17. Little Tragedy

932 80 1
                                    

"Liam, bangun" Panggil Kaiza, membuat Liam tersadar dari tidurnya dan melihat kesekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liam, bangun" Panggil Kaiza, membuat Liam tersadar dari tidurnya dan melihat kesekitar. Dia sudah berada di halaman depan rumah? Mungkin rumah Kaiza.

"Turun" Ucapnya yang hanya mendapat lirikan kesal dari Liam, buru - buru Liam melepaskan seat beltnya dan turun dari sana.

Kaiza pun berjalan di sebelahnya masuk ke dalam rumah, semua barang - barangnya sudah di bawakan oleh satpam rumah.

"Selamat datang" Ucap Lionard sambil memeluk hangat Kaiza dan Liam, diikuti oleh Renata.

"Leher kamu kenapa?" Tanya Renata yang melihat leher Liam penuh dengan bercak merah, Liam malu untuk menjawabnya ia hanya melirik ke arah Kaiza.

"Di gigit nyamuk" Ucap Kaiza yang membuat Renata menatap bingung ke duanya, masa di gigit nyamuk bisa sebanyak itu?

"Udah udah, kalian berdua udah makan? Makan dulu, Mamah masak Soto kesukaan kamu"

Kaiza hanya memandang malas ke arah dapur, padahal itu kesukaan Abangnya bukan dirinya.

"Kak!" Seorang anak kecil mungkin seumuran anak Sekolah Dasar itu menghampiri keduanya dan memeluk kaki Liam.

"Ayo main" Ucapnya tiba - tiba dan langsung di tarik oleh Renata.

"Galen, nanti dulu ya .." Ucapnya.

"Ga papa, ayo main" Ucap Liam yang berjongkok dan tersenyum manis ke arah anak kecil bernama Galen itu. Sontak anak itu langsung kembali memeluk Liam, dan Liam langsung menggendongnya mengikuti tempat yang Galen mau.

Kaiza hanya memandang lurus ke arah Liam yang sekarang tengah duduk di ruang tamu, dan bermain dengan adik terkecilnya itu.

"Kamu-"

"Saya ada kerjaan" Ucapnya memotong ucapan Lionard ia melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 2.

"Titip Liam" Ucapnya lalu pergi berlalu dari sana, membuat Lionard menghela nafas.

"Liat tuh anak kamu! Makin gede malah makin sombong" Ucapnya lalu beranjak berjalan ke arah dapur. Lionard memijit pelipisnya merasa pusing.

Anak perempuan satu - satunya itu malah berhasil ia buat jauh dari keluarganya, bahkan rasanya Kaiza tidak lagi seperti keluarga. Lionard sadar dengan kesalahannya, dia hanya terobsesi agar masa depan Kaiza cerah tapi tidak memikirkan akibatnya.

-

Kaiza menghela nafas, rasa sesak kembali memenuhi dadanya ketika rumah yang ia singgahi itu bukan rumah seperti pada umumnya. Kehangatan pelukan Lionard bahkan tidak dapat menyentuh hatinya, ia ingin cepat - cepat keluar dari sana.

Kaiza memandang lurus ke depan, ke Warung yang dulu sering ia singgahi itu. Melihat di sana tidak lagi Nek Narmi yang berjualan melainkan cucunya. Kaiza berjalan keluar dari mobilnya menghampiri warung itu.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang