22. Sulking

901 77 13
                                    

"Lepas! Gue gamau pulang!" Tubuh itu berusaha menarik tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepas! Gue gamau pulang!" Tubuh itu berusaha menarik tangannya. Tubuhnya tergeret dengan gampangnya, bahkan usahanya rajin berolahraga tidak berguna di hadapan Wanita ini.

"Kaiza!" Wanita itu menulikan telinganya, ia memasukkan Liam dengan paksa ke dalam mobilnya.

"Jalan" Ucapnya kepada Max ketika dia sudah duduk di samping Liam.

"Gue bakal lompat kalo lo ga nurunin gue"

"I'm sure your Father's Company will be destroyed after you jump" (Aku pastikan perusahaan Ayahmu akan hancur setelah Kamu melompat) Ucap Kaiza mengancam Liam, membuat Liam menggertakkan giginya merasa kesal. Wanita di depannya ini benar benar Wanita yang licik.

"You're a fucking cunning girl!" (Kamu gadis yang sangat licik) Kaiza hanya menulikan telinganya dan memilih menatap lurus ke arah depan.

Liam menghentak tubuhnya bersandar pada kursi penumpang, ia menyilangkan tangannya di depan dada menatap ke arah luar. Sedang asik - asiknya berkenalan dengan orang, Kaiza tiba - tiba datang dan menariknya. Ia fikir ia sudah jauh dari pengawasan Wanita itu.

Susah payah ia melarikan diri dari rumahnya yang besar itu, tapi dengan mudahnya Kaiza kembali menemukan Liam.

Flashback On

Liam yang sudah selesai makan itu melirik ke sana kemari, di depan sana ada banyak sekali penjaga dan di dalam rumah setiap sudutnya pasti ada seorang Maid.

Liam menghela nafas dan mengusak rambutnya frustasi, ia tidak tahu pintu keluar lain di rumah ini selain pintu yang menuju halaman depan rumah itu.

Liam beranjak dari duduknya, dan berkeliling rumah diikuti oleh Max. Ia tengah berfikir bagaimana caranya agar Max tidak mengikutinya. Tapi sebelum itu ia harus mencari jalan keluar terlebih dahulu.

"Max" Max yang di panggil oleh Liam itu langsung berjalan di sampingnya.

"Yes, Sir?" Liam menghentikkaan langkahnya dan menatap ke arah Max.

"Do you know any exits?" (Kamu tau pintu keluar dimana saja?) Max mengangguk mendengar pertanyaan itu, ia sedikit bingung kenapa Liam menanyakan itu.

"Can you tell me?" (Bisa beri tahu aku?) Max mengernyit, bukankah Liam juga tinggal disini? Kenapa ia tidak tahu pintu keluar dimana saja?

Sedetik kemudian Max teringat ucapan atasannya itu kepadanya, yang mengatakan bahwa ia tidak boleh membiarkan Liam keluar dari rumah jika Kaiza tidak ada disisinya.

"For what, Sir?" (Untuk apa, Tuan?) Liam tersenyum manis ke arah Max.

"This is my first time coming and living here, it would be very unethical if I didn't know about this house, right? I also want to ask about some of the rooms in this house if you know, Because Kaiza won't have time to explain it to me" (Ini pertama kalinya Aku datang dan tinggal disini, sangat tidak etis jika Aku tidak mengetahui tentang rumah ini bukan? Aku juga ingin bertanya tentang beberapa ruangan di rumah ini jika kamu mengetahuinya, Karena Kaiza tidak punya waktu untuk menjelaskannya kepadaku) Max mengangguk, ia paham maksud Liam dan itu ada benarnya.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang