00. New Life

2.8K 93 1
                                    

6 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 tahun kemudian..

'Seorang Model bernama Liam Mavrendra, diberitakan akan menghadiri acara besar sebagai perwakilan Model terbaik Indonesia ke Welington, Inggris. Acara ini didukung oleh perusahan ternama yaitu 'K. Corporation' yang selama ini dipimpin oleh penguasaha muda ternama--'

Pria itu mengigit bibirnya merasa kesal, ia sedang berusaha menghubungi Managernya saat ini.

'Halo? Kenapa Liam? Gue lagi sibuk banget handle job lo' Liam memejamkan matanya.

"Kak, kenapa nerima invite acara dari K Corp.?"

'Soal itu gue gatau, itu di luar kendali gue sumpah! Undangan itu kayanya langsung masuk ke atasan deh, soalnya gue ga nerima apapun.. Lo tau sendirikan atasan kita itu tukang cari untung, dan perusahan K Corp. ini kaya yang lo tau sendirilah mereka perusahan Industri terbesar di Indonesia, ga mungkin atasan nolak ini mentah - mentah' Liam meremat handphonenya, sudah bertahun - tahun lamanya kenapa kini ia kembali terjebak dengan sosok itu?

'Halo Liam? Udah belom? Gue repot nih' Liam langsung mematikan panggilan suara itu, ia mengambil sweaternya dan berjalan keluar dari Apartemennya menuju perusahan yang selama ini ia naungi sebagai Model.

Ia benar - benar kesal, bahkan dirinya sama sekali tidak mengetahui soal invite acara ini, kenapa tiba - tiba dirinya harus mewakili untuk pergi ke Welington?

Liam buru - buru membawa mobilnya menuju T-Star Entertainment untuk menanyakan ini langsung ke atasannya. Ia benar - benar tidak terima, karena ini terlalu semena - mena.

"Pak Reffin ada?" Tanya Liam kepada salah satu Resepsionis.

"Ada Pak, tapi beliau ada ta--" Liam langsung berjalan tergesa - gesa menuju ruangan itu, ia tidak peduli beliau sedang ada tamu atau apapun.

Sampai di depan pintu ruangannya, langsung saja Liam membuka kasar pintu itu. Ia terkejut ketika ruangan itu sedang penuh dengan jurnalis dari sebuah acara TV.

"Ahh Pak Liam? Berhubung ada Pak Liam, boleh kita tanya langsung aja? Kira - kira apa hubungan Anda dengan aktor Clarissa Revina? Apa benar kalian berpacaran?"

"Aaa... " Liam hanya tertawa canggung menganggaruk dahinya menatap ke arah atasanya itu meminta pertolongan.

"Aaah begini.. Saya sedang ada urusan penting dengan beliau, jadi kita ganti saja pertemuannya untuk lusa. Maaf yaa.. Maaf" Pria bernama Reffin itu langsung mendorong para Jurnalis itu keluar dari ruangannya dan menarik Liam masuk.

"Lagian ngapain diterima si?" Tanya Liam yang mendapati tatapan kesal dari Reffin.

"Ngapain diterima ngapain diterima, elo yang harusnya ngapain kesana - kemari sama Cewe! Cape gue Yam, ini bukan kali pertama ya lo kena skandal dating. Lo bisa sabar kali? Lo tuh lagi naik - naiknya? Ayolah.. Dengan lo kaya gini, malah ngerusak nama baik lo sendiri" Liam berjalan santai dan duduk di sofa tamu sambil mengangkat satu kakinya.

"Kenapa sih? Santai aja kali, gue juga main sama mereka buat naikin nama. Lagian ga ngapa - ngapain, cuman minum bareng aja"

"Nahh itu!! Lo Model Liam! Ayolah.. Jangan karena gue sepupu lo, lo bisa seenaknya gini. Lo itu makhluk publik, kamera selalu ada di sekitar lo! Kalo sampe lo kena skandal masuk ke Bar sama cewe, abis udah kita" Liam terkekeh kecil.

"Lo kan bisa bayar media? Atau minta aja ke Papi gue uang buat bayar mereka, is everything easy with money, right?" Reffin menghela nafasnya pelan, memang sosok di depannya ini benar - benar sembrono.

"Mending lo sekarang nurutin keputusan gue, dan jangan ngelakuin hal - hal sembrono"

"Maksud lo dengan ngikutin Invitation from K. Corp? Gamau, gue males" Mata Reffin melirik Liam mendengar pernyataan menolak itu.

"Siapa yang bilang lo bisa nolak?"

"Bisa aja, kenapa nggak? Emang lo udah dibayar sama mereka?" Reffin mengangguk, ia membenarkan berkas berkasnya yang berserakan di atas meja.

"Gampang, gue telepon Papi gue buat bayarin mereka. Berapa uang?" Reffin menatap ke arah Liam dengan diam.

"18M" Liam hampir mengeluarkan bola matanya, hanya untuk mengundang dirinya saja mereka sampai mengeluarkan uang sebanyak itu?

"Gila ya?!" Reffin kembali menghela nafas dan berkacak pinggang menatap Liam.

"Kan gue udah bilang lo gabakal bisa nolak"

"Ya lo ngapain nerima tanpa persetujuan gue sih?!" Kesalnya kepada Reffin.

"Yang setujuin bukan gue, lo tanya ke Papi lo. Dia yang tiba - tiba dateng kesini, bawa surat resmi undangan K Corp. dan langsung telepon sekretaris perusahaanya. Lo bayanginlah tai, gimana cara gue nolaknya? Mana langsung ditawarin duit segitu banyak. Tentu gue ga nolak Liam, kalo boleh jujur perusahan gue butuh uang dan gue ga bisa ngarepin duit dari Papi lo aja, dia juga kan bakal menua.. Dan gue gamau nyusahin beliau, perusahan ini berdiri karena beliau aja gue udah makasih. Dan lo! Berhenti nolak, turuti aja kemauannya. Lagian ini nguntungin lo juga kok" Liam memijat dahinya merasa pusing, kenapa pula Papinya harus repot - repot melakukan itu?

Ia berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan Reffin menuju kediaman Mavrendra, ia harus memastikan apa rencana Papinya itu.

"Liammm..." Liam menoleh ketika mendengar suara mendayu memanggilnya.

"Kamu kemana aja sih? Aku telfon ga diangkat, tau - tau udah muncul aja berita kamu date sama Clarissa. Aku aja ga cukup ya buat kamu?" Liam menghela nafas dan melepaskan tangan yang memeluki lengannya itu.

"Gua ada urusan Sel"

"Urusan apa si? Aku kan pacar kamu, berhak aku tau.." Cicitnya berakhir ditinggal oleh Liam. Perempuan bernama Selia itu belum puas dan kembali mengejar pacarnya.

"Liam? Kok kamu tega sih..? Aku udah kasih segalanya buat kamu!" Liam menatap marah ke arah Selia.

"Salah lo gampang ngasih"

"Kamu yang maksa aku Liam.. Kamu tega banget, kamu janji bakal terus sama - sama tapi nyatanya kamu ninggalin aku juga.."

"Lo mending pulang, gue gaada waktu ngurusin lo" Ucap Liam dan masuk ke dalam mobilnya, lalu menjalankannya sebelum Selia sempat membuka pintu mobilnya.

"Liamm!! Liammmm!!!" Teriaknya kesal setengah mati saat Liam meninggalkannya.

Begitulah kehidupannya sekarang. Memanfaatkan harta Papinya, dan memanfaatkan kepopularitasannya dengan sebaik - baiknya. Ia berusaha tidak menyia - nyiakan kesempatan yang ada, dengan itu semua ia bisa mendapatkan apa yang ia mau.

Liam Mavrendra yang sudah berubah drastis 10 tahun terakhir ini. Ia yang kembali bangkit menjadi Liam yang berbeda dari sebelumnya, ia ingin menunjukkan kepada seseorang bahwa dirinya pantas dicintai dan digila - gilai semua orang. Ia ingin seseorang menyesal telah menyia - nyiakan dirinya.

 Ia ingin seseorang menyesal telah menyia - nyiakan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang