Tidak semua yang tampak culun berarti lemah, kadang-kadang, kekuatan tersembunyi berada di balik penampilan yang sederhana.
~~~
"Berisik lo semua! Gue mau tidur jangan ada yang bikin keributan di sini!" Dia adalah Delano yang ternyata memukul meja dan membuat seisi ruangan terdiam. Suaranya menggema di seluruh ruangan, menyapu keheningan dengan kekuatan badai.
Ini benar-benar tidak biasa karena Delano biasanya seperti pengembara di padang pasir yang mengabaikan segala hal tentang orang lain dan selalu mendukung apa yang dilakukan Chloe. Kali ini, ia bahkan menghindari menatap Chloe, seolah ada jurang yang memisahkan mereka. Semua dapat menebaknya kalo mereka tengah bertengkar atau putus. Tapi, hal itu rasanya tidak mungkin. Sekelas Delano meskipun tidak pernah bersikap seperti kekasih kepada Chloe. Tapi, dia tidak akan tinggal diam jika melihat kekasihnya terluka.
Setelah mengatakannya. Delano berpura-pura untuk tidur padahal dirinya hanya tidak suka melihat perempuan culun itu dirundung. Seolah-olah dia adalah perisai yang melindunginya dari badai yang mengancam.
Chloe tidak bisa melawan Delano jadi dia mengehentakkan kakinya merasa kesal. "Lo beruntung kali ini!" ujarnya dengan nada penuh kebencian.
Sementara itu, Elena merasa bersyukur karena Delano, seperti ksatria pelindung, menghentikan Chloe dari menggangu dirinya. Namun, di balik rasa syukurnya, Elena merasa ada sesuatu yang gelap—sebuah hubungan misterius antara Chloe, Delano, dan kematian Alana, seperti benang-benang tak kasat mata yang mengikat mereka dalam jalinan takdir.
Sopia, yang sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba berteriak seperti lonceng yang membangunkan orang dari mimpi. "Chloe! Lihat ini, lo viral!"
Chloe mengusap gendang telinganya. "Mulut lo mau gue tabok? Berisik banget!"
"Viral apa emangnya, Sop?" Emil bertanya karena penasaran.
"Baguslah kalo gue viral biar semua orang tau siapa gue. Gue kan cantik." Chloe membanggakan diri sambil mengibaskan rambutnya tanpa menyadari bahwa viralnya dirinya karena alasan yang tidak menyenangkan.
Sopia tertawa melihatnya dan dia memberikan ponselnya ke Chloe. "Lihat ini dan baca dengan teliti!"
Chloe, dengan malas membaca, wajahnya berubah menjadi syok seperti matahari yang tertutup awan gelap. "Apa?! Sialan! Siapa yang berani bikin thread kayak gini!" Suaranya penuh dengan kemarahan yang membakar.
Sungguh hari ini sangat sial sekali baginya.
"Siapa lagi kalo bukan perempuan itu, Chloe! Dia yang bikin mobil lo rusak!" Emil langsung menuduh, tidak ragu sedikitpun.
"Gak nyangka juga ternyata dia punya pengikut banyak. Lihat aja pasti gue akan pastikan perempuan itu yang bakal minta maaf ke gue!" Chloe mengepalkan tangannya dengan marah.
Sopia mendengarnya tertawa lebar tanpa henti. "Lo bodoh, Chloe? Gimana caranya padahal lo jelas-jelas yang salah."
"Lo remehin gue? Lo lupa gue anaknya siapa?" Dia dengan gaya angkuhnya sambil memasang wajah sombong.
Elena mendengar semuanya membuatnya merasa tidak suka. Justru dirinya akan membuat Chloe semakin viral dengan sikapnya yang semena-mena.
Dia memutar otaknya untuk berpikir cepat dan memberikan Chloe pelajaran. Setidaknya sebelum melaporkan ke kantor polisi, ia harus memberikan perhitungan kepadanya dan juga Emil.
Melihat mereka bertiga keluar kelas membuat Elena berpikir untuk mengikutinya. Siapa tau dia malah menemukan ide sekalian untuk ke kamar mandi karena bajunya yang basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delano & Elena
Teen FictionElena Elizabet, gadis yang harus mengungkap banyak rahasia tentang kematian kembarannya dan juga orang tuanya sendiri. Menyamar sebagai gadis culun untuk mencari tau kebenarannya malah membuat dia terjebak dengan cinta seorang yang selamanya tidak b...