40. Menjebak Chloe

21 3 0
                                    

Hidup itu adil, siapa yang telah melakukan kesalahan maka akan menerima konsekuensinya.

~~~~~

Elena segera mengirimkan foto saat Chloe tengah mendorong Emil ke grup angkatan sekolahnya. Untung saja zaman sekarang serba yang namanya internet.

Jadi, sangat memudahkan untuk memberikan informasi. "Kalian semua bisa lihat foto yang sudah gue kirim di grup angkatan."

Semuanya membuka ponsel masing-masing untuk melihatnya karena penasaran. "Jadi? Benar lo udah bunuh Emil? Kenapa lo jahat banget Chloe!"

Dia adalah Sopia yang tidak terima karena Emil adalah temannya. Meskipun dirinya tengah marah tetap saja Emil adalah teman dekatnya. "Lo gak seharusnya bunuh dia, Chloe!"

"Gila, lo jahat banget. Gue gak nyangka," ucap Maxwel juga yang baru saja datang.

Pritttt

"Kalian semua ada apa? Kenapa masih kumpul saja apa tidak dengar bel bunyi?" Dia adalah guru bk yang selalu keliling untuk memeriksa anak didiknya. Matanya melirik ke arah Chloe. "Chloe? Sedang apa kamu di sini? Kamu sudah ibu keluarkan!"

Chloe sangat membenci dengan guru satu ini. "Aku tau bu! Gak usah seperti itu juga. Aku ke sini mau ambil barangku saja!" Sungguh muak melihatnya. Dia kemudian pergi dan menatap ke arah Elena terlebih dahulu. "Gue janji bakal bikin lo menderita," bisiknya yang langsung pergi untuk mengambil barang.

"Kalian bubar!" Guru itu membubarkannya dan semua masuk kelas.

Sopia berjalan beriringan dengan Elena. Dia sangat penasaran mengapa Elena bisa tau semua ini. "Kenapa lo punya foto itu?"

"Lo mau tau alasannya kenapa?" ucapan Elena membuat Sopia tentunya merasa penasaran.

Dia menghentikan langkahnya begitupun Elena. "Gue mau tau."

"Kalo gitu serahkan ponsel lo sama gue." Elena dengan terang-terangan memintanya langsung kepada pemiliknya.

"Ponsel gue? Apa hubungannya? Lo kaya bisa beli sendiri." Sopia merasa ada yang tidak beres dengan Elena.

Elena melanjutkan langkahnya kembali tapi dihentikan oleh Sopia. "Jawab gue apa alasannya?"

"Kenapa harus jawab lo? Gue tanya lo kemarin aja gak dijawab, kan? Impas dong." Senyum Elena membuat Sopia merasa bingung.

Yang ditanyakan Elena adalah urusan pribadinya dengan Duke. Jadi, untuk apa dia ingin tau? "Oke, gue kasih tau lo. Kalo Duke khianati gue dan dia suka sama orang lain selama ini."

"Terus?"

"Terus apa? Cuma itu aja." Sopia mengatakan pada intinya. Jika diceritakan semuanya akan panjang dan waktunya tidak cukup.

"Siapa orang itu?" Elena berpura-pura tidak tau.

"Alana, dia perempuan kutu buku yang selalu dibully sama Chloe, Emil, termasuk gue." Sopia tidak menutupinya apapun kepada Elena.

Elena juga tidak tau kalo Sopia akan mengatakan hal ini. "Bully? Kenapa kalian sampai bully dia?"

"Karena Chloe. Kita cuma ikutan aja soalnya Alana waktu itu pernah gak sengaja tabrak dia." Sopia kembali menceritakan kepada Elena.

'Cuma alasan itu saja dia sampai bully Alana?' Elena begitu marah. Dia mengepalkan tangannya. Lagi dan lagi semua dibalik kejahatan ini adalah ulah Chloe.

"Gue mau tau gimana kalian bully dia." Tanpa curiga Sopia membuka ponselnya.

Dia menunjukkan vidio saat mereka bertiga membullynya. Meskipun Sopia hanya bagian dokumentasi saja. Jujur, Sopia tidak pernah ikut untuk membully.

Delano & ElenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang