi sedikit cubby, dan bulu mata yang lentik ia juga memiliki adik yang...