Bab 32💫

55 4 0
                                    

"ketika kita bersabar dengan semua orang yang berbuat seenaknya, dan akhirnya kesabaran itu pun hilang sendiri oleh orang tersebut, perlu untuk di balas nya agar tidak terlihat lemah"

Rafka Alvero
_______________________________

Dan ketika mendengar perkataan mereka membuat Friska pun sontak terlonjak kaget.

"Oh, jadi dia orang kedua yang bikin Kaka gue celaka," batinnya.

Kemudian akhirnya cerita Starla dan Lyora pun selesai membuat Friska pun akhirnya berpikir sejenak.

"Nah jadi Lo udah tau kan sipatnya Dewi kaya gimana?" Ucap Lyora.

Kemudian di angguki oleh Friska dan akhirnya Starla pun angkat bicara lagi.

"Ck, makanya Lo jangan pernah Deket sama dia gue yakin dia punya rencana lagi sama Shila yang mau bully lo," ucap Starla lalu di acungi jempol oleh Vanessa.

"Starla bener, karena dia kagak akan berhenti bully klo Raksa ada yang deketin dia, ucap Vanesa.

Membuat Friska pun semakin bingung lalu berpikir sejenak. "Jadi? Dewi sama Shila sekongkol buat jebak gue," tanya Friska meyakinkan.

Kemudian di angguki oleh mereka. "Nah Lo udah inget kan bagus, Lo inget dikit-dikit." Ucap Lyora.

Dan kemudian Friska pun akhirnya melamun. "Ck, jadi yang kirim peneror itu ulah Dewi? Tapi, gue harus buktiin dulu dan tunggu tanggal mainnya kalian yang udah buat Kaka gue menderita," batin Friska.

Kemudian Friska pun tersenyum ke arah mereka lalu angkat bicara.

"Thanks udah mau cerita, sekarang gue tau, Dewi dan gue udah mulai inget perlahan."

Mendengar penuturan itu membuat mereka pun tersenyum dan Lyora pun mulai angkat bicara.

"Lo tenang aja, kita sahabat Lo jadi kita akan buat inget Lo."

Kemudian mereka pun akhirnya tertawa bersama.

Di lapangan akhirnya pertandingan selesai juga membuat mereka pun akhirnya duduk di tepi sambil beristirahat untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Dan di sisi lain Shila datang dengan membawa Botol air mineral lalu mendekati Raksa yang duduk di sana.

Kemudian teman-temannya yang melihat itu membuat berdecih sinis.

Kemudian Shila pun akhirnya angkat bicara. "Nih gue bawain air, siapa Lo haus."

Mendengar penuturan Shila membuat Raksa pun angkat bicara. "Gue gak butuh," ucapnya ketus.

"Gue ke kelas dulu semua," ucap Raksa lalu meninggalkan Shila yang ada di sana.

Kemudian Shila yang melihat itu pun langsung berdecak sebal karena Raksa menolak minumannya.

Kemudian Shila di tertawakan oleh teman-temannya dan mulai mengejek.

"Ck, definisi ingin perhatian namun di tolak," ucap Ezi

Kemudian mereka semua pun tertawa terbahak-bahak.

"Sialan kalian!! Awas kalian," ancam Shila.

Kemudian di balas ejekan oleh Faisal selalu siswa yang ikut bermain basket tadi.

"Siyilin kiliyin iwis kiliyin," cibir Faisal.

Kemudian membuat mereka pun kembali tertawa dan akhirnya Shila pun menghentikan kakinya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Ck, daripada Shila di tolak Raksa mending sama babang Rifki aja," ucap Rifki dengan matanya berkedip sebelah.

Membuat Shila pun melirik sinis ke arahnya. "dari pada sama Lo kaya biawak jadi jadian mending gue jomblo seumur hidup." Kemudian Shila pun pergi dari sana.

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang