41. Liam's

1K 73 15
                                    

"Namanya siapa sih?" Tanya Liam kepada Kaiza, saat ini mereka tengah tidur di kasur dengan Liam yang berada di rengkuhan Kaiza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Namanya siapa sih?" Tanya Liam kepada Kaiza, saat ini mereka tengah tidur di kasur dengan Liam yang berada di rengkuhan Kaiza.

"Lucian"

"Kok inget?! Se-ga bisa dilupain itu ya anaknya?!" Tanya Liam yang langsung merasa kesal membuat Kaiza terdiam, padahal ia hanya menjawab pertanyaan Liam.

"Ga gitu .."

"Halahhh! Lo udah kegoda sama dia kan? Ngaku!" Liam menarik kerah baju Kaiza membuat jarak mereka semakin dekat.

"Nggak sayang.. Berapa kali harus dijawab?" Ucapnya dan mengecup dahi Liam sebagai obat agar anak itu tenang.

"Dia lebih apa emangnya?? Mentang - mentang dia sehobi sama lo ya? Karena dia Pengusaha juga kan? Jadi lo tertarik sama dia? Atau karena dia lebih ganteng dari gue?"

"Nggak ada Liam.. Ga ada satu pun di diri dia yang nyaingin lo di mata gue"

"Nggak pasti ada! Makannya lo inget dia! Apa karena dia lebih manis? Mentang - mentang gue kalo ngomong kasar dikit!" Liam tidak terima hanya karena Kaiza mengingat namanya? Tahan Kaiza untuk tidak menerkam Liam saat ini.

"Ga papa.. Gue lebih suka yang kasar" Ucap Kaiza sambil membenarkan poni Liam yang hampir menutupi mata.

"Jadi bener gue lebih kasar dibanding dia?! Dia lebih manis, gitu? iya?! Udahlah sana lo tidur aja sama si Lucian - Lucian itu!" Liam mendorong Kaiza untuk menjauh darinya dan membalik tubuhnya ke arah dinding.

"Hey? Kok jadi marah sih? Gue ga maksud kaya gitu, Liam.." Kaiza berusaha membalik tubuh itu namun bukannya berbalik ia malah mendengar suara isak tangis dari Liam, lihatlah? Ia yang memulai ia juga yang menangis.

"Liam.." Kaiza membalik tubuh itu agar kembali menatapnya, namun ia menjadi semakin tersedu - sedu saat melihat ke arah Kaiza.

"Ssshh.. Sssh.. Kan gue bilang gausah dibahas lagi.." Ucap Kaiza menarik Liam kepelukkannya dan mengusap kepalanya agar tenang.

".. Gue kan jelek! Lucian ganteng! Lo pasti kegoda sama dia! Apa lagi denger suara halusnya dia! Jahat..." Rengeknya padahal Kaiza tidak pernah mengatakan bahwa dirinya ini tergoda oleh tingkah Lucian, Liamlah yang berfikir seperti itu sendiri.

"Nggak Liam, gue ga kegoda sama sekali.. You are the most beautiful person I have ever met. In fact, being able to have someone as beautiful as you is the luckiest thing I have ever experienced in my life, your voice doesn't need to be as soft as Lucian's because I'm already addicted to your voice like this. I can't go more than an hour without hearing your voice or seeing your figure. I have completely fallen for your charm, Liam, nothing can replace your position in my heart, even if you are the most beautiful person in the world" (Kau adalah orang terindah yang pernah kutemui. Bisa memiliki seseorang seindah dirimu adalah hal paling beruntung yang pernah aku alami dalam hidupku, suaramu tidak perlu selembut suara Lucian karena aku sudah ketagihan dengan suaramu yang seperti ini. Aku tidak bisa melewatkan lebih dari satu jam tanpa mendengar suaramu atau melihat sosokmu. Aku sudah sepenuhnya jatuh pada pesonamu) Liam langsung tersenyum manis mendengar pengakuan itu dan memeluk Kaiza erat.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang