Bab 33💫

55 4 0
                                    

"hiduplah seperti air yang tenang namun, dapat menghanyutkan sesuatu"

Ardi Al Farizi
________________________________

Di sore hari dimana Friska sedang menjaga Nara di RS karena sudah berberapa Minggu tidak kunjung membukakan matanya membuat Friska pun perlahan-lahan rindu dengan kakanya ini.

Dan seketika Friska pun menatap sendu sambil menggemakan erat tangan Nara dan seketika itu tangan Nara pun sedikit bergerak.

Membuat Friska pun akhirnya matanya berbinar.

"Ka Nara ayo bangun aku tau ka Nara akan sadar," ucap Friska.

Kemudian tangan Nara pun bergerak dan akhirnya sebuah keajaiban pun tiba dimana mata Nara yang semula merapat kini sedikit terbuka.

Membuat Friska pun akhirnya tersenyum lalu memanggil dokter ke ruangan nya.

Dan kemudian dokter pun akhirnya masuk lalu Friska pun keluar biarkan dokter yang memeriksa lebih lanjut.

Kemudian Friska berinisiatif untuk menelpon ayah dan bundanya dan membuat tangan nya pun sedikit bergetar.

"Hallo Friska? Ada apa menelpon ayah," ucap Ardi di sebrang sana.

Kemudian Friksa pun akhirnya menghela nafas dan tersenyum. "Ayah cepat lah pulang karena ka Friska mulai sadar."

"Benarkah? Baiklah ayah akan segera pulang Alhamdulillah akhirnya Nara sadar," ucap Ardi di sebrang sana dengan nada sedikit bahagia.

"Baiklah ayah, Friska matikan telepon nya dan ayah segera lah ke sini."

"Baiklah Ayah segera ke sana dan ayah akan menjemput bunda mu dulu." Ucap Ardi di sebrang sana

"Hati-hati ayah."

"Iya sayang."

Kemudian Friska pun akhirnya menutup teleponnya dan duduk sambil menunggu ayah dan bundanya datang.

Setelah beberapa menit akhirnya bunda dan ayahnya pun datang dan Friska pun melirik ke mereka lalu memeluk bundanya.

"Bagaimana? Apakah sudah di periksa?" Tanya Ardi kemudian Friska pun menggeleng.

"Belum, sekarang lagi di periksa oleh dokter yah, dan belum keluar juga,"

Kemudian mereka pun mengangguk dan Shela pun seketika tersenyum. "Syukurlah Kaka kamu sudah sadar."

Kemudian tidak lama dokter pun keluar dari ruangan milik Nara dan tersenyum.

"Bagaimana kondisi anak saya dok," tanya Ardi kemudian dokter itu pun tersenyum.

"Alhamdulilla, sebuah keajaiban anak pak Ardi sudah menyelesaikan masa koma nya dan dia sekarang sudah sadar," ucap dokter itu membuat mereka pun tersenyum lega.

"Apakah putri saya sekarang bisa di liat dok?" Tanya Shela.

Kemudian di angguki oleh dokter. "Silahkan tapi jangan dulu dia di buat berpikir karena baru saja sembuh dari koma nya," ucap dokter itu.

Kemudian mereka pun mengangguk lalu tersenyum. "Baiklah terima kasih dok."

Kemudian dokter itu pun menangguk. "Sama-sama kalo begitu saya pamit dulu jika terjadi apa-apa kepada pasien segera panggil saya saja," ucap dokter itu.

Kemudian Ardi pun angkat bicara. "Baiklah terima kasih dok atas semuanya."

"Kalo begitu saya permisi dulu."

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang