13. Looking at Kaiza

906 73 3
                                    

Liam membuka matanya, dan pemandangan yang pertama ia lihat adalah wajah Kaiza yang begitu dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liam membuka matanya, dan pemandangan yang pertama ia lihat adalah wajah Kaiza yang begitu dekat. Posisi dirinya sekarang tengah tidur saling berhadapan dengan Kaiza, tangan Kaiza menjadi bantal kepala Liam dan tangan lainnya yang senantiasa melingkar di pinggang Liam.

Tubuh keduanya tertutup dengan selimut yang semalam ia berikan untuk Kaiza, entah bagaimana ceritanya kenapa bisa jadi seperti ini posisinya tidur dengan Kaiza.

Liam kembali memejamkam matanya karena matanya masi terasa berat untuk terbuka dan ia memilih kembali ke alam tidurnya.

Michelle dan Mavrendra yang baru turun dari tangga itu merasa bingung ketika keduanya malah tidur dengan posisi berpelukan di atas sofa itu. Michelle hendak menghampiri namun Mavrendra langsung menahannya, dan menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya kode untuk menyuruh Michelle tidak memanggil atau menghampiri mereka.

Keduanya akhirnya memilih untuk melakukan kegiatan masing - masing, Michelle yang akan memasak dan Mavrendra yang sedang ingin berolahraga di luar.

"Ada yang bisa di bantu?" Michelle terkejut mendengar suara khas baru bangun tidur itu dari belakangnya, ia menoleh ke arah Kaiza yang sudah berdiri tegap di sana.

"Ehh? Kamu udah bangun? Sana cuci muka dulu. Ini biar Mami yang urus, kamu nunggu makanan jadi aja pokoknya" Ucapnya dan Kaiza hanya mengangguk menurutinya. Agak sedikit aneh ketika Michelle memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Mami'. Kaiza pun langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelah dari kamar mandi ia izin untuk keluar kepada Michelle untuk melihat Mavrendra, dirinya sudah memaksa untuk membantu Michelle tadinya namun mertuanya itu melarangnya alasan karena mungkin Kaiza masih merasa lelah.

Jadi dari pada tidak melakukan apapun, lebih baik ia menyusul Mavrendra saja di depan rumah. Ia masih sempat melirik ke arah Liam yang masih berguling selimut tertidur pulas di sofa itu. Kaiza tersenyum kecil ketika mengingat bahwa semalaman ia tidur dengan memeluk tubuh Liam.

"Ehh udah bangun, Kai?" Sapa Mavrendra ketika melihat sosok Kaiza yang keluar dari dalam rumahnya, Kaiza hanya mengangguk.

"Sini ikut senam" Ucapnya sambil menggerakkan tangannya seakan - akan memanggil.

Kaiza berjalan menghampirinya yang tengah sibuk memilih lagu dari ponselnya, Kaiza tidak tahu apa yang akan di lakukannya sekarang. Tapi dari pada ia hanya berdiam diri, tidak ada salahnya untuk mengikuti Mavrendrakan?

"Nih senam kesukaan om, lagu poco - poco. Kamu berdiri disitu di belakang om, ikutin om ya" Ucap Mavrendra sambil bersiap - siap untuk melakukan sebuah gerakan.

Kaiza hanya mengikuti arahannya, gerakan pertama terlihat sangat mudah diikuti karena hanya berjalan di tempat. Namun gerakan berikutnya malah semakin agresif, entah ia tidak tahu memang gerakannya begitu atau Mavrendra yang terlalu bersemangat.

Mavrendra mangangkat kakinya tinggi - tinggi menendang ke arah depan secara bergantian, lau tiba - tiba ia menggoyangkan pinggulnya secara memutar dengan begitu brutal membuat Kaiza tidak sanggup mengikuti gerakannya yang terlalu bersemangat itu.

ADORE YOU 2 [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang