43. Penculikan Delano

17 3 0
                                    

"Sikap baik tidak menjamin dia telah berubah."

~~~~~

Elena tidak lagi butuh Sopia atau siapapun karena dia sudah mempunyai cukup bukti untuk memenjarakan mereka semua. Tatapannya lurus ke depan mengarah kepada Emil.

"Gue mau lo ngaku semuanya soal lo yang buat Alana meninggal dan gue juga mau lo seret semua orang yang terlibat." Elena mengatakan kepada Emil.

Entah apakah dia akan menurut atau tidak yang jelas dirinya harus memastikan hal ini.

"Gue gak akan pernah mengakui itu!" Emil berteriak tidak ada takut-takutnya.

Elena menganggukkan kepalanya pelan. "Apa lo tau keberadaan Chloe sekarang dimana?"

"Mana memangnya? Gue gak peduli!" Emil mengatakan tidak meskipun sebenarnya penasaran karena jika Elena mengatakan hal ini pasti sesuatu terjadi dengan Chloe.

"Dia di penjara."

Emil melongo tidak percaya. "Bagaimana mungkin? Lo pasti yang udah bawa dia masuk penjara, kan?"

Elena menggelengkan kepalanya dan dia duduk menyilang. "Bukan gue tapi orang tua lo."

Mendengar ucapan Elena, dia terus dibuat terkejut. Bagaimana bisa orang tuanya? Orang tuanya saja tidak peduli dengannya. "Gue gak percaya sama lo!"

"Terserah aja tapi semua itu karena lo. Gue punya foto lo saat di dorong sama Chloe dan gue juga udah sebarin. Ternyata mereka bawa kasus ini ke polisi." Elena memberitahukan semuanya supaya Emil tau bahwa orang tua dia sebenarnya peduli dengannya.

"Orang tua lo ngira Chloe juga yang sembunyiin lo sampai sekarang." Lanjut Elena yang tertawa melihat semua kekacauan ini. "Ikutin permainan gue, lo datang ke kantor polisi dan akui semua kesalahan lo atau lo selamanya akan di sini sendirian dan mereka asik dengan dunia mereka."

Emil diam saja nampak berpikir dengan lama. Membuat Elena tidak sabar menunggunya.

"Oh, atau lo mau lihat orang tua yang ternyata peduli sama lo terus-menerus cariin lo tanpa tau dimana keberadaan lo?" Elena ingin sekali mengakhiri ini. Dia tidak mau melihat orang-orang yang telah membunuh keluarganya terus hidup bahagia.

"Jangan lupa lo juga harus mengaku kalo kalian bertiga yang udah bunuh orang tua gue." Elena juga meminta kepada Emil.

"Elena! Apa lo bodoh atau gimana? Lo nyuruh orang yang jadi pelaku buat mengakui kesalahannya? Gue gak mau masuk penjara!"

Elena mengambil napas dalam-dalam. "Baik kalo begitu biar lo tau gimana rasanya orang tua yang lo sayangi juga mati."

Emil membulatkan matanya dengan tajam. Apakah Elena benar-benar akan melakukannya?

"Ferdian! Kerahkan anak buah lo dan bunuh orang tua Emil tanpa ada bukti sedikitpun!" Elena sebenarnya hanya menakut-nakuti Emil saja supaya dia mau menuruti kemauannya.

Elena sudah mempunyai cara dan Ferdian menurut. Dia hanya akan menculik kedua orang tua Emil tanpa melakukan kekerasan sedikitpun.

Ferdian segera pergi dan tidak ada empat jam sekarang Elena sudah kembali membawa layar laptopnya.  "Emil, apa ini yang ingin lo inginkan?"

Tiba-tiba terpampang dengan jelas layar vidio yang menampilkan kalo orang tua Emil tengah disekap dan sekitarnya di kelilingi oleh ular berbisa.

"Elena! Lo gila ya! Dasar gak waras!" Emil tidak mengerti mengapa Elena bisa berbuat sekeji itu. "Mereka orang tua gue gak ada urusannya sama kita!"

Delano & ElenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang