"jika aku di dekatmu rasanya jantung berpacu sangat cepat sehingga urat nadi pun berhenti sekejap"
Rafka Alvero
_______________________________Setelah beberapa kepergian Rafka membuat Friska pun akhirnya sedikit malu karena dia memeluk Rafka.
Membuat Friska sedikit tidak pokus dengan dirinya dan ia pun seketika tersenyum sendiri membuat sedikit gila.
Dan ketika ia memikirkan itu membuat nya sadar lalu menepuk-nepuk pipinya.
"Astagahh, Fris! Lo jangan ge'er dulu siapa tau dia risih gue peluk," batinnya.
Kemudian ia pun memikirkan lagi lalu kembali bergumam. "Tapi, gue gak sengaja! Gimana kalo di kagak jadi bantuin gue astagaa!! Friska bodoh banget sih Lo pake acara gak sengaja meluk," ucap Friska sambil merutuki dirinya.
Kemudian ia pun melihat coklat di tangannya dan kembali tersenyum. "Thanks."
Friska pun langsung ternyata dari lamunannya dan kemudian ia pun langsung pergi menuju kelas lalu coklat nya di simpan di dalam saku.
Di sisi lain Rafka yang mengingat kejadian itu membuat ia pun senyum-senyum sendiri di kelas membuat teman-temannya yang melihat nya pun seketika berigidik ngeri melihat tingkah kulkas kini senyum.
Kemudian teman-temannya pun berbisik-bisik satu sama lain.
"Heh, liat noh! Rafka senyum sendiri kesurupan apa gimana?" Celetuk Ezi kepada teman-temannya lalu mereka pun melirik ke sumber suara dan melirik kepada yang sedang di tunjukan oleh Ezi.
Dan benar saja ketika melihat Rafka yang sedari tersenyum membuat mereka pun menganga tidak percaya.
"Dih ngeri gue, liat Rafka senyum ke gitu, sumpah!" Ucap Aslan pun ikut berigidik.
Kemudian Radian pun ikut berkomentar. "Kayanya kesurupan Kunti bogel."
Mendengar penuturan Radian membuat Eza pun memutar bola mata malasnya. "Ck, Lo semua pada bego apa gimana seh, jelas-jelas Rafka lagi kasmaran anjir!"
Mendengar penuturan Eza membuat mereka pun melirik ke arahnya dan yang dilirik cuma menyeritkan alis sebelahnya.
"Gue rasa kagak deh, soalnya dia paling anti deket Ama cewe," ucap Aslan kemudian mereka pun sempat berpikiran sejenak lalu mengangguk.
"Bener sih tapi kan, gapapa lah kita bawa aja ke ustadz biar di ruqyah." Ucap Aslan dan langsung mereka pun tertawa.
Dan kemudian Rafka yang mendengar tertawa teman-temannya pun kemudian melirik ke arah nya dan benar saja teman-temannya sedang memperhatikan dirinya.
Kemudian ia pun langsung kembali dengan raut wajah cuek nya dan membuat teman-temannya pun akhirnya berontak.
"Si Anying! Mukanya mode dingin deui cuy," ucap Radian dengan nada nya
Kemudian Ezi pun akhirnya mengangguk. "Ck, definisi ghibah berjamaah dapat pahala kagak?"
"Helleh, nambah dosa yang ada," celetuk Aslan kemudian mereka pun tertawa.
"Terlanjur sih anjir, seru juga ghibah berjamaah siapa tau dapat bingkisan," ucap Ezi dengan antusias.
"Bingkisan gundul mu, mana ada konsep gibah dapat hadiah," ucap Eza kemudian di balas kekehan oleh Ezi.
"Yah kan siapa tau aja teknologi nya di majuin."
Mendengar penuturan Ezi membuat Raksa yang melihat itu pun berdecak. "Ck, stress!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT TWINS (END)
Teen FictionASLI PEMIKIRAN SENDIRI, NO PLAGIAT🚫 [FIRST STORY] ||END Nara Thalia Violeta Anak pertama dari pasangan Ardi Dan Shena memiliki paras cantik, hidung mancung, bibir pink alami, pipi sedikit cubby, dan bulu mata yang lentik ia juga memiliki adik yang...