Bab 11💫

84 6 0
                                    

"semakin kesini aku semakin yakin, bahwa kamu adalah sosok yang aku cari sejak dulu"

Raska Aleo Baskara
_______________________________

Setelah mereka keluar kemudian siswa siswi yang berada di Sana bertepuk tangan karena melihat drama siang ini yang sangat luar biasa.

Kemudian teman-temannya Raksa pun bertos ria karena membuat ulet itu keluar, kemudian mereka pun tertawa renyah.

"Anjayyy, keren kita bully dia," ucap Radian sambil duduk di bangku nya.

"Serius, bjir itu balasan buat di sih tukang bully makanya di bully balik," Ezi pun menanggapi.

"Bener-bener, lagian gak ada malu nya deketin Raksa Mulu yang ada bukan suka malah makin ilfiel," Eza pun ikut berkomentar.

Aslan yang mendengar pun mengangguk. "Namanya cabe plus ulet makanya deketin Raksa,"

Mendengar umpatan mereka Rafka hanya menggeleng-geleng.

Raksa pun hanya berdecak karena setiap hari harus di ganggu oleh Shila.

Setelah percakapan mereka kemudian bel pulang pun berbunyi dan semua siswa-siswi kelas 12 MIPA_2 langsung Berhamburan keluar, mulai pulang ke rumah nya masing-masing.

Dan kemudian Shila pun mulai mendekati Raksa lagi tidak dan tidak ada kapok nya dia sudah di bully masih saja berani mendekati.

"Raksa kita pul-,"

Belum sempat melanjutkan kini Rafka pun langsung menyerobot omongan Shila.

"Raksa, gue nebeng sama Lo," ucap Rafka kalem lalu melirik sedikit ke arah Shila yang mulut nya menganga.

Kemudian Raksa pun menjawab. "Hm oke,"

Rafka pun mengangguk lalu angkat bicara lagi. "Gue tunggu di parkiran,"

Kemudian Raksa pun pergi duluan dan Raksa pun keluar tanpa berbicara apapun kepada Shila.

Tinggalah mereka ber empat yaitu Aslan, Ezi, Radian dan Eza, kemudian mereka pun mendekati Shila tanpa ada raut wajah tersenyum sedikitpun membuat Shila pun memundurkan langkah nya.

Kemudian Aslan pun tersenyum sinis lalu berbicara.

"Lo denger sendiri kan dia bareng Rafka, dan Lo masih berani-berani nya deketin dia gak punya urat malu lo,"

Mendengar penuturan Aslan kini Shila pun menjadi ciut dan ketika itu teman-temannya akan membantu nya namun di hentikan oleh Aslan.

"STOP!!"

Kemudian mereka pun berhenti dan tidak ada pergerakan sama sekali.

Kemudian Aslan pun pergi meninggalkan Shila dan tersisa tiga orang lagi yang akan membully Shila.

Radian pun kini menatap tajam ke arah Shila dan teman-temannya. "Cabe, cabe, bisa-bisanya mau deketin Raksa, gatel Lo haus kasih sayang,"

Seketika mendengar itu Shila menunduk karena tidak berani melawan, mulutnya terasa kelu karena jika dia melawan maka dia dalam zona merah.

Kemudian Radian pun akhirnya meninggalkan Shila juga dan tersisa ada Ezi dan Eza yang akan membully habis-habisan.

"Ck, Sifat Lo persis kaya cewe penggoda di club," dan akhirnya Eza dan Ezi pun pergi meninggalkan Shila di kelas bersama kedua temannya.

Seketika kepergian Raksa dan teman-temannya akhirnya Shila pun langsung mendongak dan mengamuk.

"SIALAN!! BUG .... BUG ....," Shila pun mengamuk sambil melempar kursi yang ada di hadapan nya itu, bisa-bisa gue di permalukan seperti ini,"

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang