23. Liam the Coward

882 82 15
                                    

Sedari tadi Kaiza hanya menatap layar monitor di ruang kerjanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi Kaiza hanya menatap layar monitor di ruang kerjanya itu. Liam yang tengah bermain ponsel di kamar tamu itu membuat Kaiza sedikit merasa kesal.

Ia ingin tidur sekamar dengan Liam, tapi harus menahan dirinya dari pada anak itu marah dan melakukan hal - hal ceroboh. Kaiza mengernyit ketika melihat Liam tersenyum dan tertawa menatap layar ponselnya. Entah apa yang anak itu lakukan sedari tadi, apa ia sedang chatting dengan Wanita yang ingin ia temui hari lalu?

Kaiza mengepalkan tangannya sampai buku - buku tangan itu memutih, ia beralih ke tombol setting yang ada di layar monitornya. Sepertinya ia menemukan ide yang bagus, yang pasti akan menguntungkannya.

Di sisi lain Liam yang tengah asik meng-scrolling reels di account-instanya. Banyak meme - meme yang lewat menggelitik perutnya, ia sampai tidak bisa menahan tawanya sedari tadi.

Sedang asik - asiknya tertawa, tiba - tiba lampu di kamar tempat ia bersantai itu mati hidup sendiri. Liam langsung berhenti bermain ponsel menyaksikan kejadian itu.

Saklar lampu ada di dalam kamarnya, jadi tidak mungkinkan ada seseorang yang jail memati - hidupkan saklar lampu itu. Liam mendudukkan dirinya, lampu itu sudah berhenti dengan aksi mati hidupnya. Ia menghembuskan nafasnya, berusaha menenangkan dirinya.

"Gaada, gaada apa - apa Liam.. Calm down" Liam kembali mengambil ponselnya, baru mengalihkan pandangan kebawah tiba - tiba televisi di depannya itu hidup mati sendiri membuat tubuh Liam menegang.

Tidak hanya itu, lampu juga kembali hidup mati bersamaan dengan televisi itu. Liam sudah menutup matanya, apa kamar ini berhantu? Liam langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya di sana sambil merapalkan doa - doa.

"Mami ..." Rengeknya, tubuhnya sudah gemetar merasa takut luar biasa.

Tubuhnya berjengit ketika mendengar suara pintu yang terbuka, dan langkah kaki yang mendekatinya. Liam langsung memeluk erat kakinya sendiri, dan menutup matanya.

"Jangan.. Jangan apa - apain, darah gue pait darah gue pait..."

"Lo kenapa?" Liam terkejut mendengar suara Kaiza, ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya itu. Wajahnya sudah banjir dengan keringat dingin, Kaiza tidak tahu bahwa suaminya itu benar - benar penakut.

"Kai! Kaiza ada hantuuuu" Ucapnya sambil memeluk Kaiza wajahnya ia sembunyikan di perut Kaiza.

Kaiza tersenyum kecil melihat Liam yang gencar memelukinya itu, Kaiza melirik ke arah nakas, mengambil sebuah batu kecil yang tadinya adalah sebuah penghias di dalam sebuah vas kecil.

Ia melempar ke arah jendela tanpa Liam sadar, membuat Liam kembali berjengit kaget mendengar itu. Rengekan mulai keluar dari mulutnya, dan ia semakin kencang memeluk Kaiza.

Kaiza mengelus kepala Liam agar anak itu tenang, ia tidak bisa menahan senyumnya melihat Liam menangis karena ulahnya. Sepertinya ia menemukan hobi baru.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang