Lovely 9

1.4K 58 2
                                    

Happy reading😘

Jean segera melepaskan tautan bibirnya saat suara Lila terdengar berteriak karena kaget.

"Kalian pacaran ya?apa Papa tau?!"

Maura yang bingung langsung menarik tangan Lila agar duduk bersama mereka disofa."ini gak seperti yang kamu pikirin,kakak gak pacaran! ini salah paham kamu jangan mi_"

"Iya,kita pacaran kok."jawab Jean yakin

"kak Jean,kakak jangan ngaco deh nanti Lila mikir yang enggak-enggak!"Maura memekik kesal dan menatap Jean tajam.

"Lah,emangnya ada orang gak pacaran tapi ciuman."sahut Jean lagi dan membuat Lila mengangguk setuju.

Maura kembali menjelaskan kepada adiknya apa yang terjadi, ia tak mau Lila mengadu pada Papanya dan malah akan menambah masalah bagi dirinya.

Kini Lila meminta penjelasan pada Jean terkait tentang tragedi yang baru saja terjadi,Hal itu malah membuatnya bingung.tadi kakaknya bilang jika bibir mereka tidak sengaja menempel karena Jean hampir jatuh,sementara Jean berkata jika hal tersebut wajar terjadi pada sepasang kekasih.

Lila yang bingung tiba-tiba mengacak rambutnya frustasi, ia tak tau harus percaya pada siapa, Lila merasa jika Jean tak mungkin membohonginya tapi ia juga harus percaya kepada kakaknya.

"Lila kan tau kak Je gak pernah bohong, kakak sama Mo emang pacaran kok."ucap Jean.

"NO!"pekik Maura.

"Iya,kita pacaran!"tegas Jean kembali.

"Gak pernah,sejak kapan?"

"Sejak hari ini."sahut Jean membuat Maura membulatkan matanya.

"Stop_ stop,kok malah ribut sih! mau pacaran atau enggak aku tetap bakalan bilang sama Papa,biar kalian dinikahin aja."

"Iya kakak setuju."sahut Jean semangat.

"Jangan!kakak sama kak Jean gak pacaran."ucap Maura tak mau kalah.

"Bilang aja sama Om Ian,kalo kita emang pacaran."sahut Jean lagi dan akhirnya perdebatan kembali terjadi.

Lila yang tak tahan mendengar dua orang didepannya sedang beradu mulut,akhirnya memutuskan kembali masuk kedalam kamar,padahal tadinya ia ingin membuat susu cokelat tapi tidak jadi.

Kini maura dan Jean masih berdebat akan status mereka,Maura dengan segala penolakannya dan Jean dengan segala keinginannya.

"Kakak pulang aja deh,aku gak mau bahas ini. Kita bukan sepasang kekasih!"tegas Maura.

"Kalo memang bukan ya kita coba aja dulu,siapa tau cocok!"

"Aku gak mau,nanti kalo putus malah jadinya gak saling kenal,aku gak mau kayak gitu lagian aku gak punya perasaan lebih sama kakak."ujar Maura kembali yang sudah diambang batas kesabaran menghadapi Jean.

"Kakak serius sama kamu Mo,kakak sayang banget sama kamu,kakak gak suka liat kamu lagi sama pria lain."Jean bahkan sudah berlutut dihadapan Maura agar mau mencoba menjalani hubungan dengannya,Jean tidak perduli sekalipun ia dibilang pemaksa.

Maura yang mendengar itu merotasikan matanya malas,ia segera menarik Jean keluar rumah dan menyuruhnya untuk pulang."aku ngantuk!"Maura segera mengunci pintu dan masuk kedalam kamar.

Sekarang Maura sudah merebahkan dirinya dikasur,tapi sulit baginya memejamkan mata,jarinya terus menyentuh bibir sambil mengingat saat Jean menciumnya sangat lembut.

"Aaarrggh,kenapa jadi gini sih!"Maura memekik sendiri dikamar,seharusnya tadi dirinya mendorong Jean agar menjauh,bukannya malah diam dan menikmatinya.

Maura berusaha untuk tidur dan berharap besok pagi ia lupa apa yang terjadi malam ini,dan besok ia juga harus menjelaskan pada Lila tentang hubungannya dengan Jean.

My Lovely, MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang