"Ini udah hari kelima, dan lo masih aja kesini? Lo ga cape apa? dan itu cewe - cewe yang lo pake banyak banget anjir! lo gila ya?" Liam hanya menulikan telinganya ia kembali menenggak wine yang berada di tangannya itu.
"Ga di pake, cuman buat nemenin minum aja" Axel menaikkan sebelah alisnya mendengar itu.
"Yakin? Gue sih ga yakin lo cuman minum - minum aja sama mereka di dalem ruangan yang isinya cuman berdua" Liam menggidikan bahu cuek, ia langsung berjalan pergi dari sana entah kemana. Axel tidak mau memikirkannya.
Liam melihat sekitar jalanan begitu sepi, ia pun merogoh saku celananya untuk melihat jam berapa sekarang ini. Namun masih sibuk - sibuknya melihati ponselnya sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.
Liam mengernyit menajamkan pandangannya ketika seseorang keluar dari mobil itu dan berjalan ke arahnya, beberapa detik kemudian kedua bibirnya sedikit terbuka karena merasa terkejut dengan kehadiran dua orang itu.
"Udah sering di bilangin jangan nyari gara - gara terus! Kamu ngapain dari Bar itu hah? Mau Papi bakar aja Bar ini?! Kamu pikir Papi gatau kamu sering kesini?" Ya itu Mavrendra dan Michelle, Mavrendra yang baru turun dari mobilnya langsung menghampiri Liam dan menjewer kupingnya dengan keras.
"Aduh! Aduh Pi! Sakit" Teriak Liam ketika merasa sakit luar biasa di kupingnya.
"Pi udah, nanti kita terlambat lho?" Ucap Michelle dengan nadanya yang biasa.
"Emang bakal terlambat, kita ga mungkin bawa anak ini dengan kondisi kaya gini" Liam mengernyit dengan apa yang di katakan kedua orang tuanya itu.
"Emang Liam mau dibawa kemana?"
"Pertemuan keluarga dengan keluarga Kaizalah, kamu kan udah setuju untuk menikah" Liam membelalakkan matanya, ia tidak pernah membayangkan hari itu akan tiba secepat ini.
"Kok cepet? Ga bisa di undur aja?" Mavrendra ancang - ancang ingin menjewer Liam kembali membuat Liam langsung menghindar dan bersembunyi di balik punggung Maminya.
"Udah, buat sekarang kita ke Apartemen kamu aja buat ganti baju. Kita ga punya banyak waktu soalnya, ayo" Ucap Michelle yang berhasil membuat Liam gelagapan.
"Hah? A-Apart? Anu.. Apa? Gabisa ke tempat lain aja Mi?" Ucapan Liam itu malah membuat Mavrendra memicing matanya curiga.
"Kamu nyembunyiin sesuatu di Apart? Hah?" Mavrendra sudah berkacak pinggang melihati anak semata wayangnya itu. Sedangkan Liam langsung menggeleng cepat sebagai jawaban. Ia merasa takut karena Apartemennya sedang berantakan, Liam lupa menyewa go clean untuk membersihkan Apartemennya itu karena akhir - akhir ini ia sibuk dengan dirinya sendiri.
"Udah ayo!" Michelle langsung berjalan menuju mobilnya disusul oleh Mavrendra. Liam pun ikut berjalan gontai menuju mobil.
"Inget jaga tutur kata kamu, dan perilaku! Awas aja kamu malu - malu in Papi" Ucap Mavrendra, Liam hanya membalas dengan menghela nafas kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU 2 [ENDING]
Roman pour AdolescentsLiam Mavrendra yang berusaha keras keluar dari jeratan sang Mantan, ia melakukan segala cara untuk berusaha lepas. Namun nyatanya takdir malah membuatnya semakin terikat dengan Kaiza Lavinia. Wanita licik yang membuat Liam susah lepas dari genggaman...