Bab 18💫

65 4 0
                                    

"setiap manusia punya sisi baik dan buruknya, lalu yang bagaimana yang harus di sombong kan"

Friska Gracia Nathania
_______________________________

Dan Nara pun mendekati luka Raksa yang sedikit biru itu kemudian Raksa pun meringis.

"Shhh, pelan-pelan,"

Mendengar penuturan Raksa, Nara pun sedikit menyurutkan bibirnya.

"Ini aku udah pelan, kamu aja yang lebay,"

Mendengar perkataan Nara, membuat Raksa pun menatap Nara membuat Nara pun gelagapan dengan tingkah Raksa dan Nara pun berusaha menetralkan nafasnya agar tidak ketahuan oleh Raksa.

"Lo bisa gak sih, ngobatin," marah Raksa.

Mendengar amarah Raksa kemudian ia pun memberikan obatnya kepada Raksa. "Yaudah kamu sendiri aja yang obati lukanya,"

Mendengar penuturan Nara, membuat Raksa pun tersenyum tipis sangat tipis sehingga tidak ada yang liat.

"Ck iya-iya,"

Kemudian Raksa pun mengobati lukanya sendiri dan di tatap oleh Nara.

"Kamu tau?" Tanya Nara

Kemudian di jawab ketus oleh Raksa. "Nggak!!"

Nara pun berdecak dan mencebikan bibirnya. "Ishh, dengerin dulu,"

"Iya, apa?"

Kemudian Nara pun akhirnya melanjutkan omongannya.

"Nama kamu mirip kaya sahabat kecil aku, yang nyembuhin luka aku dulu di taman,"

Mendengar perkataan Nara, Raksa pun akhirnya melirik ke arah Nara lalu menyeritkan alisnya. "Terus?"

Nara yang mendengar jawaban Raksa membuat dia gelagapan. "Ya gapapa, cuma cerita aja,"

Kemudian Raksa pun mengangguk. "Kalo emang gue orang yang selama ini Lo cari gimana,"

"Ma-maksudnya?"

Mendengar pertanyaan Nara Raksa pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Nara dan jarak nya pun sangat dekat terasa deruan nafas nya.

"Kalo gue sahabat kecil Lo yang dulu, apakah Lo percaya?"

Kemudian Nara pun mengangguk. "A-aku percaya karena kamu memang mirip dengannya,"

Kemudian Raksa pun tersenyum tipis. "Jadi, apakah Lo mau lebih dari sahabat bersama gue?"

Mendengar penuturan Raksa, membuat Nara pun gelagapan.

"Ma-maksud kamu gi-mhhftth,"

Sebelum melanjutkan perkataan Nara pun membungkam karena bibir Raksa dan bibir Nara menempel mata Nara pun membelalak.

Kemudian Raksa pun mencium Nara dan sedikit melumatnya, Nara pun tidak membalas ciuman Raksa malah dia menutup matanya untuk merasakan sensasinya.

Tidak ada balasan oleh Nara, kemudian Raksa pun mengigit bibir Nara dan akhirnya terbuka sedikit, lalu ia pun membelitkan lidahnya dan menghitung deretan gigi Nara, sesekali dia menyesap nya membuat bibir Nara membengkak.

Setelah kehabisan nafas kemudian Nara pun memukul dada bidang Raksa dan ciuman itu pun terlepas, kemudian Raksa pun terkekeh dan Nara meraup sebanyak-banyaknya oksigen.

Kemudian Nara pun memukul lengan Raksa. "Ck, Raksaaa ka-kamu cium aku, first kiss aku diambil sama kamu,"

Kemudian Raksa pun terkekeh. "So-sorry,"

DIFFERENT TWINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang