Pertemanan yang sehat adalah hubungan yang diisi oleh orang-orang baik, bukan toxic, apalagi manipulatif.
Brak!
Chloe memukul meja dengan sangat keras ketika gurunya telah pergi. Matanya nyalang menatap Emil penuh marah. "Maksud lo apa kirim vidio gak benar kayak gitu!"
Emil meneguk salivanya sangat takut melihat kemarahan Chloe. "Bukan gue pelakunya, Chloe."
"Bukan lo? Lo kira gue bego? Jelas-jelas itu pengirimnya lo!" Dia mendorong tubuh Emil hingga jatuh. "Kalo lo gak suka gue bilang gak usah edit vidio kayak gitu!"
"Chloe, lo kan tau ponsel gue hilang dan nomor gue baru. Jadi, jelas banget itu bukan gue." Sekali lagi dia berbicara dengan sungguh-sungguh.
Chloe berjongkok dan mencengkeram dagunya kasar. "Bilang aja itu alasan lo sialan!"
Tentu dia sangat marah karena bagaimana bisa Emil mendapatkan vidio vulgarnya tersebut. Padahal tidak ada yang tau. 'Sial! Gue ingat kalo kemarin dia pegang ponsel gue. Oh, jadi dia emang sengaja!'
Chloe tidak bisa mengatakannya langsung di kelas tentang hal ini. Dirinya harus tetap mengatakan kalo vidio itu adalah hasil editan.
"Lo harus tanggung jawab atas semua ini!" Dia kemudian menamparnya kasar.
Plak!
"Emil! Gue gak nyangka lo bisa sejahat ini sama teman sendiri! Chloe itu sahabat lo!" Sopia memarahi Emil atas perbuatannya.
Emil menggelenglan kepala. Dia terus mengatakan kalo bukan dirinya yang mengirim. "Gue berani sumpah kalo itu bukan gue! Ponsel gue hilang dan gue juga gak tau dimana ponsel gue berada!"
'Bukannya vidio ini cuma gue sama Elena yang tau? Atau jangan-jangan dia yang udah ngirim?' batin Emil menatap Elena langsung.
Terlihat perempuan itu malah mengulas senyum kepadanya.
'Apa? Dia senyum sama gue? Jadi, benar kalo itu semua perbuatan dia? Jadi, ponsel gue juga yang ngambil dia?' Emil langsung menaruh curiga kepadanya. Tangannya mengepal merasa telah dibohongi.
Emil mencoba untuk memegangi kaki Chloe supaya percaya kepadanya. "Chloe percaya sama gue. Bukan gue pelakunya."
"Kalo bukan lo siapa emangnya? Kucing gitu!"
Emil menunjuk ke arah Elena yang tengah duduk sambil memperhatikan dirinya. "Elena! Dialah pelaku semuanya! Dia ini mau kita saling bertengkar Chloe!"
"Gak usah salahin orang lain jelas-jelas itu lo!" Chloe tidak percaya kalo Emil akan menyalahkan Elena.
"Gue bisa buktiin cek aja tas gue ada ponsel gue yang hilang atau nggak! Cek juga di tas perempuan itu pasti ada sama dia!" Emil yakin pasti Elena akan ketakutan. Memangnya dia pikir dia siapa bisa melawan dirinya ini.
Chloe menatap Sopia. "Lo cari apa ada ponsel dia yang hilang atau nggak." Suruhnya dan Sopia menurut.
Terlihat dia langsung memeriksanya dan Sopia langsung mengeluarkan semua isi tas milik Emil.
Semua barang berjatuhan dan ada dua ponsel juga yang terjatuh bersamaan. "Chloe ... dia ada dua hp. Pasti ini emang perbuatannya," ucapnya kepada Chloe.
Chloe mendesis penuh marah. "Lihat itu! Gak usah nyalahin orang lagi!"
Emil memohon kepada Chloe supaya percaya kepadanya. "Gue mohon percaya sama gue."
"Lepasin!" Dia menendang tubuhnya kasar ketika Emil memegangi kakinya dan dia menatapnya penuh rasa marah padahal selama ini juga Chloe telah baik hati kepadanya. "Lo ternyata dikasih hati mintanya jantung! Anak pembantu aja banyak tingkah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Delano & Elena
Novela JuvenilElena Elizabet, gadis yang harus mengungkap banyak rahasia tentang kematian kembarannya dan juga orang tuanya sendiri. Menyamar sebagai gadis culun untuk mencari tau kebenarannya malah membuat dia terjebak dengan cinta seorang yang selamanya tidak b...