50. Gift for Liam

1.2K 84 25
                                    

Kaiza merasa ada seonggok jari yang tengah menelusuri wajahnya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaiza merasa ada seonggok jari yang tengah menelusuri wajahnya sekarang. Jari itu bergerak dari hidung ke arah bibirnya. Dengan jahil Kaiza sengaja membuka mulutnya dan melahap jari itu membuat sang empungnya terkejut.

"Kai?!" Kaiza terkekeh saat ia membuka mata dan melihat betapa terkejutnya Liam saat terciduk tengah memandangi Kaiza saat tidur.

Kaiza menarik jari telunjuk itu lepas dari apitan bibirnya, dan mencium telapak tangan itu, ia menatap lembut ke arah Liam yang saat ini tengah bersemu menatapnya.

"Puas ngeliatinnya?" Liam melirik kesal ke arah Kaiza, dan menarik tangannya.

"Ga ngeliatin!" Sangkalnya membuat Kaiza hanya tersenyum kecil.

Kaiza menyingkirkan guling yang berada di tengah - tengah mereka, dan menarik pinggang Liam untuk mendekat. Kaiza mencium seluruh wajah Liam dengan rakus sebagai sarapan paginya, membuat Liam yang berada di pelukan wanita itu langsung berontak agar dilepaskan.

"Kaiza stopp!" Kaiza terkekeh menatap Liam yang sibuk mengelap seluruh wajahnya dan menatap ke arahnya kesal, wajah itu hanya semakin membuat Kaiza ingin menerkamnya.

"Lepas! Aku mau mandi" Ucap Liam namun Kaiza masih kekeh memeluki tubuhnya.

"Ikut" Minta Kaiza dengan wajah tanpa dosanya membuat Liam melotot marah.

"Nggak! Yang ada bukan mandi!" Keluhnya karena ia tahu apa yang ada di dalam otak Kaiza saat ini.

"Emangnya apa?" Tanya Kaiza dengan tatapan jahilnya membuat Liam semakin kesal, Liam mengambil salah satu bantal yang ada di belakangnya dan menimpuk bantal itu ke arah Kaiza.

"Aduh!" Kaiza mengaduh saat bantal itu terlempar tepat di area wajahnya, sontak tangannya yang menahan Liam itu terlepas.

"Liam!" Kaiza langsung memanggil Liam sebelum anak itu masuk ke dalam kamar mandi.

"Apa?" Kaiza buru - buru bangkit dari kasurnya dan menghampiri Liam yang langsung buru - buru juga masuk ke dalam kamar mandi.

Sebelum pintu kamar mandi itu tertutup, Kaiza sudah menahannya dengan tangan dan kakinya.

"Aku bakal turutin semua mau kamu hari ini" Tawar Kaiza membuat Liam sedikit tergiur dengan penawaran itu.

"Bener?"

"Iya, tapi... Kasih aku masuk" Awalnya Liam terlihat ragu, namun akhirnya ia membukakan pintu itu membiarkan Kaiza masuk dengan senyuman kemenangannya itu.

Kaiza menutup pintu kamar mandi rapat - rapat dan langsung mengangkat tubuh Liam ke arah bathup.

"I want to have breakfast..."

-

"Akunya susah gerak kalo kamu pelukin terus Kaizaaa..." Rengek Liam ketika Kaiza terus saja memeluki tubuhnya dari belakang.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang