Bab 39💫

44 4 0
                                    

"apakah aku harus berada di fase dimana jatuh cinta dengan pandangan pertama? Atau aku harus mencintai mu secara diam-diam karena kebaikan mu yang membuat ku jatuh cinta kepadamu!"

Starla Zamora
________________________________

Di malam itu Raksa pun terlihat kesal ketika ia membaca pesan di dalam grup nya.

Ada rasa ingin marah di dalam dirinya karena Ezi mengatakan hal yang tidak seharusnya Raksa dengar.

Seketika ia ingin membogem muka Ezi dengan kata-katanya di group dan membuat Raksa pun akhirnya mengusap wajahnya dengan gausar dah tampak sedikit penuh emosi.

Dan kemudian ia pun menetralkan nafasnya agar tidak terlalu emosi dan kemudian mengambil jaket Genk nya lalu segera ke markas untuk menemui teman-temannya.
_______________________________

Sudah 5 hari juga dimana kondisi Nara perlahan membaik dan kemudian Ayah, bunda dan Friska pun kini menemani Nara di rumah sakit karena sekarang bertepatan pada malam Minggu dan kemudian kedua orang tua Nara pun mengambil cuti.

Setelah itu Friska pun merogok sakunya karena di ponselnya ada pesan masuk dan kemudian benar saja seketika Friska pun berlonjak kaget.

Dan kemudian ia pun membalas pesan sedikit gemetar dan gugup ketika membaca pesan itu.

RafkaKutub☃️

RafkaKutub☃️:
Gue mau jenguk Nara! Dan Lo kasih tau alamat RS nya.

You:
Nga-ngapain?

RafkaKutub☃️:
Kenapa? Gak boleh?

You:
Bu-bukan gitu

RafkaKutub☃️:
Terus?

You:
Iya-iya Nanti gue bilang dulu dan gue kasih tau alamatnya.

RafkaKutub☃️:
Hmm ok, gue tunggu jawabannya

Kemudian Friska pun akhirnya menutup pesannya dan kemudian ia pun sedikit gugup untuk bilang kepada mereka.

"Bund, Yah!" Panggil Friska kemudian mereka pun akhirnya melirik Friska secara bersamaan.

"Kenapa sayang?" Tanya Shela dengan serius.

Kemudian Friska pun menggeleng dengan cepat. "Em, temen kan Nara mau jenguk ke sini."

Kemudian mendengar penuturan Friska membuat Ardi dan Nara pun nampak syok, dan Shela hanya tersenyum.

"Ba-bagaimana bisa?" Tanya Ardi dengan sedikit kaget.

"Friska! Apakah mereka tau semuanya Kaka itu kenapa?" Tanya Nara pun sendiri khawatir.

Beda lagi dengan Shela yang menyeritkan alisnya nampak bingung dengan mereka.

Kemudian Friska pun menghela nafas. "Friska ceritain semua nya ya, agar kalian nggak kaget."

Mendengar penuturan Friska membuat mereka pun akhirnya mengangguk serempak dan kemudian Friska pun bercerita dengan panjang.

Setelah beberapa menit kemudian Ardi pun akhirnya menghela nafas dan menangguk kemudian tersenyum ke arah Friska yang sedang menunduk.

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang