Tiga Puluh Sembilan

13.5K 845 81
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hanenda Ismawan dan Wulandari Hapsari Resmi Berpisah Setelah 30 Tahun Bersama
Pengusaha Ternama Indonesia dan Mantan Puteri Indonesia 1992 Akhiri Pernikahan di Tengah Skandal yang Mengguncang Negeri.

Aruna menatap layar ponselnya dengan mata yang terasa berat. Judul berita yang terpampang jelas di hadapannya seakan menamparnya dengan kenyataan pahit yang selama ini berusaha dia abaikan. Kalimat-kalimat itu membentuk simpul kaku di dadanya, menambah beban yang sudah terlalu berat untuk dipikul.

Meskipun begitu, Aruna tidak sepenuhnya terkejut. Kejadian-kejadian belakangan ini telah memberinya firasat bahwa sang ayah akan mengambil keputusan drastis tersebut.

Terlebih setelah terungkap bahwa Wulan telah menyembunyikan kebenaran mengenai Gia dan menjadi dalang di balik kecelakaan yang merenggut nyawa wanita malang itu.

Namun, berita perceraian itu bukanlah satu-satunya yang mengejutkan publik. Desas-desus lain yang lebih kelam mulai bermunculan. Mengungkap bahwa Wulan juga terlibat dalam kematian mantan calon menantu Rudy dan Kartika Marsudi, serta mantan tunangan putra bungsu mereka, yaitu sosok Gianna Hasana Nawamsi.

Skandal ini meledak seperti bom waktu, menambah kesengsaraan bagi keluarga yang sudah porak-poranda.

Aruna, yang dikenal sebagai putri Hanenda dan Wulan serta menantu Rudy dan Kartika, menjadi sasaran empuk hujatan dari masyarakat. Media sosial penuh dengan komentar pedas dan hinaan yang ditujukan padanya, seolah-olah dia yang harus menanggung semua dosa keluarganya.

Tapi Aruna sudah sampai pada titik di mana dia tidak lagi peduli. Hidupnya yang hancur berkeping-keping, menjadi bahan gosip yang tidak ada habisnya, sudah tidak memiliki makna baginya. Setiap caci maki yang diterimanya terasa seperti angin lalu yang tidak lagi menyentuh hatinya yang beku.

Aruna yang kini tengah duduk di ruang kantornya, memandang keluar jendela dengan pikiran yang berkecamuk. Bahkan, brand pakaian miliknya, yang selama ini dia bangun dengan susah payah, ikut terseret dalam pusaran skandal dan hujatan yang menghujani media sosial. Rasanya hidupnya sudah cukup hancur, tetapi melihat usahanya yang turut terpuruk menambah beban yang nyaris tak tertanggungkan.

"Aruna, kami sudah menyusun rencana untuk mengatasi situasi ini," ucap Naara, kepala tim PR-nya, yang baru saja memasuki ruangan. Naara lalu membawa berkas-berkas strategi yang telah dirancang ke atas meja Aruna. "Kita sudah menjadwalkan untuk mengunggah pernyataan di media sosial sore ini."

Aruna mengangguk pelan. "Baik, Mba. Tapi apa ini bakal efektif? Do you think they're going to believe whatever we put out there?"

Badai Yang Tak Kunjung BerlaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang