18. Family Commotion

749 65 2
                                    

Kaiza turun ke bawah menemui keluarganya yang masih berkumpul di ruang tamu, ia lalu berjalan ke arah  Galen dan menarik paksa bahunya untuk menatap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaiza turun ke bawah menemui keluarganya yang masih berkumpul di ruang tamu, ia lalu berjalan ke arah  Galen dan menarik paksa bahunya untuk menatap dirinya.

"Jelasin"

"Kai!" Renata menghampiri Kaiza.

"Jelasin Galen" Galen menunduk tidak berani menatap Kaiza.

"Maaf ... Aku tadi niatnya cuman main - main terus nyoba mukul ke kak Liam.. Gatau kalo bakal berdarah Kak.." Lionard, Renata dan Aiden terkejut mendengar itu.

"Sayang..? Kamu mukul Kak Liam?" Galen mengangguk.

"Yaampun... Lain kali jangan di ulang ya?" Kaiza terkekeh, dahulu saat seumuran Galen ketika dirinya yang tidak sengaja mematahkan pensil abangnya saja langsung di pukul oleh Renata. Tapi lihatlah anak kesayangan itu sekarang?

"Saya pamit" Ucap Kaiza dan pergi meninggalkan ke-empatnya menuju kamarnya.

"Kaiza? Mau kemana?" Lionard mengejar anaknya itu, berusaha membujuknya.

"Urusan Saya"

"Kaiza .. Maafin Galen, dia ga se-"

"Ga sengaja? Niat mukul itu ga sengaja? Coba fikir pake otak Papa, apanya yang ga sengaja?" Lionard terdiam mendengar Kaiza yang begitu marah.

"Namanya anak - anak, dia--" Ucapan Renata yang belum selesai itu langsung dipotong oleh Kaiza

"Waktu itu Saya juga masih anak - anak, tapi Mama pernah mikir 2x ga buat mukul? Cuman karena masalah sepelekan? Mama sanggup ringan tangan, kenapa ke Galen nggak? Berlaku tegas aja Mama ga bisakan? Karena dia anak kesayangan?" Kaiza beralih menatap Papanya.

"Waktu itu Saya juga masih kecil Pa, ga sengaja numpahin air ke lantai terus Mama teriak - teriak, sambil mukulin. Papa diem ajakan? Papa ga kasih pembelaan kalo Saya ga sengaja? Kenapa dia nggak? ... Soto kesukaan Saya .. ?" Kaiza terkekeh miris melihat isi rumahnya.

"Itu kesukaan Aiden, wajar Papa gatau. Karena yang di otak kalian cuman Aiden sama Galen kan?" Ucap Kaiza lalu kembali berjalan menuju kamarnya menemui Liam yang ternyata berdiri di balik pintu saat Kaiza membukanya.

Tanpa sepatah kata Kaiza langsung menarik tangan Liam untuk keluar dari rumahnya itu, Liam pun tidak banyak membantah karena sedari tadi ia sudah mendengar semuanya.

"Kaiza! Kai!" Lionard berusaha menahan Kaiza yang akan keluar dari rumahnya itu.

"Kai, Maafin Papa, Papa janji bakal perbaiki semuanya" Kaiza melewati Papanya itu tanpa peduli.

-

Di dalam mobil hanya ada kesunyian menyelimuti keduanya, Liam tidak berani memulai pembicaraan melihat Kaiza yang sepertinya masih marah. Ia takut di sembur, walau ia yakin Kaiza ini silent treatment. Tapi itu malah lebih menakutkan, takut diam - diam ia memukul wajah Liam karena marah.

"Mau makan?" Liam langsung menoleh terkejut mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Kaiza.

"Emm... Mau" Ucapnya, ia tidak berbohong saat ini ia benar - benar sangat lapar mengingat sudah jam makan malam.

"Mau makan apa?" Liam terdiam untuk memikirkan makanan apa yang kira - kira sangat enak di santap malam ini.

"Mau yang bakar - bakaran, ayam, atau ikan.. Apapunlah pokoknya di bakar" Ucapnya yang entah kenapa tiba - tiba rasa kesalnya dengan Kaiza telah hilang saat ini. Mungkin karena merasa sedikit prihatin, mendengar bahwa rumah Kaiza tidak sedamai kelihatannya.

Kaiza langsung menjalankan mobilnya menuju sebuah Restoran, mereka kembali diam dengan fikiran masing - masing.

"Terus malam ini kemana?" Tanya Liam yang tiba - tiba terfikir akan tidur dimana.

"Hotel aja, besok siang langsung ke Wellington" Mata Liam hampir meloncat, secepat ini? Ia tidak siap jika harus tinggal hanya berdua dengan Kaiza.

"H- Hah?! Cepet banget?"

"Gaada urusan lagi disini, ngapain lama - lama?" Ucap Kaiza sambil melihat spion untuk memarkirkan mobilnya tepat di halaman sebuah Restoran.

"Kalo ke Wellington kerja gue gimana?" Kaiza melirik ke arah Liam sejenak lalu melepas seat beltnya.

"Ambil cuti aja" Ucapnya dan keluar dari mobil, di susul oleh Liam.

"Berarti kita ga selamanya di Wellingtonkan?" Tanyanya lagi sambil mengekori Kaiza.

"Belum tau"

"Terus gimana gue ambil cuti kalo ga pasti waktunya?"

"Kalo bingung resign aja" Liam mengerutkan alisnya kesal, enak saja manusia di depannya ini berkata.

"Ada ruangan pribadi atau VIP Room?" Tanya Kaiza dengan staff Kafe, mereka langsung menunjukkan kepada Kaiza apa yang di mintanya.

Menyusuri tempat itu banyak sekali orang - orang yang mengenali mereka, bahkan tidak segan untuk menyapa Liam. Liam hanya tersenyum canggung, jika tau akan menginap di hotel ia akan memilih untuk makan malam di sana saja untuk menjaga privasinya.

Sampai di suatu ruangan tertutup barulah Liam bisa bernafas lega, ia kembali menatap ke arah Kaiza yang tengah sibuk membolak balik menu makanan.

"Gue gabisa resign" Ucapnya kepada Kaiza.

"Lo denger ga? Gue gabisa resign, dan gue gamau" Kaiza melirik ke arahnya.

"Urusan lo, intinya lo tetep ikut ke Wellington. Selebihnya lo yang atur" Ucap Kaiza kepada Liam membuat Liam semakin kesal. Rasanya ia ingin sekali meremas bibir itu dengan tangannya.

Liam menahan amarahnya ketika Kaiza memanggil seorang pelayan dan memesan makanannya. Setelah pelayan pergi barulah Liam bicara.

"Jadi sampe kapan di Wellington?"

"Gue yang atur, mau 10 atau 100 tahun itu urusan gue" Liam menghela nafas kesal, memang susah bicara dengan orang gila ini.

"Gue gamau sekamar hotel sama lo" Ucap Liam yang sudah mulai kembali merasa kesal dengan Kaiza. Ucapan itu hanya mendapat lirikan tajam dari Kaiza, namun Liam adalah Liam. Ia malah kembali menatap Kaiza dengan tatapan menantangnya.

"Terserah" Liam menatap penuh kemenangan, pasti Kaiza sudah lelah makannya mengiyakan ucapannya itu.

"Terserah" Liam menatap penuh kemenangan, pasti Kaiza sudah lelah makannya mengiyakan ucapannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang