Liam memarkirkan motornya di halaman depan rumah, ia sedikit terkejut ketika melihat tiga motor moge klasik terparkir di depan rumahnya.Ia menghampiri ketiga motor itu, jika di lihat dengan seksama itu sepertinya adalah motor baru. Karena masih ada plastik yang belum terlepas dari motor itu.
"Pi?! Papi!!"
"Ngapain si teriak - teriak?" Liam terkejut ketika melihat Papinya ternyata tengah duduk santai di teras rumahnya. Bisa - bisanya ia tidak melihat orang tua itu.
"Ini motor dari mana?" Ucap Liam menunjuk ketiga motor itu.
"Tebak dong" Semakin tua papinya itu semakin menyebalkan.
"Jawab Pi!" Liam mengerutkan dahinya kesal.
"Dari calon mantu Papi" Ucapnya sambil tersenyum senang, dan masuk ke dalam rumah sambil berdendang dan bergoyang.
Liam tidak tinggal diam, ia langsung berlari mengejar Papinya yang masuk ke dalam rumah itu.
"Maksud Papi siapa?"
"Kaiza" Mulut Liam sedikit terbuka, terkejut mendengar ucapan Papinya. Ia terdiam memberhentikan langkahnya melihat lurus ke depan ke arah Mavrendra.
"Jangan ngaco, aku ga ada hubungan apa - apa lagi sama dia" Mavrendra membalikan badannya memiringkan kepalanya dan menaikkan satu alisnya ekspresi keheranan.
"Tapi dia bilang bakalan nikahin kamu tuh?" Mavrendra kembali berjalan santai menuju sofa ruang tamu dan menyesap kopinya di susul oleh Liam yang duduk kesal di samping Mavrendra. Liam menarik nafas dan membuangnya perlahan lahan mencoba untuk sabar.
"Aku udah punya pacar" Ucapnya yang hanya di hadiahi tatapan remeh dan kekehan kecil dari Mavrendra.
"Pacarmu yang mana? Yang Clarissa, Selia, Tania, apa Raina?" Liam langsung terdiam mendapat pertanyaan itu, ia menelan air liurnya dengan susah payah.
"Ya.. Ya ada, nanti aku bawa ke rumah.. Aku kenalin ke Papi Mami. Yang pasti! jangan pernah berhubungan lagi sama Kaiza.. Aku gamau" Ucapnya sambil menunjuk Mavrendra.
"Dengerin Papi nih.. Yang hubungin itu bukan Papi, tapi Kaizanya sendiri.. Kamu ngomonglah sama dia, kalo Papi di kasih uang.. Di kasih Motor, masa nolak? Itu namanya, rejeki" Ucapnya lalu ia beranjak dari duduknya meninggalkan Liam dengan wajahnya yang memerah menahan kesal. Liam berdiri dari duduknya menatap ke arah Mavrendra.
"Kalo Papi masih sering berhubungan sama Kaiza, atau nerima semua pemberian dia.. Liam ga bakal segan - segan ngehamilin anak orang" Mavrendra berhenti dan menatap anaknya.
"Kalo kamu udah mampu, ya silahkan" Ucapnya dan berjalan santai meninggalkan Liam, Liam membanting kunci motornya asal kebawah dan mengusak rambutnya.
"Mau lo apa sih? Kaiza anjing!" Ia menggertakkan giginya kesal, fokusnya teralihkan ketika sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU 2 [ENDING]
Teen FictionLiam Mavrendra yang berusaha keras keluar dari jeratan sang Mantan, ia melakukan segala cara untuk berusaha lepas. Namun nyatanya takdir malah membuatnya semakin terikat dengan Kaiza Lavinia. Wanita licik yang membuat Liam susah lepas dari genggaman...