"Thanks ya Xel, lo udah mau nemenin gue" Ucap Liam yang sedari tadi masih menunduk merasa bersalah.
"Iya, lo juga jangan larut - larut sedihnya. Lo udah akuin kesalahan lo dan mau untuk tanggung jawab, yang perlu lo inget kedepannya itu jangan diulangin lagi kesalahan lo. Jangan jadiin luka sebagai alasan buat lo ngelukain orang lain, pikirin juga akibatnya. Untung aja Selianya baik, masih mau maafin lo. Coba kalo orang yang pendendam, gue rasa udah abis lo tadi sama dia" Liam mengangguk paham.
"Yaudah gue balik ya, lo aman kan di rumah sendiri?"
"Ehh jangan dong! Disini aja, sampe Bini gue pulang.. Gue ga berani sebenernya" Ucap Liam membuat Axel mendengus kesal.
"Masih aja penakut jing, lo tuh udah kepala dua! Gini aja takut" Tak berapa lama kemudian suara benda jatuh mengejutkan keduanya.
Axel yang terkejut itu langsung melompat dari duduknya mendekat ke arah Liam dan memeluknya erat sambil gemetaran.
"Bapak kami yang di surga.." Ucap Axel sambil menggenggam erat kedua tangannya, berdoa.
"Anjing lo juga takutkan?! Sumpah ayo keluar aja, gue emang udah ngerasa hawa - hawa gaenak dari tadi" Ucap Liam dan melepaskan Axel dari pelukannya lalu berlari ke arah luar sendirian diikuti oleh Axel.
"Woy jangan tinggalin gue!" Liam tidak peduli ia berjalan panik menuju pintu utama rumahnya, dan membukanya buru - buru.
Ia kembali terkejut tatkala melihat Kaiza yang juga ingin membuka pintu ingin masuk, dan langsung menatap ke arah Liam bingung karena ia terlihat tengah panik.
Perhatiannya pun teralihkan ke Axel yang berlarian di belakang Liam menuju luar rumahnya, entah apa yang terjadi dengan keduanya sampai - sampai mereka panik.
"Kenapa?" Tanyanya, Liam yang melihat kehadian Kaiza itu merasa lega dan langsung memeluknya erat.
"Tadi ada suara jatoh!" Adunya kepada Kaiza.
Kaiza melingkarkan tangannya di pinggang Liam menahannya yang tengah berjinjit untuk memeluknya.
"Gaada apa - apa, ayo masuk" Liam menggeleng kencang, Kaiza mengangkat tubuh Liam agar anak itu tidak lelah akibat terus berjinjit.
Ia membawa tubuh Liam masuk ke dalam, dan juga menyeret kerah baju Axel yang tadinya ingin melarikan diri dari sana. Kenapa pula Kaiza harus menyeretnya, matanya ini sudah sangat panas melihat Liam dan Kaiza yang tiba - tiba berpelukan di depannya, dan sekarang ia harus melihati keduanya gendong - gendongan.
"Dari mana yang jatuh?" Tanya Kaiza kepada Liam, dan Liam menunjuk ke arah belakang.
Ketiganya langsung berjalan menuju kesana dengan paksaan dari Kaiza, dan benar saja tidak ada apa - apa di sana. Namun barang - barang itu sudah berserakan di lantai.
"Tuh kan! Ada yang jatoh! Mauuu pulang aja Kaizaaaa" Ucapnya kepada Kaiza dan berontak dari gendongannya.
"Ini rumah kamu, mau pulang kemana?" Tanya Kaiza membuat Liam langsung lemas dan menjatuhkan kepalanya di bahu Kaiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU 2 [ENDING]
Teen FictionLiam Mavrendra yang berusaha keras keluar dari jeratan sang Mantan, ia melakukan segala cara untuk berusaha lepas. Namun nyatanya takdir malah membuatnya semakin terikat dengan Kaiza Lavinia. Wanita licik yang membuat Liam susah lepas dari genggaman...