19. "Stop Working"

1.2K 88 1
                                    

"KOK YANG SEKAMAR SIH?!" Ucap Liam ketika keduanya sudah sampai di dalam kamar hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KOK YANG SEKAMAR SIH?!" Ucap Liam ketika keduanya sudah sampai di dalam kamar hotel.

Ia benar - benar kesal, pasalnya saat mereka sampai dan check in pihak hotel menyebutkan bahwa Kaiza memesan satu kamar dengan kasur King Size dan saat itu juga ia ingin berteriak marah.

Pasalnya ia tidak tahu bahwa Kaiza sudah memesannya saat di restoran tadi, jika tau Kaiza akan memesan di sana Liam sudah akan melarangnya karena ia tau fikiran licik Kaiza.

"Kepesen" Jawab Kaiza sambil melepaskan sepatunya itu dan berjalan menuju kasurnya.

"Pokoknya gue mau pesen kamar lain!" Ucap Liam berjalan dengan menghentak - hentakkan kakinya kesal menuju telepon milik hotel yang berada di nakas dekat kasur.

Sementara Kaiza sudah menidurkan dirinya dengan kepalanya yang beralaskan tangan kanannya, memejamkan matanya merasa nyaman.

'Halo, selamat malam ada yang bisa saya bantu?'

"Mba, saya mau pesen kamar lain bisa? Kamar apa aja deh"

'Waduh... Maaf Pak, kita sebenarnya sisa satu kamar .. Tapi udah ada yang nyewa juga pak' Liam memejamkan matanya menahan kesal.

"Oh yaudah deh Mba.. Makasih ya" Kaiza menutup panggilan itu dan menatap kesal ke arah Kaiza.

"Gamau sekasur" Ucapnya namun Kaiza hanya diam dan sama sekali tidak membuka matanya.

"Kaiza!" Kaiza membuka matanya melihat ke arah Liam, dan mengalihkan pandangannya ke arah sofa dengan menaikkan satu alusnya dan memajukan dagunya sebagai kode untuk Liam tidur di sofa.

"Ga! Gamau di sofa! Lo aja yang di sofa!"

"Terserah, kalo lo gamau bisa di lantai" Ucapnya lalu tidur membelakangi Liam.

Liam yang melihat perlakuan menyebalkan itu hanya menghentak - hentakkan kakinya kesal ke arah sofa. Ia mendudukkan dirinya dengan kasar dan menatap tajam ke arah Kaiza.

Lalu menidurkan dirinya di sofa itu, sebenernya tidak buruk karena sofa itu nyaman. Cuman tetap saja tulangnya bisa merasakan kayu sofa itu menyentuh tubuhnya, lama kelamaan pasti tubuhnya akan pegal.

Mana sofa itu hanya berukuran setubuh Liam, jika ia tidak sadar mungkin tubuhnya akan terjun langsung ke lantai.

Liam menyilangkan tangannya di dada, dan berusaha memejamkan matanya untuk tidur. Sungguh sangat tidak biasa untuknya tidur di sofa seperti ini, Kaiza benar - benar sangat menyebalkan.

Beberapa jam kemudia Liam sudah larut dalam tidurnya, nafasnya mulai teratur. Dengan kepala yang hanya beralaskan bantal yang menempel di sofa itu akhirnya ia bisa tertidur pulas. Padahal sebelumnya ia merasa kesal karena tidak nyaman.

Kaiza membuka sempurna matanya, sedari tadi ia tidak bisa tidur padahal sudah berusaha untuk tidur. Ini sudah biasa terjadi, biasanya ia akan tidur di jam 4 atau jam 5 pagi.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang