Bab 43💫

52 3 0
                                    

"ternyata mencintai mu membuatku candu, dan aku sendiri berani melukai mu dan jika aku tidak memiliki mu maka orang lain pun jangan harap bisa"

Boy secret
______________________________

Dan malam itu Friska pun berinisiatif untuk pergi kerumah sakit dan kemudian ia pun langsung pergi.

Dan ia pun berniat untuk berjalan kaki dan kemudian dari sini dia menaiki taksi.

Dan setelah beberapa menit kemudian Friska pun turun dan kemudian ia pun tergesa-gesa untuk pergi ke rumah sakit kemudian Friska pun tidak sengaja menabrak seseorang.

Dan kemudian Friska pun berlonjak kaget melihat lelaki itu.

"Sorry, gue gak sengaja!" Ucap Friska lalu mulai berjalan meninggalkan lelaki itu.

"Tunggu!" Ucap pria itu.

Kemudian Friska pun akhirnya menghentikan langkahnya dan kemudian membalikan badannya dan kemudian menatap ke arah lelaki itu.

"Ada apa?"

Kemudian lelaki itu pun menggeleng. "Dompet Lo ketinggalan."

Mendengar penuturan lelaki itu membuat Friska pun akhirnya melihat tas nya dan benar saja dompet nya tidak ada.

Kemudian lelaki itu pun menghampiri Friska dan akhirnya menyodorkan dompet  Friska.

"Ooh, Thanks," ucap Friska kemudian mengambil dompet itu.

Kemudian lelaki itu pun menatap Friska dengan aneh.

"Seperti tidak asing," batinnya.

"Kalo begitu gue duluan." Ucap Friska kemudian ia pun langsung meninggalkan lelaki itu.

Dan kemudian lelaki itu pun menatap kepergian Friska dan membuat ia pun semakin penasaran.

"Apakah benar Dia Nara? Tapi, mana mungkin dia kan berada di rumah sakit," gumamnya.

"Kalo benar Dia Nara, sialan!! Benar kata Dewi dia hidup lagi," sambungnya.

Kemudian ia pun langsung meninggalkan tempat itu dan langsung kembali ke kantornya.

Di jalan ia pun bergumam. "Sialnya dia hamil jika dia bongkar semua, celaka!"

Kemudian ia pun memikirkan sesuatu agar rencananya berjalan mulus kemudian ia pun menggeram kelas.

"Arghhh, sial!! Aku harus memikirkan ekstra untuk misi membunuh Nara," ucap lelaki itu dengan tersenyum smrik.

Kemudian lelaki itu pun mengepalkan tangannya dengan Kuat karena mengingat kejadian dulu. "Ck, jika saja dia tidak menolak mungkin aku tidak se dendam ini."

"Nara, gue suka sama Lo sialan!!"

Kemudian ia pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan akhirnya menetralkan emosinya.

Di malam itu juga di mana Rafka pun memperlihatkan flashdisk kepada teman-temannya.

Mereka pun berkumpul untuk melihat vidio tersebut di dalam laptop Milik Aslan yang sengaja ia simpan di markas.

Kemudian Rafka pun akhirnya memasukan flashdisk itu dan ketika adegan nya pun terlihat.

Dimana seorang perempuan yang tak lain adalah Nara dan kemudian ia ingin melintas namun mobil dari arah barat berjalan kencang dan kemudian Nara pun akhirnya terpental cukup jauh dan sampai pendarahan yang hebat.

Melihat adegan itu pun membuat mereka pun menggelengkan kepala lalu seketika Vidio itu pun langsung berakhir.

Membuat Raksa pun mengepalkan tangannya. "Cih."

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang