24. Angry with Kaiza

954 58 3
                                    

Liam membuka matanya, mengernyit heran saat Kaiza tidak lagi berada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liam membuka matanya, mengernyit heran saat Kaiza tidak lagi berada di sampingnya. Liam mendudukan dirinya melihat ke arah jam dinding yang  menunjukan pukul 2 dini hari.

Ia turun dari kasurnya, kemana Kaiza pergi? Sudah tau Liam tidak berani tidur sendiri kenapa ia malah meninggalkannya?

Liam mengintip dari lantai atas siapa tau Kaiza berada di dapur, tapi tidak ada siapa pun disana. Semua Penjaga dan Maid sudah pulang ke rumah mereka masing - masing jadi di rumah hanya ada Kaiza, Liam, dan 2 Penjaga saja. Max dan 1 lagi penjaga gerbang.

Liam menyusuri ruangan - ruangan di lantai atas itu mencari ruangan Kaiza, ia tidak berani melanjutkan tidurnya sendiri. Lagipula apa yang anak itu lakukan di jam segini? Apa dia bekerja?

Liam lupa dimana ruang kerja Kaiza, ia baru ingat bahwa semua pintu harus memiliki akses masuk dengan id card yang diberikan Kaiza waktu itu. Liam langsung kembali lagi menuju kamarnya untuk mengambil dompetnya karena disanalah ia menaruh id card waktu itu.

Ia kembali berkeliling mencari ruang kerja Kaiza, seingatnya ruang kerjanya itu berada di belokan balkon yang ada di lantai atas. Tapi saat ia berbalok ada dua pintu disana. Ia lupa yang mana yang merupakan ruangan kerja Kaiza.

Liam menebak - nebak menggunakan  instingnya, tak butuh waktu lama ia langsung mengarah ke pintu sebelah kanan dan dengan percaya diri ia menghampiri pintu itu dan meng-scan id cardnya.

"Kai..?" Liam berjalan masuk ke dalam ruangan dengan nuansa putih itu. Ruangan yang terlihat sangat sepi dan tidak berpenghuni sama sekali.

Ada banyak sekali canvas - canvas yang tertutupi oleh kain putih membuat Liam penasaran, apa isi dari canvas itu sampai ditutupi?

Liam berjalan mendekat ke salah - satu canvas, dan perlahan membuka kain yang menutupi canvas itu.

Liam terdiam membeku melihat isi dari canvas tersebut, butuh beberapa menit untuk dirinya mencerna apa yang ada di depannya itu. Liam melirik ke canvas yang ada di sebelahnya, tangannya langsung gencar menarik kain yang menutupi canvas itu.

Melihat bahwa isinya sama, Liam langsung membuka semua canvas yang tertutupi. Apa ini? Kenapa semua yang ada disini adalah dirinya?

"What are you doing?" (Apa yang Kamu lakukan?) Liam membalikkan tubuhnya, melihat Kaiza yang berdiri di depan pintu melihat ke arahnya.

"Lo.. Lo yang gambar semua ini kan?" Kaiza sempat melirik canvas - canvas yang sudah tak tertutupi kain di ruangan itu, lalu kembali menjatuhkan pandangannya pada Liam.

"Iya" Liam berjalan ke arah Kaiza ingin meminta penjelasan.

"Jelasin apa maksudnya? Lo juga majang muka gue kemaren di gallery, dan sekarang lo ngebuat gambar gue sebanyak ini?"

"Bukannya udah jelas?" Liam mengernyit mendengar itu. Kaiza mengetuk dahi Liam dengan jarinya.

"Menurut lo kenapa gue lakuin itu?"

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang