46. Returning to Their Home

550 61 2
                                    

Ini hari terakhir mereka berdua berada di rumah Kaiza, setelah melewati sisa - sisa hari terakhirnya dengan berdamai dengan kedua orang tua Kaiza, Kaiza sendiri merasa perlahan luka hatinya mulai terobati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hari terakhir mereka berdua berada di rumah Kaiza, setelah melewati sisa - sisa hari terakhirnya dengan berdamai dengan kedua orang tua Kaiza, Kaiza sendiri merasa perlahan luka hatinya mulai terobati.

Saat ini Kaiza tengah membereskan barang- barang yang akan ia akan bawa ke rumahnya dengan Liam, sedangkan Liam masih sibuk merengekinya.

"Kai ayo...! Katanya janji mau liat kelincinyaaa?"

"Iya sabar Liam, ngurusin barang - barang dulu baru keluar" Ucap Kaiza sambil menyusun barang - barangnya ke dalam koper.

"Nanti kelincinya gaadaaa... Aaayoo sekarang..?"

"Yaudah kamu duluan aja kesana, nanti aku nyusul. Gimana?" Liam malah menangis meninggalkan Kaiza begitu saja.

Sejak tadi malam Liam terus merengek padanya untuk melihat kelinci itu saja membuat Kaiza frustasi sendiri seperti mengurus toddler. Padahal Liam sudah berumur dua puluhan, tapi Galen kalah bocah dengannya.

Setelah memastikan semua barang - barangnya aman di dalam koper, ia langsung keluar dari kamarnya untuk menghampiri Liam yang saat ini tengah mengadu dengan Papa Mamanya.

"Udah gausah nangis, ayo liat" Ucap Kaiza namun Liam masih tidak ingin menatapnya.

Anak itu kini tengah bersilang tangan di dada, dan tidak ingin menatapnya. Isak tangis yang tidak mau berhenti itu membuat semua orang bingung.

"Jangan kaya anak - anak, ayo Liam" Ucapan Kaiza malah membuat Liam semakin kesal, ia lalu beranjak dan keluar dari rumah tanpa bicara apapun.

"Kai, jangan gitulah.. Kasian anaknya, udah sana kejer dulu" Ucap Papanya, dan Kaiza langsung menurut untuk mengejar Liam.

"Mau kemana?" Tanya Kaiza namun Liam terus saja berjalan menjauh dari rumahnya.

"Sayang? Mau kemana?" Kaiza menarik tangan itu lembut untuk berbalik kepadanya.

"Cari aja sana suami yang ga kaya anak - anak, aku kan bocah, cuman tau nyusahin, gabisa apa - apa, teledor, jelek, manja, cengeng, anak Mami" Ucapnya mengeluarkan rasa kesalnya, membuat Kaiza menyesal telah mengatakan hal tadi.

"Hey..? Maaf? Jangan marah, aku ga maksud ngomong kaya gitu.. Maaf okay?"

"Gamau! Aku kan anak - anak" Ucapnya dan kembali ingin meninggalkan Kaiza, namuan Kaiza langsung menarik tangannya dan memeluknya mencoba membuatnya tenang.

"Padahal cuman diajakin liat kelinci.. Tapi dari semalem kamu gamau terus. Kalau gamau ya bilang aja gamau, gausah janji - janji bilang nanti, aku bisa liat sendiri kok" Ucapnya sambil terisak sedih, padahal ini hanyalah masalah kelinci.

"Iya maksudnya kan kita selesain dulu barang - barang yang mau dibawa, baru keluar - keluar. Biar nanti ga pusing karena barang belum disiap - siapin. Maaf ya? Jangan nangis lagi, nanti aku beliin kelinci dan pelihara sendiri di rumah" Dengan nafas yang masih tersenggal - senggal itu Liam menatap ke arah Kaiza.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang