"bahkan jika aku harus mati karena kebenaran maka aku akan siap mempertaruhkan dua nyawa sekaligus"
Dewi Amora
_______________________________Sudah dua Minggu akhirnya Nara di pulang ke rumahnya dan sudah dua Minggu pula Friska pun di sekolah tidak melihat Shila.
Dan akhirnya Nara pun sampai di rumahnya dimana ia rindu dengan suasananya.
Akhirnya Nara pun duduk di kursi ruang tamu nya sambil ditemani oleh Friska.
"Akhirnya kamu pulang juga," ucap Shela tersenyum ke arah kedua putrinya.
Kemudian Nara pun mengangguk. "Bunda bener, rasanya Nara rindu dengan suasananya dan sekarang rindu itu sudah terobati."
Kemudian Shela pun terkekeh. "Yasudah kalian duduk, bunda akan buatin sesuatu buah kalian."
Kemudian mereka berdua pun mengangguk dan akhirnya pergi meninggalkan Nara dan Friksa.
Kemudian mereka berdua pun sedanga asik menonton tv dan tiba-tiba bel rumah pun berbunyi.
Membuat mereka berdua pun akhirnya menatap satu sama lain.
"Siapa?" Tanya Nara.
Kemudian Friska pun menggeleng "Gak tau, tapi Friska buka siapa tau tamu kan mau ketemu bunda."
Mendengar penuturan Friska membuat Nara pun akhirnya mengangguk.
Dan kemudian Friska pun menghampiri dan segera membuka kan pintu rumahnya, untuk memastikan siapa yang bertamu di siang begini.
Dan seketika Friska pun terkejut sosok yang datang ke rumahnya. Kemudian, Friska pun menyeritkan alisnya.
"Ngapain?"
Kemudian lelaki itu pun langsung menyeritkan alisnya sebelah. "gue mau jenguk Nara emang gak boleh?"
Kemudian Friska pun sedikit gelagapan. "Yaa boleh, masuk aja ribet amat Lo."
Kemudian lelaki itu pun memutar bola mata malasnya dan kemudian Friska pun mempersilahkan masuk.
Dan ketika itu Ardi pun menghampiri lelaki itu dengan sedikit terkejut.
"Ada apa ini, ribut-ribut?"
Mendengar penuturan Ardi yang berjalan mendekati mereka kemudian Friska pun melirik dan lelaki itu juga.
"Om!" Ucap pria itu.
Kemudian Ardi yang mendengar panggilan itu langsung melirik ke arah pria itu dan akhirnya berbinar.
"Wahh Raksa, mau apa kamu kesini?"
Yah, yang datang itu adalah Raksa karena dia berniat ingin menjenguk Nara bagaimana keadaannya.
Kemudian lelaki itu pun tersenyum lalu menyalimi tangan Ardi dan kemudian di balas oleh Ardi.
"Saya mau menjenguk Nara om, karena saya dapat kabar dari ayah saya kalo Nara kecelakaan," bohongnya, karena Raksa tidak mendapatkan informasi dari ayahnya namun dari teman-temannya.
Kemudian Ardi pun tersenyum. "Wah terima kasih, kamu mau menjenguk anak saya dan benar kata ayah kamu. Nara kecelakaan, apakah kamu sudah tau kronologinya?" Tanya Ardi.
Kemudian Raksa pun mengangguk sebagai tanda mengiyakan. "Sudah."
"Baiklah-baiklah sekarang kamu masuk." Ajak Ardi
kemudian Raksa pun akhirnya memasuki ruangan dan meninggalkan Friska di sana yang sedari tadi menguping percakapan mereka berdua.
Namun ibarat jika Friska saat itu tidak di anggap dan menganggap sebagai pintu ruang tamu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT TWINS (END)
Подростковая литератураASLI PEMIKIRAN SENDIRI, NO PLAGIAT🚫 [FIRST STORY] ||END Nara Thalia Violeta Anak pertama dari pasangan Ardi Dan Shena memiliki paras cantik, hidung mancung, bibir pink alami, pipi sedikit cubby, dan bulu mata yang lentik ia juga memiliki adik yang...