'🔞 - 34. Punishment

1.9K 69 2
                                    

"I made you regret it because you dared to challenge and refute what I said" (Aku buat Kau menyesal karena berani menantang dan membantah omonganku)Setelah bicara seperti itu Kaiza langsung melahap dan melumat kasar bibir Liam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I made you regret it because you dared to challenge and refute what I said"
(Aku buat Kau menyesal karena berani menantang dan membantah omonganku)
Setelah bicara seperti itu Kaiza langsung melahap dan melumat kasar bibir Liam.

Kakinya di bawah menekan kaki Liam yang terkilir membuat Liam melenguh kesakitan di tengah - tengah pagutan kasar itu. Kedua tangannya sudah terikat menyambung dengan bed head membuatnya tidak bisa menyingkirkan Kaiza dari atasnya.

Puas membuat bibir Liam terluka Kaiza beralih pada lehernya, menghirup sejenak wangi tubuh itu dan mulai melumat kecil area lehernya.

"Ssshh..." Sensasi geli yang di hasilkan dari lidah Kaiza membuat Liam tidak kuasa menahan desahannya. Bibir dan kakinya yang terasa nyeri itu berpadu pada rasa nikmat yang menyiksa dari Kaiza, membuat Liam bingung harus bereaksi seperti apa.

"Aakh!" Kaiza mulai mengigit leher Liam, Kaiza akan amat senang jika leher itu dipenuhi tanda dari dirinya.

"Kaiza brengsek!" Tangan kanan Kaiza langsung membekap mulut Liam yang baru saja mengatainya itu, tangannya yang lain membuka satu persatu kancing piyama Liam.

"Jangan nangis, karena lo yang mulai Liam" Bisik Kaiza tepat di kupingnya membuat bulu kuduk Liam naik, saat ini matanya sudah berkaca - kaca karena rasa nyeri yang ia dapatkan.

Kaiza membuka menarik kasar kancing terakhir piyama itu membuat Liam menatap ke arah kancing yang sudah terpental jatuh ke lantai, malang sekali nasib kancing itu.

Kaiza mulai membuat tanda di bagian dada Liam, merasakan lidah itu menari lihai di atas tubuhnya membuat Liam memejamkan matanya merasakan kenikmatan dan rasa sakit yang ada.

"Mph!" Liam terkejut ketika Kaiza dengan keras mengigit putingnya, air mata mulai turun dari sudut matanya ketika merasakan sakit luar biasa.

Kaiza kembali menekan kakinya yang terkilir di bawah sana membuat Liam menggeliat berusaha menyingkirkan tubuh Kaiza dari atasnya.

"Haaah... Kai.. Stop" Ucap Liam ketika Kaiza melepaskan bekapannya, air matanya sudah turun deras membasahi pipinya menatap Kaiza dengan tatapan memohon, namun yang ia dapat hanya seringaian kecil dari bibir Kaiza.

Kaiza menarik celana Liam membuat Liam terkejut dan berusaha melepaskan ikatan tangannya.

"Aaakhh!!" Ia merasakan jari - jari itu masuk ke lubangnya, membuat Liam memejamkan matanya.

"Aaaahhh.... Kai" Suara yang ikut gemetar saat tangan itu bergerak di dalam lubangnya.

"Yes.. Call my name, dear" Kaiza menggerakkan jarinya keluar masuk dengan ritme yang pelan membuat Liam tidak kuasa menahan desahannya.

"Be faster.. P-Please?" Kaiza tersenyum kecil melihat Liam yang kesakitan dan tidak bisa menolak kenikmatan yang datang sekaligus.

Kaiza langsung melumat bibir Liam, dan tangannya yang masih bermain di bawah sana membuat Liam benar benar merasa tersiksa dengan semua aksi Kaiza.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang